lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Pola makan yang baik pada pasien diabetes saat berpuasa berbeda jauh saat sebelum berpuasa.
Pola makan atau diet yang seimbang, dimana asupan karbohidrat sekitar 40 persen sampai 50 persen.
Lemak sekitar 30 persen, dan baru protein 20 persen atau 30 persen.
Vitamin dan komsumsi air putih juga harus mencukupi.
"Untuk karbodidrat, kita sering mendengar bahwa pasien diabetes sudah tinggi karbohidratnya, maka dari itu jangan banyak-banyak karbohidratnya," terang dr Syahidatul Wafa.
Baca juga: Ahli Gizi Jelaskan Porsi Makan yang Sehat, Ukuran Tangan Jadi Patokan
Baca juga: Ahli Gizi Bagikan Tips Mengenalkan Makanan pada Bayi, Penting Dilakukan untuk Hindari Alergi
"Sebenarnya tumbuh kita tetap butuh karbohidrat, termasuk juga dengan pasien diabetes," lanjutnya.
Karbohidrat yang baik untuk penderita diabetes adalah karbohidrat dengan indeks glikemik yang rendah.
"Indeks glikemik rendah yaitu karbohidrat yang ketika di makan, tidak langsung secara cepat meningkatkan kadar gula dalam tubuh," jelas dr Syahidatul Wafa.
Jadi penyerapannya secara perlahan dan tubuhnya tidak akan kaget karena karbohidratnya tidak mengandung gula yang tinggi.
Karbohidrat seperti itu disebut dengan karbohidrat kompleks.
Baca juga: Tips Tetap Sehat dan Hemat Ala Anak Kos Menurut Dokter Ahli Gizi
Baca juga: Simak Anjuran Puasa Bagi Penderita Diabetes Menurut dr Syahidatul Wafa
Beberapa karbohidrat kompleks yang bagus untuk penderita diabetes menurut dr Syahidatul Wafa.:
- Nasi merah
- Gandum utuh atau oatmeal yang gandum utuh
- Ubi
- Singkong
- Pisang
- Apel
Karbohidrat kompleks memiliki serat yang tinggi.
Baca juga: Covid-19 Bisa Perburuk Penyakit Jantung, Berikut Ulasan Dokter
Baca juga: Dok, Makanan Apa Saja yang Bisa Dikonsumsi Penderita Asam Lambung saat Sahur dan Buka Puasa?
"Sehingga dengan mengkonsumsi karbohidrat kompleks, pasien diabetes memiliki rasa kenyang yang lebih lama," ungkap dr Syahidatul Wafa.
"Serta tidak mengalami lonjakan gula darah setelah makan sahur ataupun berbuka puasa," lanjutnya.
Protein sebaiknya dikonsumsi secara seimbang yaitu protein nabati dan protein hewani.
Protein hewani yang lemaknya tidak terlalu banyak adalah ikan, ayam, dan telur.
Makanan yang mengandung daging merah dan menghindari kuning telur.
Baca juga: Apa Saja Gejala Penyakit Asam Lambung Dok?
Baca juga: Berbagai Gejala Bells Palsy dan Faktor Risikonya
Menu sahur untuk penderita diabetes menurut dr Syahidatul Wafa:
- 1 porsi nasi, sebaiknya nasi merah.
- Karbohidrat bisa diganti dengan ubi atau singkong akan lebih baik
- Ayam atau ikan
Sebaiknya cara memasaknya tidak digoreng, bisa dipanggang atau direbus.
Protein hewani bisa dipilih salah satu boleh ikan atau ayam.
Baca juga: Perlu Berhati-hati, Ini Dampak Penggunaan Obat Tidak Rasional
Baca juga: Fakta-fakta Penyakit Asam Urat, Bisa Terjadi pada Semua Usia hingga Dapat Memicu Komplikasi
- Protein nabati seperti tahu atau tempe
Protein nabati juga dianjurkan satu potong saja.
Protein harus seimbang, jadi satu potong protein hewani dan satu potong protein nabati.
Cara pengolahan makanan untuk pasien diabetes diolah dengan cara panggang atau kukus, dan rebus atau tumis.
Lebih baik jangan digoreng atau dibakar.
Baca juga: Puasa dan Penggunaan Masker setiap Hari Bisa Rentan Mengalami Bau Mulut, Ini Cara Mengatasinya
- Sayur
- Air putih
- Buah-buahan
- Kurma
"Konsumsi kurma untuk penderita diabetes sebaiknya sehari cukup mengkonsumsi 3 buah saja dan jangan terus menerus, sebaiknya dijeda dengan minum air putih," terang dr Syahidatul Wafa.
