TRIBUNHEALTH.COM - Siapa di sini sobat sehat yang tidak senang olahraga?
Mulai sekarang, biasakan untuk olahraga ya sobat sehat.
Seperti diketahui, olahraga adalah kegiatan fisik yang dilakukan secara teratur dengan tujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik, kebugaran, atau keterampilan atletik.
Olahraga dapat dilakukan secara individu atau dalam kelompok, dan melibatkan berbagai jenis aktivitas fisik.
Latihan teratur dapat meningkatkan kebugaran kardiorespirasi, kekuatan otot, fleksibilitas, dan koordinasi tubuh.
Baca juga: 5 Buah yang Aman untuk Pasien Diabetes, Memiliki Indeks Glikemik Rendah dan Jaga Gula Darah Stabil
Meski begitu, kita perlu memperhatikan beberapa hal saat berolahraga agar olahraga memberikan manfaat yang optimal bagi tubuh.
Ketika seseorang berolahraga otot-otot menjadi lebih aktif, baik otot lengan, otot kaki, otot paha dan otot-otot lainnya.
Menjadi aktif tentunya memerlukan oksigen dan darah yang lebih besar dibandingkan sebelumnya pada saat seseorang beristirahat.
Dalam hal ini, dokter mengatakan jika jantung berperan sangat penting, dimana jantung harus memompakan darah yang lebih besar dibandingkan saat kita sedang beristirahat.
Dengan melakukan olahraga, lambat laun performa jantung akan semakin meningkat loh, sobat sehat.
Baca juga: Memiliki Tubuh Ideal di Tahun 2024, Jangan Lakukan Ini saat Menurunkan Berat Badan
Baca juga: Ada Melasma di Wajah? Lakukan Perawatan Ini untuk Mengatasinya
dr. Ayuthia Sedyawan Ardhana menyampaikan jika sirkulasi darah menjadi lebih lancar, yang paling penting adalah memicu pembuatan pembuluh-pembuluh darah baru.
"Jadi memang jantung bekerja lebih berat dengan meningkatkan detak jantung," terang dr. Ayuthia Sedyawan Ardhana.
Secara garis besar, detak jantung normal pada dewasa sekitar 60-100 kali per menit, namun angka ini memang sangat bergantung dari berbagai faktor.
"Faktornya seperti misalnya apakah orang tersebut atlet dengan kebugaran yang sangat baik," sambung dr. Ayuthia Sedyawan Ardhana.
Pada atlet biasanya memiliki denyut nadi sekitar 40-50 kali per menit.
dr. Ayuthia Sedyawan Ardhana menuturkan jika hal ini masih normal.
Baca juga: Khasiat Madu dalam Turunkan Kolesterol Jahat dan Kadar Gula Darah
"Atau bisa juga mereka meminum obat-obat yang meningkatkan detak jantung atau mengurangi detak jantung," ulas dr. Ayuthia Sedyawan Ardhana.
Ada banyak hal yang bisa berkontribusi terhadap faktor detak jantung seseorang.
Kondisi jantung saat berolahraga
dr. Ayuthia Sedyawan Ardhana mengungkapkan jika kisaran detak jantung saat berolahraga berdasarkan usia, yaitu dengan cara 220 dikurangi usia merupakan maksimum dari detak jantung yang dapat dilewati oleh jantung.
Intensitas olahraga yang disarankan oleh dokter spesialis jantung adalah intensitas yang ringan sampai sedang, yaitu sekitar 50 persen dari maksimum sampai 80 persen.
"Jadi tidak perlu 100 persen dari maksium kisaran detak jantung yang dihitung dari 220 dikurangi usia," tutur dr. Ayuthia Sedyawan Ardhana.
dr. Ayuthia Sedyawan Ardhana mengatakan jika ketika seseorang berolahraga perlu menghitung kisaran detak jantung sesuai usia.
Baca juga: 6 Minuman yang Ampuh Menurunkan Kadar Gula Darah Tinggi, Apa Saja?
Penjelasan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Ayuthia Sedyawan Ardhana dilansir Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat edisi 03 Juni 2021.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.