lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Diet detoks sering disebut dengan detoks, yaitu intervensi jangka pendek yang dirancang untuk menghilangkan racun dari dalam tubuh.
Detoksifikasi dapat mencakup periode puasa, diikuti dengan diet ketat buah-buahan, sayuran, jus buah, dan minum air putih.
Tujuan detoksifikasi adalah merangsang hati untuk mengeluarkan racun dari tubuh, meningkatkan sirkulasi, dan menyediakan nutrisi penting untuk kesehatan secara keseluruhan.
Meskipun tidak ada makanan yang secara ajaib dapat mendetoksifikasi tubuh Anda dari racun, tetapi ada beberapa makanan yang dapat mendukung kemampuan tubuh untuk membuang racun.
"Meskipun detoksifikasi bisa menjadi sebuah kata yang mempolarisasi, dari sudut pandang sains, detoksifikasi yang terjadi terutama di hati adalah proses yang memerlukan banyak nutrisi agar dapat berfungsi dengan baik," ujar Melissa Azzaro, RD, ahli diet terdaftar dan penulis buku Pendekatan Seimbang pada Buku Masakan PCOS, yang dilansir TribunHealth dari Eat This Not That.
Baca juga: 5 Manfaat Makan Buah Naga Kaya Serat, Bagus untuk Pencernaan hingga Kelola Gula Darah
Makanan untuk Membantu Detoksifikasi Tubuh Secara Alami
Dilansir dari Eat This Not That, berdasarkan literasi medis, melakukan diet detoks yang ketat sepertinya tidak diperlukan.
Namun, memasukkan beberapa makanan yang mendukung kemampuan tubuh Anda untuk melakukan detoksifikasi secara alami mungkin memberikan beberapa manfaat.
Berikut ini makanan yang dinilai dapat membantu tubuh melakukan detoksifikasi secara alami.
1. Semangka
Semangka merupakan buah yang mengandung lebih dari 90 persen air, yang dapat membantu membersihkan tubuh dan membuang racun melalui sistem saluran kemih.
Semangka merupakan sumber citrulline, asam amino yang berperan positif dalam siklus area (proses pengubahan amonia menjadi urea sebelum dikeluarkan menjadi urin).
Tak hanya itu saja, semangka juga mengandung nutrisi penting seperti vitamin A, vitamin C, vitamin B5, serta antioksidan kuat likopen dan beta-karoten.
Antioksidan ini dapat membantu menetralisir radikal bebas berbahaya dalam tubuh, mendukung kesehatan dan kebugaran secara keseluruhan.
Baca juga: Manfaat Konsumsi Blueberry untuk Kesehatan Kulit, Melawan Penuaan Dini hingga Bantu Penyembuhan Luka
2. Cranberry
Cranberry terkenal karena perannya dalam mendukung kesehatan ginjal.
Pasalnya, ginjal memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh Anda untuk membuang racun dengan berbagai cara.
Oleh karena itu, menjaga kesehatan ginjal adalah hal penting untuk mendukung kemampuan detoksifikasi pada tubuh Anda.
Cranberry mengandung jenis antioksidan unik yang dikenal dengan proanthocyanidins, yang membantu mencegah bakteri berbahaya menempel pada dinding saluran kemih.
Sehingga hal ini dapat mengurangi risiko infeksi saluran kemih.
Selain itu, cranberry memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan.
3. Buah beri
Buah beri mengandung pimen tumbuhan unik yang disebut antosianin (senyawa yang membantu memberikan warna dalam yang indah pada buah ini).
Antosianin dapat berkontribusi pada aktivasi fase penting dari proses detoksifikasi alami.
"Buah beri adalah kategori makanan tinggi antioksidan dan tinggi serat yang mendukung detoksifikasi, dengan bluberry dan delima berada di urutan teratas," jelas Azzaro.
Blueberry dan delima adalah sumber antioksidan yang mengesankan.
Antioksidan berperan dalam melawan stres oksidatif, faktor kunci penumpukan racun dalam tubuh.
Dengan menetralisir radikal bebas berbahaya, antioksidan membantu detoksifikasi.
Buah-buahan ini dapat dimasukkan dalam makanan bagi mereka yang berfokus untuk mendukung proses detoksifikasi.
