TRIBUNHEALTH.COM - Menurut Harvard Health dan WHO, sering konsumsi makanan olahan bisa berdampak pada kesehatan.
Makanan olahan mengandung banyak zat aditif buatan, gula refinasi, lemak jenuh dan pengawet.
Bahkan, di era modern ini banyak makanan kemasan hingga minuman manis yang mengandung kadar gula tinggi, lemak tak sehat, natrium dan zat aditif kimia yang mengganggu metabolisme.
Dilansir dari NDTV, berikut bahaya kesehatan yang mengintai akibat sering konsumsi makanan olahan:
1. Risiko Diabetes Meningkat
Makanan olahan padat kaloi dan minim nutrisi.
Sebuah studi yang terbit dalam Cell Metabolism (2019) menemukan bahwa orang yang konsumsi makanan olahan, artinya konsumsi 500 kalori lebih banyak dibandingkan yang mengonsumsi makanan utuh, sehingga meningkatkan risiko diabetes.

Baca juga: 10 Makanan Tinggi Protein Ini Bagus untuk Tumbuh Kembang Anak
2. Risiko Tinggi Mengalami Diabetes Tipe 2
Makanan olahan memiliki indeks glikemik yang tinggi, sehingga meningkatkan kadar gula darah.
Seiring berjalannya waktu, hal ini bisa menyebabkan resistensi insulin dan akhirnya diabetes tipe 2.
3. Penyakit Jantung dan Hipertensi
Kandungan lemak trans dan natrium yang tinggi pada makanan olahan bisa meningkatkan kadar kolesterol dan tekanan darah.
Secara signifikan hal ini berisiko meningkatkan penyakit kardiovaskular.
4. Risiko Kanker Kolorektal dan Payudara Lebih Tinggi
Sebuah studi di Prancis di The BMJ menemukan bahwa peningkatan konsumsk makanan olahan sebesar 10 persen dikaitkan dengan risiko kanker sebesar 12%.
Zat aditif seperti pengemulsi, nitrat dan pemanis buatan bisa mengganggu mikrobiota usus dan meningkatkan aktivitas karsinogenik.

Baca juga: Makan Pisang Bisa Turunkan Tekanan Darah? Begini Caranya!
5. Kesehatan Pencernaan dan Usus yang Buruk
Makanan olahan memang rendah serat dan mengandung banyak bahan kimia tambahan yang bisa merusak lapisan usus.
Makanan ini bisa mengganggu keseimbangan alami bakteri sehat, yang menyebabkan masalah seperti sembelit, kembung, bahkan radang usus.
6. Masalah Kesehatan Mental
Penelitian menunjukkan adanya kolerasi antara konsumsi makanan olahan dan gangguan suasana hati seperti kecemasan dan depresi.
Sebuah studi dalam Public Health Nutrition mengaitkan antara pola makan dengan peningkatan 30% mengalami depresi.
7. Risiko Kematian Meningkat
Sebuah studi Kohort berskala besar di Spanyol menyimpulkan bahwa mereka yang mengonsyumsi lebih dari empat porsi makanan olahan per hari memiliki risiko kematian karena berbagai sebab sebesar 62% lebih tinggi.
Konsumsi makanan olahan secara teratut akan mempengaruhi sistem tubuh, metabolisme, kardiovaskular dan kekebalan tubuh yang menyebabkan percepatan penuaan dan rentan terhadap penyakit.
Baca juga: 6 Cara Sederhana Kendalikan Hipertensi: Upaya agar Terhindari dari Komplikasi Serius
Cek artikel dan berita kesehatan lain di
(TribunHealth.com)
Dapatkan Blackmores Odourless Fish Oil | Suplemen Omega 3 Pelihara Kesehatan Jantung di sini
Blackmores Odourless Fish Oil merupakan suplemen yang mengandung minyak ikan yang berfungsi untuk menjaga kesehatan jantung, otak, dan sendi. Tidak berbau.
Blackmores Odourless Fish Oil membantu:
* Menyediakan kebutuhan Omega-3 untuk mendukung kesehatan yang optimal
* Menjaga kesehatan jantung, otak dan mata
* Meredakan peradangan dan pembengkakan sendi
Dapatkan Blackmores Odourless Fish Oil | Suplemen Omega 3 Pelihara Kesehatan Jantung di sini