TRIBUNHEALTH.COM - gula darah'>Lonjakan gula darah, atau disebut juga hiperglikemia terjadi ketika kadar glukosa (gula) dalam darah meningkat di atas batas normal.
Kondisi ini umumnya terkait dengan gangguan metabolisme insulin atau ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan insulin secara efektif.
Diadopsi dari beberapa penelitian, ada sejumlah faktor yang menyebabkan lonjakan gula darah, yaitu:
1. Diet rendah karbohidrat dan gula
Konsumsi makanan yang tinggi karbohidrat dan gula dapat meningkatkan kadar gula darah.
Baca juga: Khasiat Timun bagi Pasien Diabetes, Bisa Bantu Menurunkan Gula Darah hingga Kelola Berat Badan
Karbohidrat diubah menjadi glukosa dalam tubuh, dan gula tambahan dapat langsung meningkatkan gula darah.
2. Ketidakseimbangan insulin
Ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi cukup insulin atau ketidakmampuan sel untuk merespons insulin dengan baik dapat menyebabkan peningkatan gula darah.
3. Kurangnya aktivitas fisik
Aktivitas fisik membantu tubuh menggunakan glukosa dengan lebih efisien.
Kurangnya olahraga dapat mengakibatkan ketidakmampuan tubuh untuk mengelola gula darah dengan baik.
4. Stres
Situasi stres dapat memicu pelepasan hormon stres, seperti kortisol, yang dapat meningkatkan kadar gula darah.
Baca juga: Mulai Sekarang Biasakan Olahraga, Berpotensi Meningkatkan Kesehatan Jantung
5. Infeksi atau penyakit
Beberapa kondisi kesehatan, seperti infeksi atau penyakit tertentu, dapat menyebabkan lonjakan gula darah.
6. Obat-obatan
Beberapa obat, terutama yang digunakan untuk mengobati kondisi tertentu seperti steroid atau obat tekanan darah tertentu, dapat mempengaruhi kadar gula darah.
Lantas bagaimana cara mengatasinya?
Dilansir dari laman Cleveland Clinic, inilah sejumlah langkah yang bisa membantu sobat sehat dalam mengelola dan menurunkan kadar gula darah secara alami:
1. Pilih makanan dengan indeks glikemik rendah
Baca juga: Memahami Pengobatan Usus Buntu, Wajib dengan Arahan Medis
Makanan dengan indeks glikemik rendah cenderung diserap lebih lambat, yang membantu menghindari lonjakan gula darah.
Contoh makanan dengan indeks glikemik rendah termasuk sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh.
2. Konsumsi serat secukupnya
Serat membantu mengontrol kadar gula darah dengan memperlambat penyerapan glukosa.
Pilih makanan yang kaya serat, seperti buah-buahan segar, sayuran, kacang-kacangan, dan sereal utuh.
Baca juga: 5 Buah yang Aman untuk Pasien Diabetes, Memiliki Indeks Glikemik Rendah dan Jaga Gula Darah Stabil
3. Pentingnya protein
Memasukkan protein dalam setiap makanan dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Sumber protein sehat meliputi daging tanpa lemak, ikan, telur, dan produk susu rendah lemak.
4. Olahraga teratur
Aktivitas fisik teratur dapat membantu tubuh menggunakan glukosa dengan lebih efisien dan meningkatkan sensitivitas insulin.
Cobalah untuk melakukan aktivitas aerobik ringan hingga sedang, seperti berjalan cepat, bersepeda, atau berenang, setidaknya 150 menit per minggu.
Baca juga: Apa Saja Buah yang Bisa Menurunkan Kadar Asam Urat?
5. Kendalikan berat badan
Menjaga berat badan yang sehat dapat membantu meningkatkan respons insulin dan mengelola kadar gula darah.
Konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk menetapkan tujuan berat badan yang realistis.
6. Hindari gula tambahan dan makanan olahan
Batasi konsumsi gula tambahan, makanan olahan, dan minuman bersoda.
Gula tambahan dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat.
7. Konsumsi teh hijau dan herba lainnya
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi teh hijau dan beberapa herba tertentu dapat membantu mengelola kadar gula darah.
Namun, konsultasikan dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi suplemen atau herbal.
Baca juga: Khasiat Pare bagi Penderita Diabetes, Mampu Mengontrol Kadar Gula Darah
8. Atur pola makan
Makan lebih sering dalam porsi kecil dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil sepanjang hari.
Hindari melewatkan makanan utama dan pastikan untuk mengonsumsi makanan yang seimbang.
Klik di sini untuk dapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.