TRIBUNHEALTH.COM - Aktivitas yang padat seringkali membuat lupa untuk mengisi perut.
Gaya hidup yang tidak sehat juga dapat menyebabkan beberapa penyakit kronis.
Salah satunya adalah GERD atau gastroesophageal reflux disease.
Gastroesophageal reflux disease terjadi ketika asam lambung naik kembali ke kerongkongan atau esophagus.
Naiknya asam lambung terjadi karena katup di ujung kerongkongan tepatnya dibawah sfingter esophagus tidak menutup saat makanan sampai di perut.
Hal ini dapat mengakibatkan asam lambung mengalir kembali melalui kerongkongan ke tenggorokkan.
Penderita GERD akan mengalami sensasi panas terbakar di dada dan ulu hati atau muncul rasa asam atau pahit di mulut.
Baca juga: Sering Konsumsi Obat Maag Bahaya Tidak, Dok?

Penyakit ini dapat terjadi beberapa kali dalam waktu seminggu.
Gejala yang timbul pada penderita GERD berbeda-beda.
Apa saja gejala yang dapat ditimbulkan?
1. Nyeri di dada
2. Merasakan panas di bagian dada
3. Susah menelan makanan
4. Batuk tak kunjung sembuh
5. Timbul rasa asam di mulut
6. Seperti ada benjolan di tenggorokkan
7. Radang selaput lendir di tenggorokkan
8. Merasa mual dan muntah
9. Muncul asma
10. Gangguan tidur
Baca juga: Bukan Maag atau Tipes, Ini Sumber Penyakit yang Sering Diderita Anak Kos

Selain disebabkan melemahnya katup yang terletak dibawah kerongkongan, ada beberapa penyebab GERD lainnya, apa saja?
1. Makanan tertentu
Seperti makanan pedas, susu, gorengan, dan tinggi lemak.
2. Efek obat-obatan yang berasal dari obat asma, tekanan darah tinggi, obat penenang, dan alergi
3. Gangguan jaringan ikat seperti scleroderma
4. Hernia hiatal
5. Kegemukan
6. Tekanan pada perut seperti yang dialami ibu hamil
Selain itu, ada beberapa faktor lain yang dapat memperburuk kondisi GERD.
Antara lain makan pada larut malam, terlalu banyak makan, merokok, mengonsumsi makanan dan minuman yang memicu GERD.
Lantas, bagaimana cara mengatasi GERD?
Penderita GERD akan direkomendasikan oleh dokter untuk memperbaiki pola makan dan gaya hidup.
Serta menghindari makanan dan minuman yang memicu timbulnya GERD.
Jam makan sebelum tidur juga harus diubah.
Sebaiknya selisih jarak waktunya sekitar 2-3 jam sebelum tidur.
Hal ini bertujuan agar asam lambung di perut tidak naik.
Selain itu, penderita GERD juga dapat mengkonsumsi obat-obatan seperti antasida, H2 reseptor blocker, maupun proton pump inhibitor.
Namun, penggunaan obat ini harus dikonsultasikan dahulu dengan dokter agar tidak menimbulkan efek samping.
Baca juga: Dokter Jelaskan Sederet Manfaat dan Bahaya Asam Folat, Jika Kelebihan Bisa Picu Penyakit
(TribunHealth.com/Dhiyanti)
Berita lain tentang penyakit ada di sini