TRIBUNHEALTH.COM - Detoksifikasi adalah proses menghilangkan racun berbahaya dari dalam tubuh.
Beberapa orang mungkin mempertimbangkan untuk melakukan diet detoks atau pembersihan untuk menghilangkan racun dari tubuh mereka.
Selain itu, detoks juga dapat membantu menurunkan beragt badan atau meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Pola hidup ini bisa bermacam-macam, mulai dari mengonsumsi cairan atau makanan tertentu, berpuasa, hingga menggunakan suplemen.
Meskipun tubuh Anda dilengkapi dengan sistem detoksifikasi yang efisien, terutama hati dan ginjal.
Namun, Anda dapat mendukung proses detoks alami tubuh dan kesehatan secara keseluruhan dengan menambahkan makanan ini ke dalam pola makan Anda.
Baca juga: 5 Tanda-tanda Tubuh Kelebihan Kafein, Sakit Kepala hingga Sering Buang Air
Makanan Terbaik untuk Mendukung Proses Detoksifikasi
Dilansir dari Health, berikut ini beberapa makanan yang dapat mendukung proses detoksifikasi, yang dapat Anda konsumsi sehari-hari.
1. Sayuran cruciferous
Penelitian pada manusia menunjukkan bahwa sayuran seperti brokoli, kubis Brussel, dan kembang kol, dapat memicu CYP1.
CYP1 ialah enzim yang membantu memecah prokarsinogen (zat yang berpotensi karsinogen) dan obat-obatan.
Sayuran ini juga dapat mendukung peran glutathione, antioksidan alami dalam tubuh yang mengatur sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan detoksifikasi.
Sayuran cruciferous merupakan sumber makanan utama glukosinolat, sejenis fitokimia atau senyawa tanaman yang meningkatkan kesehatan dengan efek antiinflamasi dan antioksidan.
2. Buah berry
Buah berry menunjukkan potensi untuk mengurangi aktivitas enzim CYP1 yang berlebihan.
Ketika enzim CYP1 bekerja berlebihan, tanpa dukungan yang memadai pada tahap kedua detoksifikasi, hal ini dapat memperburuk efek prokarsinogen lingkungan.
Buah berry kaya akan nutrisi dan fitokimia seperti flavonoid dan memberikan efek perlindungan terhadap kondisi peradangan, penyakit jantung, dan berbagai jenis kanker.
Baca juga: 6 Potensi Buah Raspberry untuk Kesehatan, Sebagai Anti Penuaan hingga Cegah Diabetes
3. Bawang putih
Bawang putih mengandung komponen, yaitu senyawa yang mengandung sulfur, yang telah menarik banyak penelitian karena aktivitas antioksidan dan efek melawan kanker.
Selain bawang bombay dan kucai, bawang putih termasuk dalam kelompok sayuran allium.
Sayuran ini juga dapat memicu enzim yang membantu detoksifikasi, seiring dengan jalur Nrf2.
Nrf2 adalah protein penting yang mengawasi sistem antioksidan dan detoksifikasi tubuh.
4. Teh hijau
Penelitian menemukan bahwa teh hijau dapat mengaktifkan jalur Nrf2, yang terlibat dalam pembersihan racun.
Kafein dan senyawa dalam teh hijau disebut katekin yang diduga bertanggung jawab dalam hal ini.
Selain itu, katekin yang ditemukan dalam teh hijau, khususnya epigallocationchin gallate (EGCG), telah menarik perhatian besar dalam penelitian karena potensinya untuk melawan peradangan dan kanker.
Baca juga: 7 Pilihan Makanan Super yang Cocok Ditambahkan ke Smoothie, Tambah Nutrisi dan Lebih Sehat
5. Kunyit
Kunyit adalah anggota keluarga jahe, biasa digunakan dalam masakan kuliner, terutama sebagai bumbu dan bahan bubuk kari.
Dalam pengobatan tradisional, kunyit digunakan untuk mengobati berbagai kondisi termasuk gangguan sendi dan pencernaan.
Kunyit juga dapat meningkatkan detoksifikasi dengan mendukung peran glutathione dan jalur Nrf2.
Kurkumin, komponen utama dalam kunyit, berperan dalam hal ini.
6. Buah jeruk
Buah jeruk seperti jeruk, lemon, dan jeruk keprok merupakan sumber vitamin C dan folat yang baik.
Vitamin dalam buah ini mendukung sistem kekebalan tubuh, seperti vitamin C dan polifenol yang dapat mengurangi peradangan.
Dalam penelitian pada manusia, buah jeruk tampaknya menunjukkan kemampuan untuk memicu enzim UDP-Glucuronosyltransferases (UGT).
Enzim ini penting untuk membantu tubuh membuang racun tertentu melalui urin dan feses.
Namun, jeruk bali tampaknya memperlambat enzim yang membantu detoksifikasi.
Baca juga: 4 Khasiat Cuka Apel untuk Kesehatan, Termasuk Mengontrol Gula Darah
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)