Baca juga: Konsumsi Jus Lemon Setiap Hari Baik untuk Penderita Asam Urat, Dapat Mengelola Kadar Asam Urat
4. Jeruk
Azzaro menyoroti buah jeruk dan kulitnya, terutama jeruk bali, sebagai makanan yang dapat membantu mendukung kemampuan detoksifikasi tubuh Anda.
Buah jeruk kaya vitamin C, mikronutrien penting yang meningkatkan proses detoksifikasi alami tubuh.
Vitamin C merupakan bagian integral dalam produksi glutathione, senyawa yang membantu detoksifikasi jalur hati.
Buah ini juga mengandung banyak air, yang membantu menghidrasi tubuh dan mendorong pembuangan produk limbah.
Flavonoid dalam buah jeruk dapat melindungi hati, meningkatkan fungsi dan kesehatannya.
Azzaro memperingatkan bahwa orang harus berhati-hati dengan jeruk bali, karena jeruk ini berinteraksi dengan banyak obat karena efeknya pada enzim hati.
5. Brokoli
"Sayuran silangan (seperti brokoli, kecambah brokoli, kubis, arugula, dan lobak) mendukung detoksifikasi karena mengandung sulforaphane dan indole-3-carbinol yang tinggi, serta serat dan antioksidan lainnya, yang mendukung berbagai fase detoksifikasi," kata Azzaro.
Sulforaphane adalah senyawa yang membantu mendukung fase penting dalam proses detoksifikasi alami tubuh.
Indole-3-carbinol (I3C) adalah senyawa tumbuhan yang diubah di lambung menjadi beberapa senyawa, termasuk diindolylmethane (DIM).
Baik I3C dan DIM, adalah senyawa antioksidan dan stimulator enzim detoksifikasi alami dalam tubuh.
Antioksidan melindungi tubuh dari stres oksidatif, sementara serat dapat membantu memindahkan limbah melalui sistem pencernaan.
Baca juga: Camilan Ramah Diabetes dan Rendah Kalori, Kurang dari 200 Kalori
6. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan merupakan makanan yang sangat baik untuk dimasukkan ke dalam diet pendukung proses detoks.
Makanan jenis ini kata akan nutrisi yang mendukung proses detoksifikasi alami tubuh, seperti serat, yang membantu pencernaan dan mendorong pembuangan racun melalui saluran pencernaan.
Kacang juga kaya akan antioksidan seperti vitamin E yang dapat membantu menetralisir radikal bebas berbahaya dalam tubuh.
Tak hanya itu saja, makanan ini juga mengandung lemak sehat dan asam amino esensial, terutama arginin, glutathione, dan metionin, yang mendukung kesehatan hati.
"Kita membutuhkan cukup protein untuk dapat membuat enzim yang dibutuhkan untuk detoksifikasi," ungkap Azzaro.
Baca juga: 7 Makanan Tinggi Antioksidan, Cegah Penuaan Dini hingga Penyakit Alzheimer
7. Biji rami
Biji rami memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, menjadi sumber lignan dan serat larut.
"Senyawa tersebut dapat mengikat kelebihan hormon di usus dan membantu tubuh Anda mengeluarkannya melalui tinja," kata Azzaro.
Lignan merupakan kelompok senyawa kimia tertentu yang ditemukan pada tumbuhan, diklasifikasikan sebagai polifenol.
Haluskan biji rami sebelum memakannya untuk memastikan tubuh Anda dapat memanfaatkan semua senyawa yang ditemukan dalam biji rami.
Cangkang pelindung biji rami dapat mencegah penyerapan manfaat nutrisi yang ditawarkannya, sehingga Anda disarankan untuk menghaluskan biji rami sebelum memakannya.
8. Kunyit
Kunyit atau bumbu kuning ialah makanan detoksifikasi ampuh lainnya.
Senyawa aktif dalam kunyit, kurkumin, memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan yang kuat.
Karakteristik ini menjadikannya sangat baik untuk detoksifikasi, karena membantu melindungi hati, organ penting untuk pembuangan racun.
Kurkumin juga dapat merangsang produksi glutathione , antioksidan yang digunakan tubuh untuk mendukung proses detoksifikasi.
Baca juga: Waktu Terbaik untuk Cek Gula Darah, Penderita Diabetes Wajib Tahu!
Berikut ini terdapat produk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)
