Breaking News:

Tips dan Trik

10 Dampak Negatif Terlalu Banyak Makan Daging, Bisa Memicu Bau Badan dan Bau Mulut

Konsumsi daging terlalu banyak berisiko buruk untuk tubuh, selain itu juga meningkatkan risiko kesehatan jangka panjang.

Penulis: putri.pramestia | Editor: putri.pramestia
kompas.com
ilustrasi daging sapi 

TRIBUNHEALTH.COM - Daging memang bisa diolah menjadi masakan yang melezatkan.

Banyak orang yang menyukai daging, bahkan selalu ada daging pada menu makannya.

Terlalu banyak makan daging bisa membahayakan kesehatan tubuh lho.

Terutama jenis daging tertentu seperti daging sapi, daging merah, daging kambing serta daging olahan tinggi lemak.

Konsumsi daging terlalu banyak berisiko buruk untuk tubuh, selain itu juga meningkatkan risiko kesehatan jangka panjang.

Lantas, apa saja dampak negatif terlalu banyak makan daging?

ilustrasi daging merah
ilustrasi daging merah (grid.id)

Baca juga: 5 Bahaya Duduk Terlalu Lama, Intip Faktor Risikonya Bagi Kesehatan

Melansir Tribun Pontianak yang dirangkum dari Kompas.com, berikut dampak negatif terlalu banyak makan daging:

1. Keringat Berlebih dan Memicu Bau Badan Tidak Sedap

Dirangkum dari Insider, terllau banyak makan dagung bisa menyebabkan keringat berlebih.

Sekadar informasi, saat makan tubuh harus mengeluarkan energi untuk mencerna dan juga memproses makanan.

2 dari 4 halaman

Proses ini disebut dengan thermogenesis yang diinduksi oleh diet dan sebenarnya bisa sedikit menaikkan suhu tubuh.

Protein lebih sulit dan membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna. Zat gizi ini bisa berefek lebih besar pada termogenesis daripada misalnya sepiring salad atau spageti.

Jadi, makan steak daging bisa meningkatkan suhu tubuh dan menyebabkan seseorang berkeringat lebih banyak.

Keringat berlebih inilah yang bisa memicu terjadinya bau badan yang tidak sedap.

Baca juga: 6 Tips Tetap Sehat Bagi Penderita Hipertensi, Nomor 3 dan 5 Sering Diabaikan

2. Merasa Lelah, Terutama Usai Makan Besar

Efek akibat kebanyakan makan dagung yakni badan merasa lelah dan mengantul setelah makan.

Energi yang dibutuhkan tubuh untuk mencerna makanan dengan banyak daging bisa membuat seseorang lesu atau mengantuk usai makan.

Ketika mencerna protein seperti dari daging, tubuh kita perlu memprioritaskan aliran darah ke usus, artinya mengalihkan dari area lain di tubuh, termasuk otak.

Reaksi tersebut bisa menyebabkan pening yang kadang terjadi akibat makan daging terlalu banyak.

Perlu Anda ketahui, beberapa jenis daging seoerti daging kalkun dan daging sapi mengandung triptofan yang tinggi.

3 dari 4 halaman

Triptofan merupakan asam amino yang berkaitan dengan produksi melatonin, hormon manusia yang mengatur tidur.

3. Sembelit

Konsekuensi dari makan daging terlalu banyak adalah Anda lebih sedikit konsumsi makanan lain, termasuk produk segar dan biji-bijian.

Akibatnya, mungkin Anda merasa kembung hingga mengalami sembelit atau diare karena pencernaan yang kurang baik.

Sebenarnya banyak nutrisi yang terkandung pada daging, namun tidak menyediakan serat dalam jumlah yang cukup.

Baca juga: Hati-hati! Penyakit Ini Bisa Terjadi Akibat Kolesterol Tinggi

Serat adalah bentuk karbohidrat yang tidak bisa dicerna, yang penting untuk pencernaan dan juga mengatur gula darah.

Tanpa serat, tentunya Anda bisa mengalami masalah pencernaan seriys, termasuk kram dan masalah lain yang lebih buruk.

Diet tinggi serat juga dijaitkan dengan pencernaan yang baik dan kesehatan secara keseluruhan.

Para peneliti percaya, karena serat menyediakan sumber makanan yang baik untuk bakteri yang menguntungkan di usus, yang menghasilak manfaat metabolisme.

ilustrasi daging merah
ilustrasi daging merah (aceh.tribunnews.com)

4. Mengalami Dehidrasi

4 dari 4 halaman

Konsumsi makanan yang mengandung protein seperti daging yakni butuh banyak di dalam tubub untuk memprosesnya.

Hal ini bisa menyebabkan Anda dehidrasi.

Walaupun protein sangat penting bagi kesehatan, termasuk perbaikan dan pembentukan otot, orang-orang cenderung berpikir bahwa mereka sebenarnya butuh lebih banyak protein dari yang dibutuhkan.

Umumnya angka standar kecukupan protein yakni 62-66 gram per hari untuk laki-laki dan 56-59 gram untuk perempuan.

Menurut penelitian jika protein per harinya lebih dari angka itu, maka tubuh akan mengelurakan cairan lebih banyak untuk membuang kelebihan nitrogen.

Jika Anda tidak minum air yang cukup sebagai kompensasi, maka kemungkinan Anda akan merasa pusing, pingsan atau merasa kurang enak badan.

