TRIBUNHEALTH.COM - Menjalankan puasa di bulan Ramadan merupakan salah satu kewajiban bagi umat Muslim yang telah dewasa.
Selain menjadi kewajiban, puasa juga diyakini memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh.
Namun, ada beberapa kelompok orang yang diberi keringanan untuk tidak menjalankan puasa, salah satunya adalah penderita diabetes.
Penderita diabetes seringkali tidak disarankan untuk berpuasa karena dapat mengganggu pengendalian gula darah dan kadar insulin dalam tubuh.
Hal ini dapat berpotensi menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius.
Meskipun demikian, dengan langkah-langkah yang tepat, penderita diabetes masih bisa menjalankan puasa dengan aman.
Penting bagi penderita diabetes untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum memutuskan untuk berpuasa.
Baca juga: 6 Bansos April 2024 Cair Sebelum Lebaran, Ada BLT, PKH, PBI JKN, KJP Plus hingga Beras 10 Kg
Mereka perlu memahami kondisi kesehatan mereka dengan baik dan mempersiapkan strategi yang tepat untuk menjaga keseimbangan gula darah selama puasa.
Mengadopsi laman Kompas TV dengan judul "8 Tips Puasa Aman dan Sehat bagi Penderita Diabetes" inilah beberapa langkah yang bisa sobat sehat terapkan agar berpuasa tanpa mengganggu kesehatan:
1. Konsultasi dengan dokter
Dalam menyambut bulan Ramadan yang suci, para penderita diabetes perlu memperhatikan kesehatan mereka dengan lebih cermat.
Para ahli kesehatan menyarankan agar mereka yang ingin menjalankan puasa Ramadan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan bahwa puasa tidak membahayakan kondisi kesehatan mereka.
Dokter memiliki pengetahuan mendalam tentang kondisi kesehatan individu dan dapat memberikan nasihat yang spesifik dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing pasien diabetes.
Langkah-langkah pencegahan yang tepat dapat direncanakan, seperti tes darah untuk memantau kadar glukosa, penyesuaian dosis obat, serta pembahasan potensi risiko komplikasi diabetes selama berpuasa.
Menjalankan puasa bagi penderita diabetes bisa menjadi tantangan tersendiri karena fluktuasi kadar gula darah dapat memengaruhi kesejahteraan dan kesehatan mereka secara keseluruhan.
Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter sebelum memulai puasa adalah langkah yang bijaksana untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan selama bulan Ramadan.
Mengambil langkah preventif ini akan membantu para penderita diabetes menjalani puasa dengan lebih aman dan nyaman, serta mencegah kemungkinan terjadinya komplikasi kesehatan yang tidak diinginkan.
Semoga dengan perhatian dan dukungan medis yang tepat, para penderita diabetes dapat menjalankan ibadah puasa dengan tenang dan memperoleh manfaat spiritual yang diharapkan dari bulan Ramadan.
Baca juga: Gula Darah Rendah Muncul saat Puasa? Tetap Perhatikan Kesehatan
2. Memantau kadar gula darah
Menyambut bulan suci Ramadan, penderita diabetes diberikan panduan penting untuk menjaga kesehatan mereka.
Menurut laman Pharm Easy, salah satu kunci utama adalah memantau gula darah secara rutin beberapa kali sehari.
Memantau gula darah dianggap kritis karena fluktuasi dalam pola makan dan kebiasaan selama Ramadan dapat mempengaruhi kadar gula darah secara signifikan.
Dengan memantau secara rutin, penderita diabetes dapat mengontrol dan mengatur kadar gula darah mereka dengan lebih efektif.
Pemantauan gula darah dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk mengunjungi apotek terdekat atau bahkan melakukan pemantauan sendiri di rumah.
Untuk melakukan pemantauan di rumah, beberapa alat yang diperlukan termasuk strip uji, alcohol swab, meteran glukosa, dan lancet (jarum halus).
Langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu penderita diabetes menjalani Ramadan dengan lebih nyaman dan aman, sambil tetap menjaga kontrol atas kondisi kesehatan mereka.
Dengan demikian, pemantauan gula darah secara rutin menjadi salah satu aspek penting dari perencanaan kesehatan selama bulan Ramadan bagi penderita diabetes.
3. Menyesuaikan porsi makan
Untuk menjaga kesehatan selama bulan Ramadan, para penderita diabetes disarankan untuk memperhatikan dengan seksama ukuran porsi makan mereka.
Dalam menghadapi ritual berpuasa, penting bagi mereka untuk menghindari makan berlebihan saat berbuka puasa.
