Breaking News:

Tips dan Trik

5 Penyebab Berat Badan Sering Berubah-ubah Setiap Hari, Apa Saja?

Seringkali kita mengalami perubahan berat badan ketika menimbang. Ternyata ada beberapa penyebab perbedaan tersebut.

Penulis: Putri Pramestia | Editor: Putri Pramestia
kompas.com/shutterstock
ilustrasi seseorang yang menimbang untuk memantau berat badan ideal 

TRIBUNHEALTH.COM - Memantau berat badan secara rutin memang penting untuk memahami apakah upaya pengelolaan berat badan berjalan sesuai target. 

Namun, banyak orang tidak menyadari bahwa angka pada timbangan dapat berubah-ubah setiap hari. 

Dalam rentang waktu 24 jam, berat badan dapat berfluktuasi sekitar 0,25–1,5 kilogram. Kondisi ini normal dan dipengaruhi oleh berbagai faktor fisiologis.

Dilansir dari Health, berikut beberapa penyebab umum fluktuasi berat badan harian:

Ilustrasi seseorang yang mengalami kenaikan berat badan
Ilustrasi seseorang yang mengalami kenaikan berat badan (freepik.com)

Baca juga: 4 Manfaat Ghee untuk Diet Sehat dan Penurunan Berat Badan

1. Waktu Penimbangan

Jam penimbangan memiliki pengaruh signifikan terhadap hasil di timbangan. 

Berat badan seseorang dapat berubah sepanjang hari karena proses makan, minum, pengeluaran urine, keringat, hingga aktivitas fisik.

Untuk mendapatkan hasil yang lebih konsisten, dianjurkan menimbang berat badan pada waktu yang sama setiap hari, idealnya di pagi hari setelah buang air kecil dan sebelum sarapan.

2. Jenis Makanan yang Dikonsumsi

Asupan makanan berperan besar dalam perubahan berat badan jangka pendek. 

2 dari 3 halaman

Makanan tinggi karbohidrat atau natrium cenderung menarik lebih banyak air ke dalam tubuh, sehingga menyebabkan kenaikan berat badan sementara.

Perubahan ini tidak mencerminkan peningkatan lemak tubuh, tetapi sekadar penambahan massa dari makanan dan cairan yang masih diproses tubuh.

Baca juga: 5 Jenis Olahraga yang Terbukti Menurunkan Tekanan Darah Tinggi Secara Alami

3. Tingkat Hidrasi

Cairan menyusun sekitar 45–75 persen dari massa tubuh. 

Oleh karena itu, kondisi hidrasi seseorang sangat memengaruhi angka di timbangan.

Dehidrasi akibat kurang minum atau banyak berkeringat dapat membuat berat badan tampak turun. 

Sebaliknya, retensi cairan yang dapat terjadi akibat konsumsi garam berlebih atau kurang bergerak menyebabkan kenaikan berat badan sementara. Perubahan ini berkaitan dengan air tubuh, bukan lemak.

ilustrasi seseorang yang berusaha menambah berat badan
ilustrasi seseorang yang sedang menimbang berat badan (freepik.com/rawpixel.com)

4. Perubahan Hormon

Hormon memiliki kontribusi besar terhadap retensi cairan, nafsu makan, hingga metabolisme.

Pada perempuan, fluktuasi hormon estrogen dan progesteron saat siklus menstruasi sering menyebabkan penahanan natrium dan air, sehingga berat badan meningkat sementara.

3 dari 3 halaman

Hormon stres seperti kortisol juga dapat memicu perubahan pola makan dan meningkatkan retensi cairan, yang akhirnya memengaruhi berat badan harian.

Baca juga: 7 Dampak Konsumsi Kafein Berlebihan yang Harus Diwaspadai

5. Frekuensi Buang Air Besar

Proses buang air besar memengaruhi jumlah massa dalam sistem pencernaan. 

Konstipasi dapat menyebabkan penumpukan feses dan cairan sehingga berat badan naik sementara.

Sebaliknya, feses yang lebih cair dapat membuat berat badan tampak turun.

Pola makan rendah serat juga bisa mengurangi volume feses, sehingga memengaruhi hasil penimbangan.

Cek artikel dan berita kesehatan lain di

Google News

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
Berat Badanmenaikkan berat badanberat badan idealTribunhealth.com
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved