Breaking News:

7 Penyebab Rasa ASI Berubah yang Perlu Diketahui Ibu, Apa Saja?

Rupanya rasa ASI bisa berubah tergantung dari kebiasaan sehari-hari, aktivitas fisik, hingga hormon ibu

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Melia Istighfaroh
nakita.grid.id/freepik
ilustrasi cara menyimpan ASI (air susu ibu) dengan cara yang benar 

TRIBUNHEALTH.COM - ASI umumnya memiliki rasa manis menyerupai susu almond dan tekstur yang creamy. 

Namun, rasa tersebut tidak selalu sama. Beberapa faktor, mulai dari kebiasaan sehari-hari hingga kondisi medis tertentu, dapat memengaruhi rasa dan aroma ASI. 

Perubahan ini umumnya tidak berbahaya, tetapi penting untuk dipahami agar proses menyusui dapat berjalan optimal.

Menariknya, makanan sehat yang dikonsumsi ibu, seperti buah, sayuran, atau rempah beraroma khas, dapat memberikan sentuhan rasa pada ASI. 

Hal ini dapat membantu bayi lebih mudah menerima MPASI yang sehat karena ia telah terbiasa dengan berbagai rasa sejak dini. 

ilustrasi sebotol ASI atau air susu ibu
ilustrasi sebotol ASI atau air susu ibu (freepik/rawpixel.com)

Baca juga: 6 Persiapan Proses Menyusui Sejak Hamil agar Lebih Lancar Setelah Melahirkan

Kendati demikian, ada sejumlah kondisi yang dapat menyebabkan perubahan rasa ASI, di antaranya:

1. Perubahan Hormon

Fluktuasi hormon, termasuk saat menstruasi atau ketika ibu hamil kembali di masa menyusui, dapat mengubah rasa ASI. 

Kondisi ini tidak memengaruhi keamanan ASI, sehingga proses menyusui tetap dapat dilanjutkan.

2. Aktivitas Fisik yang Terlalu Berat

2 dari 4 halaman

Olahraga merupakan kebiasaan baik bagi ibu menyusui. Namun, aktivitas fisik dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan penumpukan asam laktat di dalam tubuh, sehingga memunculkan rasa asam atau sedikit pahit pada ASI. 

Selain itu, keringat yang menempel di sekitar payudara dapat memberikan rasa asin. 

Dianjurkan untuk berolahraga dengan intensitas ringan hingga sedang serta membersihkan area payudara sebelum menyusui.

Baca juga: Cara Diet Sehat dan Aman untuk Ibu Menyusui Tanpa Mengurangi Produksi ASI

3. Paparan Rokok dan Minuman Beralkohol

Penelitian menunjukkan bahwa ibu menyusui yang merokok dapat menghasilkan ASI dengan rasa dan aroma menyerupai asap rokok. 

Minuman beralkohol juga dapat memengaruhi rasa dan aroma ASI. 

Untuk menjaga kualitas ASI, ibu disarankan menghindari rokok dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol selama masa menyusui.

Ilustrasi bayi yang menolak disusui karena rasa ASI yang berubah
Ilustrasi bayi yang menolak disusui karena rasa ASI yang berubah (freepik.com/pvproductions)

4. Penggunaan Obat-obatan

Sebagian besar obat yang diresepkan aman dikonsumsi selama menyusui. Namun, beberapa antibiotik, seperti metronidazole, dapat memberikan rasa pahit pada ASI. 

Konsultasi dengan tenaga medis sangat dianjurkan sebelum memulai pengobatan.

3 dari 4 halaman

5. Infeksi Payudara (Mastitis)

Mastitis dapat memicu perubahan rasa ASI, biasanya menjadi lebih asin.

Kendati demikian, bayi tetap dapat disusui selama infeksi ditangani dengan tepat.

Baca juga: Rekomendasi 15 Makanan Bergizi untuk Ibu Menyusui, ASI Lancar dan Berkualitas

6. ASI Perah yang Dibekukan

Proses penyimpanan ASI di freezer terkadang mengubah aroma dan rasa ketika dicairkan. 

Hal ini terjadi akibat aktivitas enzim lipase yang memecah lemak dalam ASI. 

Perubahan ini normal dan dapat diminimalkan dengan teknik memerah, menyimpan, dan mencairkan ASI yang benar.

7. Produk Perawatan Kulit

Parfum, losion, minyak, atau salep yang digunakan di sekitar payudara dapat memengaruhi rasa ketika bayi menyusu langsung. 

Ibu dianjurkan membersihkan area puting terlebih dahulu sebelum menyusui.

4 dari 4 halaman

Cek artikel dan berita kesehatan lain di 

Google News

(TribunHealth.com) 

Dapatkan Enfamil Nutramigen Susu Formula Bayi Dengan Alergi Susu Sapi di sini

Penjelasan Singkat :

- Susu formula khusus untuk Bayi 0 - 12 bulan dengan alergi protein susu sapi

- Diperkaya dengan protein terhidrolisa ekstensif

- Membantu menurunkan kemungkinan memicu reaksi alergi

- Gunakan di bawah pengawasan tenaga medis


Nutramigen LGG adalah formula hipoalergenik untuk memenuhi kebutuhan gizi harian bayi usia 0 - 12 bulan yang alergi terhadap molekul protein utuh dalam susu sapi dan formula kedelai maupun dalam makanan lain. Nutramigen LGG tidak mengandung laktosa. Protein dalam Nutramigen LGG terhidrolisa ekstensif menjadi molekul berukuran sangat kecil sehingga sangat kecil kemungkinannya memicu reaksi alergi.

Nutramigen LGG mengandung zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan bayi dan dapat digunakan sebagai satu-satunya sumber nutrisi sampai usia 6 bulan. Setelah konsultasi dengan dokter, penggunaan Nutramigen LGG dapat dilanjutkan setelah bayi berusia 6 bulan dengan tambahan makanan pendamping. Formula dengan protein terhidrolisa ekstensif memiliki rasa dan bau yang berbeda dengan formula biasa. Berikan cukup waktu hingga bayi anda terbiasa.


Manfaat Nutramigen LGG :

* Khusus Bayi usia 0 - 12 bulan yang alergi terhadap protein susu sapi dan formula kedelai

* Diperkaya dengan protein terhidrolisa ekstensif yang menjadi molekul berukuran sangat kecil sehingga menurunkan kemungkinan memicu reaksi alergi.

* Membantu memenuhi kebutuhan gizi bayi anda dalam tumbuh kembangnya

Dapatkan Enfamil Nutramigen Susu Formula Bayi Dengan Alergi Susu Sapi di sini

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comAir Susu IbuMPASIperubahan hormonibu hamil
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved