TRIBUNHEALTH.COM - Gula darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, terutama bagi mereka yang memiliki diabetes.
Salah satu faktor yang memengaruhi gula darah adalah konsumsi makanan dan minuman tertentu.
Artikel ini akan membahas sejumlah jenis makanan dan minuman yang perlu dihindari agar dapat menjaga gula darah tetap stabil.
Mulai dari nasi hingga minuman bersoda, mari kita tinjau dampaknya pada tingkat gula darah.
Mengadopsi dari laman Bold Sky dan beberapa artikel ilmiah, berikut makanan yang perlu dihindari guna mencegah lonjakan gula darah:
1. Nasi putih

Nasi putih memiliki indeks glikemik yang tinggi, yang berarti dapat menyebabkan lonjakan cepat dalam kadar gula darah setelah dikonsumsi.
Indeks glikemik mengukur seberapa cepat suatu makanan meningkatkan kadar gula darah setelah dikonsumsi.
Nasi putih terdiri terutama dari karbohidrat sederhana yang mudah dicerna dan cepat diserap oleh tubuh.
Setelah dikonsumsi, nasi putih dapat menyebabkan peningkatan gula darah yang signifikan.
Bagi penderita diabetes, kontrol gula darah yang baik melibatkan pemilihan karbohidrat kompleks yang lebih lambat dicerna dan memberikan peningkatan gula darah yang lebih stabil.
Baca juga: Manfaat Daun Gambir Dalam Menurunkan Kolesterol, Didukung Penelitian
Sebagai alternatif, penderita diabetes disarankan untuk memilih sumber karbohidrat yang lebih sehat, seperti nasi merah, quinoa, barley, atau sumber karbohidrat utuh lainnya.
Karbohidrat kompleks ini cenderung memberikan pelepasan energi yang lebih lambat, membantu mencegah lonjakan gula darah yang tajam.
Selain itu, pemberian porsi yang terkontrol juga merupakan bagian penting dari pengelolaan gula darah bagi penderita diabetes.
2. Pasta

Pasta merupakan sumber karbohidrat, dan seperti nasi putih, pasta juga dapat mempengaruhi kadar gula darah.
Namun, dampak pasta terhadap gula darah dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk jenis pasta yang digunakan, jumlah porsi, dan bagaimana pasta tersebut disajikan.
Pasta yang terbuat dari tepung terigu biasa memiliki indeks glikemik yang tinggi, yang dapat menyebabkan peningkatan cepat dalam kadar gula darah.
Penderita diabetes sebaiknya mempertimbangkan untuk mengganti pasta putih dengan alternatif yang lebih sehat, seperti pasta gandum utuh atau pasta yang terbuat dari bahan baku lain yang kaya serat.
Pasta gandum utuh cenderung memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dan menyediakan serat tambahan yang membantu mengontrol penyerapan gula.
Baca juga: Kupas Tuntas Khasiat Daun Kemangi untuk Kesehatan, Bantu Kontrol Gula Darah Pasien Diabetes
Selain itu, porsi pasta yang dimakan juga dapat memengaruhi dampaknya pada gula darah.
Mengendalikan ukuran porsi dan menggabungkan pasta dengan protein, lemak sehat, dan sayuran dapat membantu mengurangi dampak pada gula darah.
3. Makanan cepat saji

Umumnya makanan cepat saji merupakan makanan yang perlu dihindari atau dikonsumsi dengan hati-hati oleh penderita diabetes.
Makanan cepat saji sering kali mengandung tinggi lemak jenuh, gula tambahan, dan garam, serta memiliki kandungan karbohidrat sederhana yang dapat meningkatkan gula darah dengan cepat.
Makanan cepat saji sering mengandung karbohidrat sederhana dan gula tambahan, yang dapat menyebabkan lonjakan gula darah.
Beberapa makanan cepat saji tinggi lemak jenuh yang dapat berkontribusi pada resistensi insulin.
Ini dapat mempersulit pengelolaan gula darah.
Baca juga: Studi Membuktikan 5 Makanan Ini Menurunkan Risiko Diabetes, Bantu Kendalikan Gula Darah
Makanan cepat saji cenderung memiliki kandungan kalori yang tinggi, yang dapat berkontribusi pada masalah berat badan.
Keseimbangan berat badan sangat penting dalam pengelolaan diabetes.
Makanan cepat saji biasanya rendah serat, yang dapat memperlambat penyerapan glukosa dan membantu menjaga stabilitas gula darah.
Bergantung pada makanan cepat saji secara terus-menerus dapat menggantikan makanan sehat lainnya dan memperburuk kontrol gula darah.
4. Roti tawar

Roti tawar memiliki karbohidrat, dan dampaknya terhadap gula darah dapat bervariasi tergantung pada jenis roti dan jumlah yang dikonsumsi.
Beberapa jenis roti tawar memiliki indeks glikemik yang tinggi, yang dapat menyebabkan lonjakan gula darah lebih cepat.
Indeks glikemik mengukur seberapa cepat makanan meningkatkan kadar gula darah.
Roti tawar yang terbuat dari tepung putih cenderung memiliki indeks glikemik yang lebih tinggi dibandingkan dengan roti gandum utuh atau roti dengan biji-bijian.
Oleh karena itu, penderita diabetes sebaiknya mempertimbangkan untuk mengonsumsi roti yang lebih sehat, seperti roti gandum utuh atau roti dengan biji-bijian, karena mereka dapat memberikan penyerapan glukosa yang lebih lambat dan membantu menjaga kadar gula darah lebih stabil.
Selain itu, porsi yang dikonsumsi juga penting. Memilih porsi yang moderat dapat membantu mengendalikan dampak roti terhadap gula darah.
Baca juga: Camilan Nikmat yang Rendah Gula, Cocok Dikonsumsi Setiap Hari oleh Penderita Diabetes
Namun, penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki respons gula darah yang unik terhadap makanan tertentu.
Oleh karena itu, disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau profesional kesehatan untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan masing-masing.
Seiring dengan itu, mengukur kadar gula darah secara teratur dan mengamati bagaimana tubuh merespons makanan tertentu dapat membantu individu dengan diabetes mengelola pola makan mereka dengan lebih baik.
5. Minuman manis dan bersoda

Minuman manis dan bersoda termasuk dalam kategori minuman yang sebaiknya dihindari oleh penderita diabetes untuk mencegah lonjakan gula darah.
Minuman manis dan bersoda mengandung jumlah gula tambahan yang tinggi.
Konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan gula darah yang cepat dan menyulitkan kontrol gula darah.
Minuman manis seringkali memiliki indeks glikemik tinggi, yang berarti dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat setelah dikonsumsi.
Minuman manis dan bersoda cenderung rendah atau bahkan tidak mengandung nutrisi esensial seperti vitamin, mineral, atau serat, yang penting untuk kesehatan secara keseluruhan.
Baca juga: Pedoman Belanja Bahan Makanan untuk Pasien Diabetes Dukung Manajemen Kadar Gula Darah
Mengonsumsi minuman manis secara rutin dapat meningkatkan keinginan untuk rasa manis, yang dapat mengarah pada konsumsi gula yang berlebihan.
Konsumsi minuman manis dan bersoda juga telah dikaitkan dengan risiko obesitas, resistensi insulin, dan penyakit jantung.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lainnya di sini.