TRIBUNHEALTH.COM - Produksi kelenjar tiroid yang berlebihan atau pun kekurangan dapat berakibat buruk terhadap tubuh.
Gangguan tiroid dapat berkisar dari gondok kecil yang tidak berbahaya sampai kanker.
Lalu, bagaimana deteksi dini gangguan kelenjar tiroid?
Kelenjar tiroid berperan penting dalam sistem metabolisme tubuh.
Kelenjar tiroid memproduksi hormon penting yang ketika bermasalah, maka kinerja organ tubuh dapat terganggu.
Kelainan kelenjar tiroid dapat berupa kelainan bentuk, fungsi, atau kombinasi keduanya.
Kelainan bentuk dapat ditandai munculnya benjolan pada leher.
Baca juga: Apakah Resep Dokter Bisa Digunakan Ulang untuk Penyakit yang Sama?
Kelainan pada fungsi dapat berupa produksi hormon yang berlebihan.
Akibatnya energi yang cepat akan membuat tubuh mudah lelah.
Kondisi ini disebut hipertiroidisme.
Saat kelenjar tiroid memproduksi terlalu sedikit hormon, tubuh akan kekurangan energi dan mudah lemas.
Kondisi ini disebut hipotiroidisme.
Penyakit ini tidak menular, namun penyakit tiroid menempati penyakit metabolik kedua terbanyak setelah diabetes melitus.
Indonesia merupakan negara tertinggi di Asia Tenggara dengan sekitar 17 juta warga atau 6,5% penderita gangguan tiroid.
Data menunjukkan satu dari delapan perempuan pernah mengalami masalah pada kelenjar tiroid.
Siapa yang rentan terkena gangguan tiroid?
1. Jenis kelamin perempuan.
2. Usia di atas 60 tahun.
3. Keluarga dengan riwayat penyakit tiroid.
4. Riwayat menderita penyakit kronis, seperti diabetes atau penyakit autoimun.
5. Pernah menjalani pengobatan dengan iodium radioaktif.
6. Pernah menjalani operasi tiroid.
7. Pernah menjalani radioterapi pada dada.
Lalu, bagaimana ciri gangguan tiroid hipertiroidisme?
1. Pembesaran kelenjar tiroid.
2. Tremor atau tangan gemetar.
3. Jantung berdebar.
4. Gangguan kecemasan.
5. Nafsu makan bertambah.
6. Penurunan berat badan.
7. Gangguan tidur.
8. Keringat berlebih dan mudah lelah.
Baca juga: Benarkah Obat Menjadi Cara Nomor Satu Dalam Menyembuhkan Suatu Penyakit? Simak Penjelasannya
Sementara itu, apa saja gejala gangguan tiroid hipotiroidisme?
1. Rasa kantuk berlebih dan mudah letih.
2. Mudah lupa.
3. Merasa kedinginan.
4. Nafsu makan memburuk.
5. Berat badan meningkat.
6. Kulit kering dan rambut kasar.
7. Hilang ingatan.
8. Melambatnya aktivitas mental dan pemikiran.
dr. Indra Wijaya dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan endokrin metabolik diabetes menjelaskan jika secara umum gangguan tiroid dibagi menjadi dua.
Yang pertama, gangguan fungsional baik kekurangan atau kelebihan.
Yang kedua, gangguan struktural.
Jadi ada benjolan, ada nodul tiroid atau penyempitan di leher.
Benjolan tersebut dapat diklasifikasikan menjadi tumor jinak, tumor ganas, kanker, atau kista.
Apa saja komplikasi gangguan tiroid?
1. Penyakit jantung dan stroke.
2. Tulang rapuh dan bisa memicu osteoporosis.
3. Gangguan penglihatan.
4. Pembengkakan dan kemerahan pada kulit.
5. Tirotoksikosis, yakni peningkatan kadar hormon pada darah.
6. Permasalahan sistem saraf.
7. Infertilitas atau gangguan menstruasi dan kesuburan.
8. Gangguan kehamilan.
Gangguan tiroid dapat disebabkan karena faktor genetik dan pola hidup tidak sehat.
Agar terhindar dari penyakit, dianjurkan untuk menjaga pola hidup sehat.
Baca juga: Waspada Ini Berbagai Penyakit yang Mudah Menyerang Anak Kost
(TribunHealth.com/Dhiyanti)
Berita lain tentang penyakit ada di sini