Karena kurma memiliki kadar karbohidrat yang cukup tinggi dalam satu butir kurmanya.
"Pasien diabetes kuncinya jika ingin berpuasa harus disiplin dalam hal memilih makanan," ungkap dr Syahidatul Wafa.
Baca juga: Bisa Jadi Referensi, Dokter Gizi Bagikan Menu Sehat Saat Menjalankan Puasa
Baca juga: Jadi Tren Baru di Dunia Ilmu Gizi, Apa yang Dimaksud dengan Nutrigenomik?
Ada prinsip 3J dalam memilih makanan untuk pasien diabetes:
1. Jenis
Jenis makanan yang dikonsumsi, seperti karbohidrat kompleks, indeks glikemik rendah, protein, lemak yang tidak jenuh, dan buah-buahan.
2. Jumlah
Jumlah makannya seberapa banyak.
Tentunya untuk pasien diabetes perlu sekali mengetahui kebutuhan kalori pada diri sendiri.
Perhitungan kalori dilakukan dengan cara perhitungan berat badan dan tinggi badan.
Ada penyesuaian berdasarkan aktivitas.
Baca juga: Dokter Benarkah Memiliki Riwayat Kebiasaan Makan Tidak Sehat Membuat Gizi Sulit Terserap?
Baca juga: Viral Diet Tanpa Konsumsi Sayur, Apakah Berbahaya? Ini Penjelasan Ahli Gizi
3. Jadwal
Dalam hal ini adalah waktunya.
Ada jadwal untuk makan besar dan ada jadwal untuk makan kecil atau snack.
Menu berbuka puasa untuk penderita diabetes menurut dr Syahidatul Wafa:
Bagi pasien diabetes risiko glikemiknya besar, jadi memang membutuhkan makanan yang bisa dengan cepat meningkatkan kadar gula darah.
"Dalam islam menyarankan berbuka puasa dengan kurma, namun bagi pasien diabetes harus tertib dengan 3J dan tidak boleh terlalu banyak mengkonsumsi kurma," terang dr Syahidatul Wafa.
Baca juga: Viral Mukbang Kekinian di Kalangan Milenial, Bisakah untuk Pemenuhan Gizi?
Baca juga: Sering Menggabungkan Sarapan dengan Makan Siang, Apa efeknya ? Berikut Penjelasan Ahli Gizi
Kurma cukup 3 butir kemudian dilanjutkan dengan sholat maghrib.
Setelah itu dilanjutkan dengan makan besar.
Makan besar memiliki menu yang mirip dengan makanan untuk sahur.
Pasien diabetes dianjurkan untuk menghindari snack pada malam hari.
Apabila mengkonsumsi snack secara berlebihan akan menimbulkan hiperglikemika, gula melonjak tinggi.
"Jadi untuk penderita diabetes apabila ingin mengkonsumsi snack, sebaiknya lebih ke buah-buahan," ungkap dr Syahidatul Wafa.
Baca juga: Dok, Apakah Tipes Memiliki Keterkaitan dengan Kolesterol?
Baca juga: Cuma Mitos, Dokter Tegaskan Kangkung dan Bayam Tak Bikin Asam Urat
Berikut adalah saran berpuasa yang aman bagi para penderita diabetes menurut dr Syahidatul Wafa.
"Puasa bagi penderita diabetes saya kira bukan merupakan hal yang mustahil untuk dilaksanakan, asalkan ada persiapan dan pengelolaan yang baik."
Persiapan dan pengelolaan tersebut bisa dilakukan dengan berkonsultasi dengan dokter.
"Paling penting adalah pengaturan pola makan, pengaturan obat yang dikonsumsi dan monitoring kadar gula darah saat berpuasa."
Satu hal yang paling penting adalah tidak memaksakan diri.
"Jika ada indikasi secara medis untuk membatalkan puasa, sebaiknya diikuti karena risikonya lebih besar yang bisa berdampak dalam jangka panjang."
Baca juga: Mengalami Sakit Perut? Ini Jenis Makanan yang Harus Dihindari
Baca juga: Mengenal Keracunan dan Cara Mecegahnya, Biasakan Cuci Tangan Sebelum Makan
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/Irma Rahmasari)