Hal ini dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mencegah komplikasi kesehatan yang mungkin timbul.
Menyadari pentingnya kontrol asupan kalori, disarankan untuk memecah makanan menjadi porsi-porsi kecil selama waktu berbuka puasa.
Langkah ini dapat membantu mengatur kadar glukosa darah dengan lebih baik.
Memilih makanan yang sehat dan rendah gula juga menjadi hal yang perlu diperhatikan.
Para ahli kesehatan menekankan bahwa penderita diabetes perlu mempertimbangkan komposisi nutrisi dalam setiap hidangan, termasuk karbohidrat, protein, dan lemak.
Baca juga: KLJ Tahap 2 2024 Kapan Cair? Ini Prediksi Jadwal Pencairan dan Informasi Terbaru dari Dinsos Jakarta
Mengatur proporsi makanan dengan cermat dapat membantu menjaga tingkat energi dan kebugaran tubuh selama bulan suci ini.
Dalam menghadapi tantangan kesehatan selama Ramadan, pendekatan yang bijaksana dalam merencanakan menu berbuka puasa dapat membantu penderita diabetes menjaga kesehatan mereka tanpa mengorbankan kebutuhan nutrisi.
Dengan demikian, mengikuti saran untuk menyesuaikan ukuran porsi makan dan menghindari makan berlebihan adalah langkah penting bagi mereka untuk tetap sehat dan bugar selama bulan puasa.
4. Menghindari konsumsi makan berlebihan
Menurut laporan dari Hindustan Times, puasa memiliki tujuan utama untuk mengendalikan keinginan makan berlebihan.
Bagi para penderita diabetes, penting untuk memilih makanan dengan seimbang baik saat sahur maupun berbuka puasa.
Sujata Sharma, seorang pelatih perawatan diabetes senior dari aplikasi BeatO, menjelaskan bahwa penderita diabetes dapat berpuasa dengan aman selama Ramadan asalkan mereka memahami risikonya, bagaimana cara mengelolanya, dan mengikuti rekomendasi dokter dengan teliti.
Sharma menekankan pentingnya berdiskusi dengan dokter mengenai pengobatan, pola makan, dan aktivitas fisik yang disesuaikan dengan rutinitas selama Ramadan.
Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa penderita diabetes dapat menjalani puasa dengan aman dan menjaga kadar gula darah mereka tetap terkontrol.
5. Mengonsumsi karbohidrat, protein dan lemak sehat
Seiring dengan mendekati bulan suci Ramadan, perhatian terhadap kesehatan bagi para penderita diabetes menjadi sangat penting.
Menjaga kadar gula darah tetap stabil sambil memberikan energi yang berkelanjutan sepanjang malam saat berbuka puasa memerlukan perencanaan menu yang tepat.
Pakar kesehatan menyarankan agar penderita diabetes memasukkan kombinasi karbohidrat, protein, dan lemak sehat dalam menu berbuka puasa mereka.
Karbohidrat kompleks seperti roti gandum, beras merah, dan oatmeal dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, karena mereka dicerna lebih lambat oleh tubuh.
Protein, yang ditemukan dalam daging tanpa lemak, ikan, telur, dan produk susu rendah lemak, membantu memperlambat penyerapan karbohidrat dan mempertahankan rasa kenyang.
Sementara itu, lemak sehat seperti lemak tak jenuh tunggal dan poliunsaturasi yang terdapat dalam kacang-kacangan, alpukat, dan minyak zaitun dapat memberikan energi yang bertahan lama tanpa menaikkan kadar gula darah secara signifikan.
Menyusun menu berbuka puasa yang seimbang adalah kunci bagi para penderita diabetes untuk menjaga kesehatan mereka selama bulan Ramadan.
Konsultasi dengan ahli gizi atau dokter dapat membantu dalam perencanaan menu yang sesuai dengan kebutuhan individu serta membantu menjaga kadar gula darah dalam rentang yang aman.
Dengan perhatian yang tepat terhadap asupan nutrisi, para penderita diabetes dapat menjalani bulan puasa dengan kesehatan yang optimal.
Baca juga: Tips Olahraga saat Berpuasa: Perhatikan Waktu dan Intensitasnya, Saran Dokter
6. Memilih protein tanpa lemak jenuh
Selama bulan Ramadan, para penderita diabetes juga perlu memperhatikan pola makan mereka untuk menjaga kesehatan dan stabilitas kadar gula darah.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah memilih protein tanpa lemak jenuh untuk hidangan sahur dan berbuka puasa.
Para ahli gizi menyarankan agar penderita diabetes memilih sumber protein yang rendah lemak jenuh seperti ayam panggang, kacang-kacangan, tahu, dan ikan.
Protein ini tidak hanya membantu menjaga rasa kenyang selama puasa, tetapi juga membantu dalam stabilisasi kadar gula darah.
Memilih sumber protein tanpa lemak jenuh adalah penting karena lemak jenuh dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan menyebabkan peningkatan kadar gula darah.
Sebaliknya, protein tanpa lemak jenuh membantu dalam menjaga kesehatan jantung dan mengontrol diabetes.
Dengan memperhatikan pilihan protein yang tepat selama bulan Ramadan, para penderita diabetes dapat tetap menjaga kesehatan dan kenyamanan selama menjalankan ibadah puasa.
Penting untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu.
7. Memilih karbohidrat kompleks
Selama bulan Ramadan, para penderita diabetes perlu memperhatikan dengan cermat makanan yang mereka konsumsi.
Hal ini karena menjaga kadar gula darah tetap stabil menjadi sangat penting bagi kesehatan mereka.
Oleh karena itu, disarankan bagi mereka untuk memilih makanan yang mengandung karbohidrat kompleks dengan indeks glikemik rendah.
Karbohidrat kompleks ini termasuk biji-bijian seperti beras merah, quinoa, dan barley.
Selain itu, kacang-kacangan seperti lentil dan kacang buncis, serta soba, sereal, dan sayuran juga merupakan pilihan yang baik.
Keuntungan dari memilih makanan-makanan ini adalah proses pencernaan yang lebih lambat, sehingga peningkatan kadar gula darah dapat dikontrol secara bertahap.
Dengan mengonsumsi makanan-makanan yang memiliki indeks glikemik rendah, para penderita diabetes dapat menghindari lonjakan tajam dalam kadar gula darah setelah makan.
Hal ini membantu menjaga kondisi kesehatan mereka selama bulan Ramadan tanpa mengorbankan asupan gizi yang cukup.
Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk memilah-milah makanan dengan teliti dan memilih opsi yang sesuai dengan kebutuhan diet mereka selama bulan puasa.
Baca juga: 12 Camilan Lezat, Sehat, dan Aman bagi Penderita Diabetes untuk Merayakan Idulfitri 2024
8. Memastikan tubuh tetap terhidrasi
Dalam menyikapi bulan Ramadan, yang merupakan bulan puasa bagi umat Islam, para penderita diabetes perlu memperhatikan kesehatan mereka dengan lebih hati-hati.
Menurut sumber dari laman diabetes.org, menjaga tubuh tetap terhidrasi menjadi hal yang sangat penting selama bulan puasa ini.
Para penderita diabetes disarankan untuk memastikan mereka tetap terhidrasi dengan baik selama periode puasa, terutama di siang hari ketika mereka menahan diri dari makan dan minum.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih minuman agar terhindar dari dehidrasi.
Pertama, penting untuk menghindari minuman yang mengandung gula dalam jumlah tinggi.
Ini termasuk minuman manis seperti minuman bersoda, jus buatan, atau minuman energi yang dapat meningkatkan kadar gula dalam darah dengan cepat.
Kenaikan gula darah yang tiba-tiba ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius bagi para penderita diabetes.
Selain itu, disarankan juga untuk menghindari minuman yang mengandung kafein, seperti kopi atau teh.
Kafein dapat memiliki efek diuretik, yang berarti dapat meningkatkan risiko dehidrasi dengan meningkatkan produksi urine.
Oleh karena itu, memilih minuman yang rendah kafein atau bahkan bebas kafein akan lebih baik bagi para penderita diabetes selama bulan puasa.
Dalam hal ini, pilihan terbaik adalah memilih air sebagai minuman utama untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi selama bulan puasa Ramadan.
Air adalah minuman terbaik untuk menghindari dehidrasi, tanpa menambahkan kadar gula atau kafein yang berlebihan ke dalam tubuh.
Dengan memperhatikan jenis minuman yang dikonsumsi selama bulan puasa, para penderita diabetes dapat membantu menjaga kesehatan mereka dan mencegah komplikasi yang dapat timbul akibat dehidrasi atau peningkatan gula darah yang tidak terkontrol.
Oleh karena itu, penting untuk selalu memilih minuman yang sehat dan sesuai dengan kebutuhan kesehatan pribadi selama bulan puasa Ramadan.
Baca juga: Cara Menjaga Kadar Gula Darah Stabil Saat Berpuasa Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com)
Baca berita lainnya di sini.