TRIBUNHEALTH.COM - Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah suatu kondisi yang banyak dialami oleh masyarakat.
Bagi masyarakat yang menderita hipertensi perlu berhati-hati.
Pasalnya, hipertensi merupakan faktor risiko yang paling tinggi penyebab terjadinya penyakit stroke.
Hal itu diungkapkan oleh Dokter Spesialis Saraf, Rubiana Nurhayati.
Baca juga: Pengertian Stroke dan Berbagai Gejala yang Perlu Diperhatikan
Baca juga: Sering Mengalami Pikun? Hati-hati, Dapat Menjadi Gejala Awal Penyakit Alzheimer
Ia menyebut, tekanan darah tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah pecah.
Kondisi ini bisa menyebabkan aliran darah di otak menjadi tidak lancar.
Sehingga oksigen tidak cukup memasuki otak.
"Jadi sel otak kita menjadi rusak karena tidak mendapatkan oksigen yang baik," ujarnya dikutip dari tayangan YouTube KompasTV Selasa (15/3/2021).
Sebagai informasi stroke memiliki dua jenis.
Yaitu stroke pendarahan dan non pendarahan.
Hipertensi bisa menjadi penyebab dari kedua stroke tersebut.
Oleh sebab itu, hipertensi harus dikontrol.
Baca juga: Dada Bagian Tengah Nyeri hingga Ke Punggung Urat Belikat, Kenapa ya Dok?
Baca juga: Di Balik Alasan Vertigo Lebih Sering Menyerang Wanita, Ini Penjelasan Dokter
Hal yang dapat dilakukan yaitu dengan memeriksa tekanan darah secara rutin.
Selain itu rutin mengonsumsi obat.
Bahkan, kata dokter, penderita hipertensi perlu mengonsumsi obat selama seumur hidup.
Cara ini dapat menurunkan risiko terkena penyakit stroke.
Namun perlu diingat, obat saja tidak cukup untuk menurunkan risiko terkena penyakit stroke.
Ada beberapa hal yang harus dilakukan.
Di antaranya yaitu:
- Berolahraga secara teratur
- Istirahat yang cukup
- Menjaga asupan makanan
- Menghindari rokok
Baca juga: Menghindari Terkena Stroke Mendadak, Simak Cara Pencegahan Berikut Ini
Baca juga: Gaya Hidup Pemicu Penyakit Stroke, Ini Penjelasan Dokter
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)