Breaking News:

Mengenal Keracunan dan Cara Mecegahnya, Biasakan Cuci Tangan Sebelum Makan

Keracunan merupakan salah satu hal yang sering dialami oleh banyak orang. Keracunan terjadi karena tidak higienitasnya suatu makanan.

Penulis: Irma Rahmasari | Editor: Melia Istighfaroh
Thinkstockphotos
Ilustrasi - sakit perut 

TRIBUNHEALTH.COM - Keracunan adalah kemasukan suatu zat atau benda-benda yang asing bagi tubuh kita.

Dalam kehidupan sehari-hari, kasus keracunan yang sering terjadi adalah keracunan terhadap makanan atau minuman.

Keracunan terhadap zat-zat lain, misalnya obat-obatan atau obat nyamuk juga bisa terjadi.

Tetapi dalam kehidupan sehari-hari seringnya keracunan terhadap makanan dan minuman.

"Pada makanan atau minuman tersebut biasanya sudah terkontaminasi oleh sesuatu misalnya bakteri, virus, parasit atau zat-zat lain yang kemudian sengaja atau tidak sengaja dikonsumsi oleh seseorang," ungkap dr Dwi Septiadi B.

Baca juga: Perlu Dipahami, Ini Perbedaan Sesak Lambung dan Sesak Paru

Baca juga: Tips Pola Makan di Bulan Ramadhan agar Lambung Tetap Aman

Ilustrasi sakit diare
Ilustrasi sakit diare (Pixabay.com)

Keracunan berhubungan dengan sistem pencernaan tubuh manusia.

Berikut adalah beberapa tanda-tanda keracunan menurut dr Dwi Septiadi B, yang dilansir dalam youtube Tribunnews pada program Tanya Dokter:

1. Sakit perut

Karena pencernaan terjadinya di perut dan mengakibatkan terjadinya sakit perut akibat dari zat-zat yang masuk ke dalam tubuh.

2. Muntah dan mual

2 dari 4 halaman

3. Diare

3. Pusing

4. Dehidrasi

5. Badan lemas

Hal tersebut adalah gejala atau tanda-tanda ringan ketika seseorang mengalami keracunan.

Baca juga: Tak Melulu Lemak, Perut Buncit Juga Bisa Terjadi karena Kembung, Salah Satu Pemicunya Lalapan

Baca juga: Perlu Berhati-hati, Ini Tips Mengingatkan Pasangan yang Memiliki Perut Buncit

"Adapun gejala yang lebih parah dari keracunan adalah bisa sampai pada ginjal dan menyebabkan kerusakan ginjal," terang dr Dwi Septiadi B.

Kerancunan makanan salah satunya disebabkan oleh makan-makanan yang tidak higienis.

Keracunan dan alergi adalah dua hal yang berbeda.

"Jika seseorang mengalami alergi, artinya seseorang tersebut sensitif terhadap sesuatu yang hanya dia saja yang sensitif," ungkap dr Dwi Septiadi B.

"Sedangkan keracunan adalah kontaminasi dari zat asing yang sudah memberi racun, dan kurang lebih berdampak sama terhadap semua orang."

Baca juga: Tak Cukup dengan Mengatur Pola Makan, Mengatasi Perut Buncit Harus Diimbangi dengan Olahraga

Baca juga: Apa Itu GERD dan Bagaimana Mengatasinya? Simak Penjelasan Berikut

3 dari 4 halaman

Keracunan sudah pasti berbahaya dan biasanya disebabkan oleh bakteri salmonella yang terdapat pada makanan yang kotor atau tidak higenis.

Pencegahan dari keracunan menurut dr Dwi Septiadi B:

- Higienitas tubuh

Hal ini dimulai dari menjaga kebersihan pada tubuh masing-masing.

Apabila makanan yang dimakan sudah higienis tetapi tidak bisa menjaga kebersihan tangan, tidak mencuci tangan akan berpotensi menyebabkan keracunan.

Baca juga: Hati-hati, Hipertensi Bisa Menyebabkan Penyakit Stroke

Baca juga: Dok Bagaimana Cara Sembuh dari Pneumonia ?

Cuci tangan sebelum makan sangat diwajibkan untuk menjaga higienitas tubuh.

- Faktor lingkungan

Sebaiknya menghindari tempat makan yang sekiranya higienitasnya dipertanyakan.

"Karena biasanya lokasi tempat makan yang seperti itu, makanannya terbuka dan lalat sering hinggap, padahal lalat ini biasanya membawa kuman, parasit, dan telur cacing" terang dr Dwi Septiadi B.

Baca juga: Apakah Aman Tidak Mengontrol Gula Darah Saat Pandemi?

Baca juga: Mengenal Penyakit Hipotiroid, Berikut Gejala dan Penyebabnya

- Melakukan pengolahan makanan dengan baik dan benar

4 dari 4 halaman

Ketika memasak makanan sebaiknya dilakukan dengan benar.

Memasak dengan tingkat kematangan yang benar maka akan terhindar dari bakteri atau kuman yang ada.

"Sebaiknya mengkonsumsi air putih yang sudah matang," jelas dr Dwi Septiadi B.

"Jika kesesusahan masak air, sebaiknya membeli air mineral, karena kematangannya sudah pasti," lanjutnya.

Makanan yang paling mudah terkontaminasi bakteri, parasit dan kuman adalah daging.

Ilustrasi diare. Beberapa makanan bisa membuat sakit perut semakin parah, jadi penting untuk makan makanan yang tidak terlalu mengganggu perut.
Ilustrasi diare. Beberapa makanan bisa membuat sakit perut semakin parah, jadi penting untuk makan makanan yang tidak terlalu mengganggu perut. (Freepik)

"Hal ini terjadi, karena pada saat menyimpan daging tidak dilakukan dengan benar," jelas dr Dwi Septiadi B.

"Apabila membeli bahan makanan yang masih mentah sebaiknya segera dibersihkan dan kemudian dimasukkan ke kulkas."

Pada saat terjadi keracunan pada tubuh, tidak disarankan minum sembarangan obat.

Baca juga: Tips Menjaga Stamina walaupun Aktivitas Padat

Baca juga: Telapak Tangan Mudah Berkeringat, Ini Sakit Apa Dok?

Karena sebenarnya obat merupakan racun untuk tubuh.

Sebaiknya memastikan bahwa tubuh tidak dehidrasi.

Apabila mengkonsumsi obat sebaiknya dengan resep dokter.

Baca juga: Apa Gejala Paru-paru Basah Dok? Waspada Sesak Napas

Baca juga: Penyakit Legionnaries Apakah Bisa Disembuhkan dengan Air Hangat Saja Dok?.

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com/Irma Rahmasari)

Selanjutnya
Tags:
dr Dwi Septiadi BKeracunanSakit Perutpenjelasan dokter
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved