lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Susu merupakan sumber nutrisi penting bagi balita, terutama untuk menunjang pertumbuhan tulang, gigi, serta memenuhi kebutuhan kalsium dan vitamin D.
Namun, konsumsi susu yang berlebihan justru dapat menimbulkan beberapa masalah kesehatan.
Banyak orang tua tidak menyadari bahwa asupan susu yang terlalu banyak dapat mengganggu pola makan, pencernaan, hingga perkembangan anak secara keseluruhan.
American Academy of Pediatrics merekomendasikan balita 1-2 tahun untuk mengonsumsi 2-3 cangkir susu per hari.
Baca juga: 5 Tanda-tanda Bayi Tidak Cocok Minum Susu Formula, Salah Satunya Berat Badan Tidak Bertambah
Sedangkan untuk anak-anak usia 2 hingga 5 tahun, minum 2-2,5 cangkir susu rendah lemak atau susu skim per hari.
Mengonsumsi susu lebih dari takaran tersebut bisa memberikan dampak yang tidak baik untuk tumbuh kembang balita.
Risiko Balita yang Terlalu Sering Minum Susu
Berikut ini beberapa risiko yang bisa terjadi apabila balita terlalu sering minum susu.
1. Sembelit
Masalah umum yang sering terjadi saat balita terlalu sering minum susu adalah mengalami sembelit.
Minum susu memang membuat si kecil merasa kenyang, tapi minuman pertumbuhan ini tidak mengandung serat.
Ini membuat si kecil mudah mengalami sembelit, karena saat banyak minum susu, mereka akan cenderung konsumsi makanan tinggi serat yang jauh lebih sedikit.
Masalah ini cenderung terjadi pada balita yang mengonsumsi susu lebih dari 500 gram setiap harinya.
Berikut ini susu formula untuk mendukung tumbuh kembang anak, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca juga: 6 Cara Mensterilkan Botol Susu Bayi dengan Tepat, Bantu Jaga Kesehatan Si Kecil
2. Kelebihan berat badan hingga obesitas
Susu sapi formula biasanya tinggi akan kalori dan lemak.
Terlalu banyak minum susu ini dapat membuat anak mengalami kelebihan berat badan dan bahkan obesitas.
Risiko ini bisa meningkat jika si kecil suka minum susu dengan tambahan perisa, gula tambahan, atau susu kental manis.
3. Punya kebiasaan makan yang buruk
Si kecil yang terlalu banyak minum susu akan memiliki asupan kalori yang berlebihan dari yang seharusnya.
Masalah ini akan lebih buruk jika balita masih minum susu secara rutin setelah melewati usia 2 tahun.
Kalori ekstra ini bisa menyebabkan anak kenyang dan tidak ingin mengonsumsi makanan yang bergizi lainnya.
Jika balita masih mau makan, kombinasi susu berlebihan dan makanan bergizi bisa menyebabkan kalori ekstra yang bisa menyebabkan penambahan berat badan.
Baca juga: 6 Rekomendasi Susu Bebas Laktosa yang Aman untuk Tumbuh Kembang Bayi
4. Anemia atau kekurangan zat besi
Balita yang gemar minum susu berlebihan dapat mengalami risiko anemia defisiensi besi.
Susu hanya mengandung sedikit zat besi dan tidak dapat menggantikan makanan kaya zat besi.
Mineral ini dibutuhkan untuk pembentukan hemoglobin yang bertugas menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh.
Jika kekurangan zat besi, maka risiko terjadinya anemia bisa meningkat, yang akhirnya bisa menyebabkan si kecil terlihat letih, malas makan, hingga sering sakit.
Itulah beberapa risiko buruk yang bisa terjadi pada balita yang terlalu berlebihan minum susu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Tribunhealth.com)
Baca juga: 5 Fakta Susu Organik Bagus untuk Dukung Tumbuh Kembang Anak
Vitamin untuk mendukung tumbuh kembang anak agar lebih optimal, klik di sini untuk mendapatkannya.
Fitkom HI-C Tablet Hisap adalah multivitamin lengkap dengan rasa yang enak yang disukai anak-anak dengan kandungan vitamin, mineral, buah dan sayur.
Multivitamin ini dapat membantu memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral anak-anak di usia pertumbuhan serta membantu memelihara kesehatan anak.
Tersedia dalam bentuk tablet hisap dan gummy yang disukai anak.
Vitamin untuk mendukung tumbuh kembang anak agar lebih optimal, klik di sini untuk mendapatkannya.