5. Menghalangi Upaya Penurunan Berat Badan

Jika Anda sedang menurunkan berat badan, maka jangan konsumsi daging terlalu banyak karena bisa menghambat penurunan berat badan.

Benar bahwa diet tinggi protein bisa membantu menurunkan berat badan dengan cara membantu Anda merasa tetap kenyang lebih lama setelah makan. Namun juga memberi sedikit keuntungan pada pembakaran kalori karena thermogenesis.

Namun, jika itu termasuk protein hewani, perlu Anda ketahui bahwa jenis daging tertentu bisa sangat padat kalori.

Baca juga: Apa Penyebab Pria Lebih Banyak yang Buncit Dibandingkan Wanita? Begini Penjelasan Ahli Gizi

Artinya, dahing mengandung kalori lebih banyak per gitian daripada makanan lain seperti sayuran.

Beberapa makanan yang mengandung kalori paling banyak, termasuk potongan daging berlemak dan produk olahan seperti ham, bacon, hamburger restoran dan dosi.

Jika Anda sedang menurunkan berat badan, maka pilih potongan daging unggas tanpa lemak dan daging sapi atai ikan yang kalorinya cenderung lebih sedikit per porsi.

6. Meningkatkan Risiko Penyakit Kanker Tertentu dan Penyakit Kardiovaskular

Sebuah penelitian secara konisten mengaitkan konsumsi daging merah dan daging olahan dengan peningkatan riisko kanker tertentu serta penyakit kardiovaskular.

Daging olahan seperti sosis, bacon, ham dan hot dog patut disalahkan karena diolah dengan bahan pengawet kimiawi yang disebut nitrat.

Nitrat ini diketahui berkaitan dengan risiko lebih tinggi kanker ginjal, usus besar dan perut.

ilustrasi daging merah
ilustrasi daging merah (health.kompas.com)

Baca juga: Ini Lho yang Harus Dilakukan jika Sudah Terdiagnosa Osteoporosis, Simak Penuturan Dokter

7. Meningkatkan Risiko Kehilangan Penglihatan

Dilansir dari Bustle, sering konsumsi daging merah dikaitkan dengan peningkatan risiko degenerasi makula terkait usia, penyebab kebutaan nomor satu di antara ornag lansia di Amerika.

Alasan di balik hubungan itu yakni karena lemak jenuh pada daging dianggap berbahaya untuk pembuluh darah kecil di mata.

Beberapa bahan kimia (nitrosiamin) dalam beberapa daging olahan juga dianggap sebagai penyebab meruksak mata.

8. Tulang Lemah

Makan daging berlebih bisa berefek pada tulang yakni tulang menjadi lemah.

Pasalnya, jumlah protein yang snagat tinggi yang diperoleh dari daging bisa meningkatkan hilangnya kalsium pada urine, yang sangat penting untuk membangun tulang yang kuat.

Hal ini bisa dicegah dengan konsumsi cukup kalsium untuk sementara waktu.

Baca juga: 6 Dampak Negatif Terlalu Banyak Makan Gorengan Bagi Tubuh

9. Bau Mulut

Selain bau badan, terlalu banyak makan dagung bisa menyebabkan bau mulut lho.

Pasalnya makanan tinggi protein dan lemak dengan karbohidrat yang tidak cukup bisa menyebabkan tubuh memproduksi keton.

Keton dilepaskan melalui napas, sehingga bau napas pun seperti aseton.

10. Pusing

Disadur dari tribunpadang.com, Dokter umum, Ulfa Latifa (27) yang bertugas di Padang, merasakan pusing setelah makan daging merupakan hal yang wajar.

"Makan daging terlalu banyak dan pusing-pusing itu wajar," kata Ulfa Latifa ketika dihubungi TribunPadang.com pada Minggu (11/8/2019).

Ulfa Latifa juga mengatakan pusing setelah makan daging, terlebih daging kambing bisa jadi karena kolesterol tinggi.

"Kalau daging kambing biasa karena kolesterol tinggi," tambah Ulfa Latifa.

Lalu apa solusinya?

Mengurangi porsi makan daging adalah langkah awal yang harus dipilih.

Jika sudah merasakan gejala pusing, langsung saja kurangi konsumsi daging apalagi daging kambing.

Setelah itu, konsumsi air putih lebih banyak.

"Kalau sudah pusing begitu, sebaiknya makan daging dikurangi, Banyakin minum air putih," tambah Ulfa Latifa.

Tidak saja berhenti di air putih, hendaknya juga perbanyak memakan buah dan sayur-sayuran.

Tujuannya agar gizi makanan tetap terjaga.

"Intinya tetap jaga gizi makanan, empat sehat lima sempurna," tambah Ulfa Latifa.

Bila gejala pusing tidak juga berkurang setelah beberapa hari, langkah berikutnya adalah memeriksakan diri ke dokter.

 

Artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul 10 Dampak Buruk Kebanyakan Makan Daging dan Cara Menurunkan Kolesterol Setelah Mengonsumsi Daging

 

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comDagingBau badanbau mulutlelahSembelitDehidrasiBerat BadankankerKardiovaskularpenglihatanTulangPusing Soto Madura Hashweh Kuzu Tandır Sambousek Tharid Kafta Kibbeh Tagine (Tajine)
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved