TRIBUNHEALTH.COM - Ahli Kesehatan sekaligus Pendakwah, dr. Zaidul Akbar ungkap cara mengolah jeroan dengan tepat untuk mendapatkan khasiatnya.
Mengonsumsi jeroan dalam jumlah wajar sebenarnya dapat memberikan berbagai manfaat untuk kesehatan.
Hal ini dikarenakan jeroan mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Jeroan merupakan bahan pangan yang mengandung cukup banyak gizi, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Jeroan sering kali dianggap sebagai sumber penyakit, namun hal tersebut tidak sepenuhnya benar karena mengonsumsi jeroan dengan porsi yang tepat dan diolah dengan tepat dapat memberikan manfaat untuk kesehatan tubuh.
Baca juga: Tak Hanya Jeroan, Berikut Ini Pantangan Makan Bagi Penderita Asam Urat Tinggi
Baca juga: Mitos atau Fakta Penderita Asam Urat Tidak Boleh Makan Mangga? Simak Jawabannya Berikut
Dilansir TribunHealth melalui kanal YouTube dr Zaidul Akbar Official, Ahli Kesehatan sekaligus Pendakwah, dr. Zaidul Akbar bagikan tips cara mengolah jeroan agar mendapatkan khasiatnya.
Meskipun jeroan sering dianggap sebagai sumber penyakit dan dihindari oleh banyak orang, dr. Zaidul Akbar menuturkan jika boleh konsumsi jeroan asalkan tidak berlebihan dan cara mengolahnya dilakukan dengan cara yang benar.
"Kalau daging jangan makan daging olahan, sayur, dan buah itu udah wajib," jelasnya.
"Kemudian makan jeroan asal tidak berlebihan dan tidak salah cara mengolahnya aman."
"Berarti boleh makan jantung? Boleh, makan saja," terang dr. Zaidul Akbar.
dr. Zaidul Akbar menuturkan jika jeroan adalah sumber nutrisi yang penting untuk tubuh.
"Memang ada datanya. Justru yang alami-alami itu kita tidak makan justru ambil multivitamin yang sintetik, padahal kita makannya juga tidak berlebihan dan asal benar cara pengolahannya, itu poinnya," jelas dr. Zaidul Akbar.
dr. Zaidul Akbar mengungkapkan, mengonsumsi jeroan boleh saja seperti bagian ginjal, jantung, dan sebagainya dengan catatan tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan.
Sementara itu, untuk pengolahan jeroan paling baik adalah dengan cara diolah menjadi sup.
"Jadi makan jantung boleh, makan ginjal boleh, makan aja asal jangan berlebihan dan cara yang paling mudah adalah dibikin sup," tutur dr. Zaidul Akbar.
Baca juga: Jenis Olahraga yang Bagus untuk Mengatasi Gula Darah Tinggi, Mudah untuk Dilakukan Setiap Hari
Baca juga: Berapa Normalnya Kadar Gula Darah Setelah Makan? Simak Penjelasan Berikut
Efek Samping Konsumsi Jeroan Berlebihan dan Terlalu Sering
Melansir laman Kemenkes.go.id, jika mengonsumsi jeroan terlalu banyak dapat mencetuskan risiko kesehatan pada masa mendatang, berikut risikonya.
1. Menyebabkan infeksi parasit
Di dalam organ hewan juga terdapat berbagai parasit yang masuk melalui makanan selama hewan itu hidup.
Tidak ada yang tahu bagaimana hewan tersebut makan, tidak ada yang tahu juga apakah seekor hewan benar-benar terbebas dari parasit.
Mengonsumsi jeroan akan meningkatkan risiko terkena infeksi yang diakibatkan oleh parasit di dalamnya.
2. Meningkatkan kolesterol
Jeroan juga memiliki kadar lemak dan kolesterol tinggi.
Rekomendasi asupan lemak dari WHO, yaitu tidak lebih dari 30 persen dari asupan total energi per hari.
Ini setara dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) dari Kementerian Kesehatan RI, yaitu sekitar 75 gram lemak bagi wanita dan 91 gram lemak bagi pria per harinya.
Atau mudahnya, setara dengan 67 gr lemak per hari jika total kebutuhan energi Anda 2000 per hari.
Baca juga: 5 Makanan untuk Menurunkan Asam Urat Secara Alami, Aman Dikonsumsi Setiap Hari
3. Meningkatkan penyakit jantung
Kadar kolesterol yang tinggi dalam jeroan dapat menyumbangkan peningkatan kadar kolesterol dalam darah.
Ditambah lagi dengan kadar lemak jenuh yang tinggi di dalam jeroan.
Keduanya dapat menempel dan menyebabkan sumbatan pada pembuluh darah koroner di jantung lalu memicu penyakit jantung koroner.
4. Stroke
Tidak hanya penyakit jantung, risiko stroke juga meningkat dengan konsumsi jeroan karena penyumbatan pembuluh darah yang terdapat di otak.
Mekanismenya hampir sama dengan penyumbatan pada pembuluh darah koroner di jantung.
5. Asam urat
Tingginya kadar purin yang terdapat dalam jeroan juga berisiko menyebabkan asam urat.
Purin di metabolisme oleh tubuh menjadi zat asam urat. Asam urat dikeluarkan oleh ginjal melalui urine.
Kendati demikian, jika kadar asam urat dalam darah terlalu tinggi, ginjal tidak mampu mengeluarkannya semua sehingga kelebihan asam urat dalam darah akan menumpuk pada jaringan tubuh seperti sendi dan menyebabkan nyeri hebat.
Baca juga: Manfaat Jalan Kaki Setiap Hari dapat Menyembuhkan 9 Jenis Penyakit Ini
Berikut ini terdapat produk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)