TRIBUNHEALTH.COM - Makanan cepat saji sering jadi pilihan saat tidak ada waktu atau sedang butuh sesuatu yang praktis.
Rasanya enak, aromanya menggoda, dan porsinya cukup mengenyangkan. Wajar jika banyak yang suka, bahkan sampai terbiasa hampir konsumsi setiap hari.
Sayangnya, jika dikonsumsi terlalu sering, makanan cepat saji bisa membawa berbagai dampak buruk untuk kesehatan.
Jenis makanan ini biasanya tinggi kalori, lemak, gula, dan garam, tapi miskin vitamin dan mineral. Kondisi tersebut membuat tubuh tidak mendapatkan gizi seimbang, terutama jikan makanan cepat saji lebih sering dikonsumsi dibanding makanan rumahan atau makanan segar.
Berikut risiko kesehatan yang terjadi akibat terlalu sering konsumsi makanan cepat saji:
Baca juga: Rekomendasi 8 Makanan Bergizi untuk Meredakan Flu dan Tingkatkan Imunitas
1. Berat Badan Naik
Kandungan kalori dan lemak jenuh dalam makanan cepat saji cukup tinggi, sementara seratnya sangat sedikit.
Kombinasi ini memicu kenaikan berat badan, apalagi jika dikonsumsi berulang dalam jangka panjang.
Gula tambahan yang terdapat dalam minuman pendampingnya juga ikut menyumbang risiko obesitas.
2. Kekurangan Gizi
Walaupun tinggi kalori, makanan cepat saji hampir tidak mengandung vitamin dan mineral penting.
Meski tubuh hanya mengandalkan makanan seperti ini, kebutuhan gizi tidak akan terpenuhi. Pada anak-anak, kekurangan nutrisi bisa menghambat tumbuh kembang, sehingga konsumsi makanan bergizi tetap perlu diutamakan.
Baca juga: 7 Alasan Pentingnya Sarapan untuk Produktivitas dan Fokus Sepanjang Hari
3. Gangguan Pencernaan
Banyak menu cepat saji yang rendah serat. Padahal, serat penting untuk menjaga fungsi pencernaan tetap lancar. Kekurangan serat bisa menyebabkan sembelit.
Kandungan garam yang tinggi juga membuat perut terasa begah atau kembung setelah makan.
4. Masalah Fungsi Otak
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa zat tertentu dalam makanan cepat saji dapat memengaruhi perkembangan saraf pada remaja, sehingga kemampuan belajar bisa menurun.
Kalori yang terlalu tinggi juga dikaitkan dengan peningkatan risiko demensia pada usia lanjut.
Baca juga: Rekomendasi 9 Makanan Rendah Kalori yang Mengenyangkan dan Cocok untuk Diet
5. Diabetes tipe 2
Karbohidrat sederhana dalam makanan cepat saji cepat berubah menjadi glukosa.
Lonjakan gula darah yang terus-menerus dapat membuat kerja insulin terganggu dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
6. Penyakit Jantung
Makanan tinggi kolesterol dan lemak jenuh dapat meningkatkan kadar LDL. Ditambah lagi, kandungan garam yang berlebihan bisa membuat tekanan darah naik, sehingga beban kerja jantung semakin berat.
7. Gangguan Pernapasan
Kenaikan berat badan akibat kebiasaan makan cepat saji dapat memicu sesak napas, asma, dan rasa terengah saat melakukan aktivitas ringan. Lemak berlebih memberi tekanan tambahan pada paru dan jantung.
Baca juga: 7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Penderita Kolesterol Tinggi
8. Gigi Cepat Rusak
Gula dan karbohidrat dalam makanan cepat saji bisa meningkatkan produksi asam di mulut, yang lama-kelamaan merusak enamel gigi dan memicu gigi berlubang.
9. Kanker
Kebiasaan mengonsumsi makanan tidak sehat dalam jangka panjang dapat memicu kerusakan sel. Kerusakan ini bisa berkembang menjadi sel kanker bila tidak dikendalikan.
Cek artikel dan berita kesehatan lain di
(TribunHealth.com)
Dapatkan Imboost Suplemen Daya Tahan Tubuh di sini
Imboost adalah supplemen kesehatan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Imboost merupakan Immunity Booster (peningkat daya tahan tubuh - immunomodulator) yang berfungsi untuk menjaga kesehatan tubuh agar tidak mudah jatuh sakit serta mempercepat penyembuhan penyakit. Imboost mengandung Echinacea yang merupakan salah satu jenis tanaman herbal dan berbagai bahan alami sehingga aman untuk dikonsumsi.
Dapatkan Imboost Suplemen Daya Tahan Tubuh di sini