Breaking News:

8 Dampak Buruk Pola Asuh Overprotective Bagi Tumbuh Kembang Anak

Ternyata banyak orangtua dengan pola asuh overprotetive terhadap anak. Pola asuh tersebut bisa bedampak buruk pada si kecil.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Melia Istighfaroh
freepik.com/peoplecreations
ilustrasi orangtua yang menerapkan pola asuh overprotective pada anak 

TRIBUNHEALTH.COM - Tidak sedikit orangtua yang tanpa sadar menerapkan pola asuh overprotective pada anak mereka. 

Pola asuh ini muncul karena rasa khawatir yang berlebihan terhadap bahaya atau risiko yang mungkin dialami si kecil. 

Misalnya, melarang anak belajar naik sepeda karena takut terjatuh, tidak mengizinkan bermain di taman karena khawatir kotor atau terluka, hingga selalu mengawasi setiap gerak-geriknya.

Sayangnya, sikap melindungi yang berlebihan justru bisa berdampak kurang baik bagi perkembangan anak. 

Ilustrasi orangtua yang melakukan pola asuh overprotective terhadap anak
Ilustrasi orangtua yang melakukan pola asuh overprotective terhadap anak (kompas.com)

Berikut beberapa dampak negatif yang bisa muncul:

1. Anak Jadi Penakut dan Kurang Percaya Diri

Ketakutan orangtua bisa menular pada anak. Anak pun tumbuh menjadi pribadi yang takut mencoba hal baru dan tidak percaya diri saat berada di luar pengawasan orangtua. 

Penelitian yang dipublikasikan oleh Cambridge University Press menyebutkan bahwa anak dari orangtua overprotective cenderung memiliki rasa percaya diri rendah, takut mengambil risiko, dan kurang inisiatif.

Baca juga: 9 Tips Mencuci Buah dan Sayur agar Terhindar dari Pestisida Berbahaya

2. Sulit Mengatasi Masalah Sendiri

Psikolog asal Amerika Serikat, Lauren Feiden, menjelaskan bahwa pengasuhan yang terlalu protektif membuat anak terbiasa bergantung pada orangtua. 

2 dari 4 halaman

Hal ini bisa membuatnya kesulitan menghadapi masalah sendiri atau mengambil keputusan.

3. Cenderung Berbohong

Anak membutuhkan ruang untuk bereksplorasi. Jika orangtua terlalu membatasi, anak bisa mencari jalan lain, termasuk dengan berbohong agar bisa melakukan hal yang diinginkannya tanpa diketahui.

4. Rentan Cemas atau Ansietas

Sebuah survei dari University of Reading di Inggris menemukan bahwa kecemasan orangtua berhubungan erat dengan meningkatnya gejala ansietas pada anak. 

Dengan kata lain, kekhawatiran orangtua bisa membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang mudah cemas.

Baca juga: 3 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Disepelekan, Kenali Sejak Dini

5. Mudah Stres karena Takut Salah

Pengawasan ketat, terutama dalam urusan akademis, bisa membuat anak merasa terbebani. 

Survei dari Center of Collegiate Mental Health di Amerika Serikat menunjukkan bahwa tekanan berlebihan dari orangtua dapat meningkatkan risiko stres pada mahasiswa.

ilustrasi orangtua yang melakukan pola asuh overprotective terhadap anak
ilustrasi orangtua yang melakukan pola asuh overprotective terhadap anak (parapuan.co)

6. Lebih Berisiko Jadi Korban Bully

3 dari 4 halaman

Penelitian dari University of Warwick menemukan bahwa anak dengan pola asuh yang keliru, termasuk overprotective, lebih rentan menjadi korban perundungan di sekolah.

Baca juga: 5 Tips Aman Mengasuh Balita saat Hamil agar Tetap Nyaman

7. Meningkatkan Risiko Skizofrenia

Junpei Ishii, psikiater dari Katsushika Medical Center, menyebutkan bahwa pola asuh yang terlalu mengekang bisa berkaitan dengan meningkatnya risiko skizofrenia pada anak.

8. Rentan Mengalami Depresi

Studi dari University of Tennessee menunjukkan bahwa anak yang tumbuh dalam pola asuh overprotective memiliki risiko lebih tinggi mengalami depresi saat remaja maupun dewasa.

Cek artikel dan berita kesehatan lain di 

Google News

(TribunHealth.com) 

Dapatkan The Danish Way Of Parenting - Jessica Joelle Alexander Inspirasi Kado di sini

Selama lebih dari 40 tahun Denmark selalu terpilih menjadi negara paling bahagia sedunia, menurut World Happiness Record oleh PBB. Tak terhitung banyaknya artikel dan kajian yang berusaha memecahkan misteri ini.

4 dari 4 halaman

Setelah riset bertahun-tahun, ternyata jawabannya sangat sederhana. Ini karena gaya pengasuhan mereka.

Filosofi orang Denmark dalam membesarkan anak terbukti memberikan hasil yang cukup efektif: anak-anak yang tangguh, emosi terkendali, dan bahagia. Warisan inilah yang membuat Denmark selalu menempati urutan pertama indeks kebahagiaan seluruh dunia.

Temukan rahasia nyata kesuksesan orang Denmark dalam membesarkan anak-anaknya, dalam buku ini. Namun ingatlah, menerapkan metode ini memerlukan latihan, kesabaran, penyelesaian, dan kesadaran, tetapi hasilnya sepadan karena tujuan kita sebagai orang tua adalah membesarkan anak-anak yang bahagia. Maka, kesuksesan akan menghampirinya pada masa depan kelak.

Dapatkan The Danish Way Of Parenting - Jessica Joelle Alexander Inspirasi Kado di sini

Selanjutnya
Tags:
overprotektifPola Asuhtumbuh kembang anakTribunhealth.com Strict Parents
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved