Breaking News:

Bu Adibah, Jika Pola Asuh Demokratis Dianggap Terbaik, Apakah Berarti Pola Asuh Lain Pasti Buruk?

Sebagai orangtua perlu mengetahui pola asuh yang tepat untuk si kecil, agar mereka bisa tumbuh kembang dengan optimal.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Melia Istighfaroh
lifestyle.kompas.com
Ilustrasi pola asuh dengan hal-hal positif 

TRIBUNHEALTH.COM - Mengasuh anak bukanlah hal yang mudah bagi para orang tua.

Pemilihan dan penerapan pola asuh yang tepat berperan besar dalam mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.

Sebaliknya, pola asuh yang kurang sesuai dapat menghambat perkembangan dan memengaruhi perilaku anak.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menentukan gaya pengasuhan yang paling sesuai demi masa depan sang buah hati.

Selain itu, kehadiran pihak lain seperti kakek, nenek, atau lingkungan sekitar dengan pola asuh yang berbeda juga dapat memengaruhi proses pengasuhan anak.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai tantangan pengasuhan, kita bisa bertanya langsung dengan psikolog berkompeten seperti Adibah Aqilah, S.Psi. 

Ilustrasi pola asuh otoriter
Ilustrasi pola asuh otoriter (kompas.com)

Baca juga: Bu Adiba, Apa Faktor Utama Adanya Perbedaan Pola Asuh Pada Anak?

Adibah Aqilah, S.Psi, merupakan konselor dari Unit Layanan Psikologi dan Bimbingan Konseling (ULPBK) Sekolah Al Azhar Pekalongan.

Pertanyaan: 

Bu Adibah, pola asuh yang baik adalah demokratis. Lantas, apakah pola asuh lainnya sudah pasti buruk?

Aswin, di Sleman

2 dari 3 halaman

Adibah Aqilah, S.Psi menjawab: 

Sebenarnya tidak selalu buruk, hanya saja setiap pola asuh memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. 

Kadang, biasanya keluarga tidak cenderung stuck dalam menerapkan pola asuh.

Bahkan, saat terjadi sesuatu, kadang mereka bisa berganti atau menerapkan pola asuh yang lebih ideal atau lebih sesuai dengan situasi dan kondisi saat itu. 

Baca juga: 8 Dampak Buruk Pola Asuh Overprotective Bagi Tumbuh Kembang Anak

Profil Adibah Aqilah, S.Psi

Adibah Aqilah merupakan seorang konselor.

Ia lulusan dari S1 Psikologi. Alasannya tertarik dengan psikologi cukup menarik, yakni ingin mengkaji perilaku dan proses manusia.

Saat ini ia sebagai konselor di Unit Layanan Psikologi dan Bimbingan Konseling (ULPBK) Sekolah Al Azhar Pekalongan.

Cek artikel dan berita kesehatan lain di

Google News

3 dari 3 halaman

(TribunHealth.com) 

Dapatkan The Danish Way Of Parenting - Jessica Joelle Alexander Inspirasi Kado di sini 

Selama lebih dari 40 tahun Denmark selalu terpilih menjadi negara paling bahagia sedunia, menurut World Happiness Record oleh PBB. Tak terhitung banyaknya artikel dan kajian yang berusaha memecahkan misteri ini.

Setelah riset bertahun-tahun, ternyata jawabannya sangat sederhana. Ini karena gaya pengasuhan mereka.

Filosofi orang Denmark dalam membesarkan anak terbukti memberikan hasil yang cukup efektif: anak-anak yang tangguh, emosi terkendali, dan bahagia. Warisan inilah yang membuat Denmark selalu menempati urutan pertama indeks kebahagiaan seluruh dunia.

Temukan rahasia nyata kesuksesan orang Denmark dalam membesarkan anak-anaknya, dalam buku ini. Namun ingatlah, menerapkan metode ini memerlukan latihan, kesabaran, penyelesaian, dan kesadaran, tetapi hasilnya sepadan karena tujuan kita sebagai orang tua adalah membesarkan anak-anak yang bahagia. Maka, kesuksesan akan menghampirinya pada masa depan kelak.

Dapatkan The Danish Way Of Parenting - Jessica Joelle Alexander Inspirasi Kado di sini 

Selanjutnya
Sumber: Tribun health
Tags:
Adibah AqilahPola AsuhPsikolog Zoya Amirin Strict Parents Inez Kristanti
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved