lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Kolesterol dikenal dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Kolesterol adalah zat lilin yang diproduksi secara alami oleh hati.
Zat ini merupakan bahan penting untuk pencernaan dan membantu tubuh memproduksi hormon serta vitamin D (dari sinar matahari).
Kolesterol juga terdapat dalam makanan, termasuk telur, kerang, daging merah, dan produk susu berlemak.
Kolesterol mengalir melalui aliran darah dengan mengikat protein yang disebut dengan lipoprotein.
Baca juga: 7 Kebiasaan yang Dapat Mengurangi Risiko Penyakit Stroke
Kolesterol dibedakan menjadi dua jenis, yaitu lipoprotein densitas rendah (LDL) atau kolesterol jahat dan lipoprotein densitas tinggi (HDL) atau kolesterol baik.
Semakin banyak kolesterol LDL yang ada di dalam tubuh, maka banyak kolesterol yang menempel di dinding arteri, yang kemudian menjadi plak.
Saat plak menumpuk, aliran darah menjadi terbatas, sehingga jantung bekerja lebih keras.
Penumpukan ini dapat menyebabkan masalah jantung, seperti stroke atau serangan jantung.
Risiko terhadap kolesterol tinggi ditentukan oleh beberapa faktor, termasuk genetik dan usia.
Kebiasaan buruk juga dapat memengaruhi kadar kolesterol dalam tubuh.
Baca juga: 5 Makanan yang Diam-diam Merusak Kualitas Tidur, Salah Satunya Makanan Manis
Kebiasaan yang Harus Dihentikan Jika Ingin Kadar Kolesterol Menurun
Menghentikan beberapa kebiasaan buruk dapat membantu untuk mengendalikan dan bahkan menurunkan kadar kolesterol.
Dilansir dari EatingWell, berikut ini beberapa kebiasaan yang bisa membantu untuk menurunkan kadar kolesterol.
1. Hentikan kebiasaan konsumsi terlalu banyak gula tambahan
Gula tambahan adalah bentuk karbohidrat olahan yang ditambahkan ke makanan dan minuman selama produksi.
Tidak seperti gula alami yang ditemukan pada sayuran, buah-buahan, dan produk susu, mengonsumsi gula tambahan dapat meningkatkan kolesterol LDL dan menurunkan kolesterol HDL.
Kondisi ini dapat menyebabkan peningkatkan risiko penyakit jantung koroner.
Mengurangi asupan gula tambahan dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol HDL Anda.
Asosiasi Jantung Amerika (AHA) merekomendasikan pembatasan asupan gula tambahan hingga tidak lebih dari 100 kalori sehari untuk wanita dan 150 kalori sehari untuk pria, yang setara dengan masing-masing sekitar 6 sendok teh dan 9 sendok teh.
2. Hentikan kebiasaan konsumsi terlalu banyak biji-bijian olahan
Seperti halnya gula tambahan, biji-bijian olahan memberikan nilai gizi yang minimal karena nutrisi penting seperti serat makanan dihilangkan selama proses pembuatan.
Akibatnya, bagian biji-bjian yang mengandung pati tetap ada.
Bila dikonsumsi, bagian ini akan lebih cepat diserap ke dalam darah, yang menyebabkan lonjakan gula darah secara tiba-tiba dan memicu pankreas untuk memproduksi dan melepaskan lebih banyak insulin.
Seiring waktu, ini dapat menyebabkan penambahan berat badan, peningkatkan kadar trigliserida, resistensi insulin, dan risiko penyakit jantung koroner yang lebih besar.
Biji-bijian olahan seperti tepung putih, pasta, mie putih, keripik kentang, kue, biskuit, dan masih banyak lagi harus dihindari jika ingin menurunkan kadar kolesterol.
Suplemen Renovit untuk membantu meningkatkan kekebalan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca juga: 5 Aktivitas yang Harus Dilakukan Setelah Jam 5 Sore untuk Mendukung Penuaan yang Sehat
3. Kebiasaan tidak mendapatkan cukup serat makanan
Makanan kaya serat seperti biji-bijian utuh, sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan polong-polongan, bagus untuk dikonsumsi.
Serat larut dalam makanan ini bertindak sebagai spons yang mengikat kolesterol dan lemak makanan, yang membuangnya melalui tinja.
Pria dan wanita dianjurkan untuk mengonsumsi masing-masing 38 gram dan 25 gram serat per hari.
Meski tidak ada jumlah khusus yang dianjurkan untuk serat larut, pertimbangkan untuk memasukkan setidaknya 10 gram serat larut sebagai bagian dari diet jika Anda memiliki kolesterol tinggi.
4. Kebiasaan tidak cukup mengonsumsi lemak omega-3
Hingga saat ini, lemak jenuh yang ditemukan dalam daging merah, kulit unggas, dan produk susu berlemak penuh dianggap sebagai penyebab meningkatnya risiko kolesterol tinggi dan penyakit jantung.
Penelitian yang muncul menunjukkan bahwa lemak jenuh masih dapat menjadi bagian dari pola makan sehat, tapi mengonsumsi lebih banyak lemak tak jenuh ganda dapat menurunkan kadar kolesterol LDL.
Asosiasi Jantung Amerika (AHA) merekomendasikan untuk tidak mengonsumsi lebih dari lima hingga enam persen kalori dari lemak jenuh.
Selain itu, memasukkan ikan berlemak seperti salmon, makarel, herring, dan sarden sebagai bentuk pola makan yang kaya akan lemak omega-3, dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL.
AHA menyarankan untuk mengonsumsi ikan berlemak setidaknya dua kali seminggu.
Cobalah juga untuk mengonsumsi makanan kaya omega-3 seperti kacang kenari, biji rami, dan biji chia.
Baca juga: 9 Kebiasaan Baik yang Harus Dilakukan Setiap Hari untuk Tingkatkan Kesehatan Otak
5. Kebiasaan tidak aktif bergerak
Tidak aktif bergerak dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh.
Melakukan aktivitas fisik secara teratur dapat meningkatkan penurunan berat badan dan kadar kolesterol yang lebih sehat dengan membantu mengurangi kadar LDL dan meningkatkan HDL.
Aktivitas fisik yang dapat membantu menurunkan kadar LDL adalah jalan cepat, joging, lari, berenang, bersepeda, dan yoga.
Latihan membangun kekuatan seperti angkat beban juga dapat bermanfaat untuk menurunkan kadar LDL.
Mulailah secara perlahan dengan berolahraga secara bertahap selama sepuluh menit, dan usahakan untuk berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari, dengan 150 hingga 300 menit per minggu.
Demikian beberapa kebiasaan yang harus diperbaiki untuk membantu menurunkan kadar kolesterol.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(Tribunhealth.com)
Baca juga: 7 Tanda Tubuh Kekurangan Protein, Termasuk Mudah Lelah dan Rambut Sering Rontok
Berikut ini terdapat suplemen kesehatan, Imboost yang dapat meningkatkan daya tubuh Anda, klik di sini untuk mendapatkannya.
Imboost adalah supplemen kesehatan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Imboost merupakan Immunity Booster (peningkat daya tahan tubuh - immunomodulator) yang berfungsi untuk menjaga kesehatan tubuh agar tidak mudah jatuh sakit serta mempercepat penyembuhan penyakit.
Imboost mengandung Echinacea yang merupakan salah satu jenis tanaman herbal dan berbagai bahan alami sehingga aman untuk dikonsumsi.
Aturan Pakai: dapat dikonsumsi 3x sehari selama 8 minggu dan diberi jeda 2 minggu untuk dapat dikonsumsi kembali.
Hentikan pemakaian jika terjadi reaksi alergi.
Untuk mendapatkan suplemen kesehatan, Imboost yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh Anda, klik di sini untuk mendapatkannya.
