Breaking News:

5 Fakta Penting Mengenai Alergi Makanan pada Anak, Bisa Mengancam Nyawa

Alergi parah dapat memicu anafilaksis pada kasus yang langka, yang berdampak fatal dan mengancam nyawa

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
health.grid.id
ilustrasi anak yang mengalami alergi 

TRIBUNHEALTH.COM - Alergi makanan termasuk salah satu kondisi yang dapat terjadi pada anak.

Hal ini terjadi ketika tubuh anak keliru mengidentifikasi suatu makanan sebagai ancaman, dan sistem kekebalan tubuhnya merespons ancaman yang dirasakan tersebut.

Dampaknya, tubuh memicu reaksi alergi setiap kali mereka mengonsumsi makanan pemicu.

Melansir Health.com, berikut ini fakta alergi makanan pada anak.

1. Penyebab

Ada banyak penyebab alergi makanan pada anak.

Masing-masing anak bisa memiliki penyebab yang berbeda satu sama lain.

Beberapa sumber alergi yang paling umum termasuk:

  • Susu
  • Telur
  • Kacang tanah
  • Gandum
  • Kacang kedelai
  • Wijen
  • Ikan, seperti ikan kod, ikan sebelah, atau ikan bass
  • Kerang, seperti udang, kepiting, atau lobster
  • Kacang pohon, seperti kenari, pecan, atau almond.

2. Gejala

Ilustrasi melakukan tes alergi untuk mengetahui penyebab alergi, simak penjelasan dr. Arieffah, Sp.KK
Ilustrasi melakukan tes alergi untuk mengetahui penyebab alergi, simak penjelasan dr. Arieffah, Sp.KK (lifepack.id)

Gejala alergi makanan dapat muncul dalam beberapa menit hingga dua jam setelah anak Anda mengonsumsi makanan pemicu.

Beberapa tanda yang muncul antara lain:

  • Biduran, kulit memerah, atau ruam
  • Gatal atau kesemutan di mulut mereka
  • Pembengkakan di wajah, lidah, tenggorokan, atau bibir
  • Masalah pencernaan, termasuk muntah, diare, atau kram perut
  • Batuk, mengi, atau kesulitan bernapas
  • Pusing atau sakit kepala ringan.

Baca juga: 4 Keuntungan Makan Ubi Rebus, Lebih Sehat daripada Digoreng atau Dipanggang

3. Bisa mengancam nyawa

Dalam situasi yang parah, alergi makanan dapat menyebabkan anafilaksis dan pembengkakan saluran napas.

2 dari 3 halaman

Kondisi ini langka dan jarang terjadi namun dapat menyebabkan anak sulit bernapas.

Anafilaksis dapat menyebabkan syok anafilaksis, yaitu kondisi ketika tekanan darah anak turun drastis dan mereka dapat kehilangan kesadaran.

Tanpa penanganan yang tepat, kondisi ini dapat mengancam jiwa.

4. Pentingnya konsultasi dokter

ilustrasi bayi yang mengalami alergi
ilustrasi bayi yang mengalami alergi (nakita.grid.id)

Ketika orang tua curiga anak mengalami alergi makanan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.

Dokter kemungkinan akan menanyakan gejala, riwayat medis, dan riwayat kesehatan keluarga anak, serta melakukan pemeriksaan fisik.

Setelah penyebabnya ketemu, dokter juga akan menyarankan apa yang perlu dilakukan.

Baca juga: Cengkeh dan Lidah Buaya, Herbal yang Dapat Menurunkan Asam Urat

5. Apakah bisa sembuh?

Anak mungkin dapat mengatasi alergi makanan mereka seiring bertambahnya usia.

Hal ini mungkin lebih umum terjadi pada anak-anak dengan alergi susu, telur, kedelai, atau gandum.

Beberapa anak dapat mengatasi alergi tersebut pada usia 3 tahun, dan sebagian besar dapat mengatasinya pada usia 10 tahun.

Namun, beberapa anak tidak pernah sembuh dari alergi mereka.

3 dari 3 halaman

Hal ini umum terjadi pada anak-anak dengan alergi kacang tanah, kacang pohon, ikan, dan kerang.

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
Alergipola makanAnafilaksisanak Alprazolam
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved