TRIBUNHEALTH.COM - Parental burnout merupakan kondisi kelelahan ekstrem yang dialami oleh ibu atau ayah akibat tekanan berlebih saat mengurus anak dan rumah tangga.
Kelelahan fisik dan mental ini dianggap mirip dengan burnout syndrome yang sering dialami pekerja akibat kebanyakan bekerja, tapi hal ini terjadi pada ibu rumah tangga maupun ibu yang bekerja.
Parental burnout merujuk pada kelelahan kronis yang dirasakan oleh ibu ataupun ayah saat mengurus anaknya.
Kondisi ini ditandai dengan beberapa gejala, seperti merasa kelelahan terus-menerus meski sudah istirahat atau tidur, mudah marah atau tersinggung tanpa alasan yang jelas, kehilangan minat dalam merawat anak dan menjalani aktivitas, hingga sering menyalahkan diri sendiri karena merasa tidak cukup baik sebagai seorang ibu.
Meski begitu, parental burnout ini bisa diatasi dengan menerapkan beberapa tips berikut.
Baca juga: 5 Cara jadi Ibu yang Sabar Saat Menghadapi Anak yang Rewel, Terapkan Pola Asuh Ini Moms

Cara Mengatasi Parental Burnout, Kelelahan Ekstrem Saat Mengurus Anak
Berikut in beberapa cara untuk mengatasi dan mencegah terjadinya keparahan parental burnout.
1. Perbanyak istirahat
Parental burnout terjadi saat ibu atau ayah merasa kelelahan berkepanjangan saat mengurus buah hatinya.
Jika kondisi ini terjadi, ibu atau ayah bisa meminta bantuan keluarga untuk mengurus si kecil.
Orang tua yang sedang mengalami parental burnout, sebaiknya memperbanyak waktu istirahat untuk meredakan kelelahan fisik dan mental tersebut.
Selain itu, orang tua juga bisa melakukan me time seperti jalan-jalan atau makan makanan kesukaan tanpa gangguan anak.
Berikut ini IPI vitamin D yang dapat membantu menjaga kesehatan tubuh Anda, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca juga: 6 Cara Efektif Mencegah Terjadinya Baby Blues Setelah Melahirkan
2. Melakukan evaluasi diri
Jika ayah dan ibu mengalami kelelahan ekstrem saat mengasuh si kecil, cobalah untuk bertanya pada diri sendiri, apakah standar pola pengasuhan terlalu tinggi atau tidak.
Ketika dirasa pola pengasuhan terlalu tinggi dan terlalu menuntut kesempuraan, ayah dan ibu bisa mendiskusikan tentang pola pengasuhan tersebut.
Orang tua bisa menyesuaikan pola pengasuhan berdasarkan tipe dan karakter anak, tanpa harus menuntut terlalu tinggi.
3. Cobalah gaya pengasuhan sesuai karakter anak
Pola pengasuhan antara orang tua satu dengan orang tua lainnya bisa berbeda.
Orang tua bisa memberikan pola pengasuhan yang disesuaikan dengan karakter masing-masing anak.
Jika dirasa pola pengasuhan terlalu berat, orang tua bisa mengganti pola pengasuhan tersebut.
Konsultasikan dengan psikolog atau ikuti seminar mengenai pola pengasuhan yang tepat sesuai dengan masing-masing karakter anak.
Baca juga: 7 Fakta Menambahkan Telur Rebus ke Dalam Menu Sarapan Bagus untuk Kesehatan

4. Hindari mengatakan 'harus'
Kata 'harus' adalah salah satu bentuk tuntutan orang tua kepada anaknya, di mana hal ini bisa membuat ibu dan ayah merasa lelah sendiri.
Karena itu, kurangi ekspetasi orang tua terhadap dirinya sendiri saat mengasuh sang buah hati.
Misalnya, ayah dan ibu merasa harus terus menemani anak, padahal pergi sesekali untuk menyegarkan diri juga diperbolehkan.
Baca juga: 5 Alasan Orang Tua Perlu Membiarkan Balitanya Bermain Sendiri, Ini Manfaat yang Akan Didapat
5. Ceritakan pada pasangan dan keluarga
Kelelahan saat mengasuh anak adalah hal normal dan sangat wajar terjadi pada kebanyakan orang tua.
Jika kelelahan menghampiri, Anda bisa menceritakan hal ini pada pasangan, keluarga, atau orang terdekat yang dipercaya.
Orang tua yang sedang mengalami parental burnout cenderung memiliki perasaan sedih dan merasa sendiri, sehingga teman cerita adalah salah satu bagian yang cukup penting untuk mengatasi hal ini.
Apabila ayah dan ibu benar-benar tidak ada teman bercerita, bisa juga berkonsultasi pada ahlinya seperti psikolog.
Berikan waktu untuk diri sendiri, sehingga ayah dan ibu bisa menghindari terjadinya parental burnout yang lebih parah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(Tribunhealth.com)
Baca juga: 5 Manfaat Melakukan Playdate untuk Si Kecil, Tingkatkan Keterampilan Kognitif hingga Sosia
Vitamin untuk mendukung tumbuh kembang anak agar lebih optimal, klik di sini untuk mendapatkannya.
Blackmores Koala Kids Multi Chewable adalah Multivitamin anak yang mengandung 12 vitamin & 6 mineral seperti Vitamin A, B Kompleks, C, D3, E, Zinc, Zat Besi serta vitamin & mineral lainnya untuk dukung eksplorasi belajar si Kecil dengan kebaikan dari alami.
Keunggulan :
- Membantu memelihara kesehatan anak
- Membantu pertumbuhan & perkembangan anak
- 100 persen Bebas Gula
- Rasa vanilla dan stroberi yang disukai si Kecil
Dosis :
Anak usia 2 – 6 tahun : Kunyah 1 tablet setiap hari setelah makan atau sesuai petunjuk dokter
Anak usia 7 – 12 tahun : Kunyah 2tablet setiap hari setelah makan atau sesuai petunjuk dokter
Vitamin untuk mendukung tumbuh kembang anak agar lebih optimal, klik di sini untuk mendapatkannya.