Pertanyaan:
“Kapan sebaiknya anak-anak ini perlu melakukan khitan dokter? Dari usia berapa hingga berapa dokter?
(Jurnalis TribunHealth dalam Healthy Talk “Khitan yang Nyaman dengan Metode yang Tepat”)
Jawaban Dokter Spesialis Bedah RS PKU Muhammadiyah Surakarta, dr. Utama, Sp.B:
“Sebetulnya tidak ada keterbatasan usia ya, usia berapa pun bisa dilakukan tindakan khitan itu.
Kecuali pada anak-anak yang sering namanya fimosis sehingga kulupnya tidak bisa dibuka ya, itu mudah terjadi infeksi.
Sehingga apabila sering terjadi infeksi harus segera dilakukan khitan.
Tetapi kalau normal misalnya tidak terjadi infeksi, kulupnya bisa terbuka, itu tidak ada, tidak perlu persiapan khusus, tidak ada batasan waktu untuk khitan itu.
Tapi lebih baik memang anak-anak itu lebih cepat lebih baik.
Karena kadang-kadang anak-anak SD sekarang itu kalau di Jawa Tengah di Solo sekitarnya itu sekitar kelas 5 kelas 6 ya.
Kalau sudah itu biasanya psikologisnya yang terpengaruh ya itu.
Tapi kalau kalau pada anak-anak tidak ada, ‘paling baik paling bagus umur berapa’, gak ada ketentuan seperti itu.”
Saksikan penjelasan lengkapnya lewat tayangan berikut:
Baca juga: Dokter, Apa Perbedaan Bayi Tabung dan Inseminasi Buatan?
4 Manfaat Sunat untuk Anak Laki-laki
Sunat merupakan prosedur untuk memotong kulup atau ujung kulit yang menutupi kepala penis pada pria.
Sunat atau khitan tidak hanya dianjurkan dari segi agama, melainkan juga dari segi medis.
Bahkan, sunat dinilai memiliki beragam manfaat untuk kesehatan.
Misalnya dapat mencegah fimosis, mengurangi kemungkinan infeksi, hingga mengurangi kanker serviks pada pasangan saat sudah berumah tangga.
Melansir Kompas.com, berikut ini berbagai manfaat sunat dan waktu terbaik untuk melakukannya.
Cegah fimosis
Manfaat sunat yang pertama adalah mencegah fimosis.
Fimosis merupakan kondisi ketika kulup penis tidak bisa ditarik ke belakang.
Jika dibiarkan begitu saja, fimosis juga berisiko menyebabakan radang kepala penis atau balanitis.
Cegah risiko infeksi saluran kemih
Saluran kemih dapat memicu masalah ginjal.
Kabar baiknya, sunat dapat meminimalisir risiko ini.
Pasalnya penis yang disunat lebih mudah dibersihkan sehingga tidak menjadi sarang bakteri.
Cegah kanker penis
Sekali lagi, sunat dapat meningkatkan kebersihan area genital pria.
Dengan demikian, hal ini juga dapat mengurangi risiko kanker penis.
Cegah kanker serviks pada pasangan
Sunat juga bermanfaat bagi pasangan saat sudah berumah tangga.
Penis yang cenderung bersih pada orang yang disunat memiliki kesehatan yang lebih terjamin sehingga tidak menularkan bakteri ke leher rahim.
(TribunHealth.com)