Breaking News:

Tips dan Trik

5 Tips Mengatur Pola Makan untuk Penderita Diabetes, Porsi Makan Tidak Boleh Terlalu Besar

Porsi makan yang terlalu besar bisa berdampak buruk bagi penderita diabetes, oleh karena itu tidak disarankan

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Melia Istighfaroh
freepik.com
ilustrasi seseorang yang mengonsumsi makanan dalam porsi besar 

TRIBUNHEALTH.COM - Pola makan sangat berpengaruh dengan tingkat kesehatan seseorang yang mengalami diabetes.

Pola makan tertentu membuat orang dengan diabetes bisa mengalami kondisi lebih buruk.

Sementara itu, beberapa pilihan makanan lainnya mungkin berdampak baik untuk penderita diabetes.

Terkait hal ini, situs medis Health Shots berbicara dengan Konsultan Penyakit Dalam, Rumah Sakit Lucknow, Dr DP Singh, mengenai tips pola makan untuk penderita diabetes.

Dengan demikian, kondisi diabetes terus terkontrol dan penderita dapat menikmati hidup sehari-hari tanpa gangguan.

Dilansir TribunHealth.com, berikut ini uraiannya.

Baca juga: Makan dalam Porsi Besar sebelum Tidur Berisiko Sebabkan Insomnia

Mengontrol porsi makan

Ilustrasi isi piringku, porsi makanan untuk sehari-hari
Ilustrasi isi piringku, porsi makanan untuk sehari-hari (Kompas.com)

Penderita diabetes harus memperhatikan ukuran porsi saat makan, terutama saat makan di laur.

Restoran sering kali menyajikan porsi besar, yang dapat menyebabkan makan berlebihan dan melonjaknya kadar gula darah.

Dianjurkan untuk meminta porsi yang lebih kecil, berbagi makanan, atau mengemas setengah dari makanan untuk dimakan nanti.

Baca juga: 5 Penyebab Kanker yang Paling Sering Diremehkan, Termasuk Obesitas dan Makanan Ultraproses

2 dari 4 halaman

Pilih makanan utuh dengan proses minimal

Pilih makanan yang mencakup makanan utuh dan tidak diproses.

Fokus pada sumber protein tanpa lemak seperti ayam atau ikan bakar, sayuran, biji-bijian seperti beras merah atau quinoa, dan buah-buahan.

Hindari hidangan yang digoreng atau dilumuri saus kental.

Batasi karbohidrat olahan

ilustrasi nasi putih
ilustrasi nasi putih (health.kompas.com)

Karbohidrat olahan seperti roti putih, nasi putih, dan pasta dapat menyebabkan lonjakan cepat kadar gula darah, kata sang Dr DP Singh.

Pilih karbohidrat kompleks dengan indeks glikemik lebih rendah seperti biji-bijian, sayuran, dan polong-polongan.

Baca juga: Mengganti Nasi Putih dengan Karbohidrat Lain Membuat Tubuh Lemas? Begini Ulasan Ahli Gizi

Hati-hati dengan gula tambahan

Banyak makanan restoran, terutama makanan penutup dan minuman manis, mengandung gula tambahan dalam jumlah tinggi.

Ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan gula darah

3 dari 4 halaman

Hindari minuman manis dan makanan penutup, dan jika Anda ingin makan, pertimbangkan untuk makan dalam porsi kecil.

Perhatikan lemak

Ilustrasi beberapa makanan yang mengandung lemak trans
Ilustrasi beberapa makanan yang mengandung lemak trans (aceh.tribunnews.com)

Meskipun lemak sehat itu penting, beberapa hidangan restoran mungkin mengandung lemak tidak sehat dalam jumlah berlebihan seperti lemak trans atau lemak jenuh.

Lemak ini dapat berdampak negatif terhadap kesehatan jantung.

Pilih hidangan yang disiapkan dengan metode memasak yang lebih sehat seperti mengukus atau memanggang, dan pilihlah lemak tak jenuh seperti minyak zaitun atau alpukat daripada lemak tidak sehat seperti mentega atau minyak terhidrogenasi.

Berita lain seputar diabetes: Punya rasa manis, bolehkah penderita diabetes mengonsumsi mangga?

Ilustrasi mangga
Ilustrasi mangga (Pexels)

Orang dengan diabetes perlu membatasi asupan makanan dan minuman manis untuk menjaga kadar gula darah tetap terkontrol.

Namun bagaimana dengan buah mangga yang juga memiliki rasa manis?

Mangga sendiri termasuk satu di antara buah yang populer di masyarakat.

Buah ini berasa manis, kenyal, berair, aromatik, dan memiliki banyak varietas.

4 dari 4 halaman

Setiap varietas mangga memiliki rasa dan aroma yang unik.

Namun, penderita diabetes selalu bingung apakah mereka harus makan buah yang rasanya manis ini atau menghindarinya.

Baca juga: Mangga Punya 6 Manfaat Berikut untuk Kesehatan, Dapat Menunjang Kekebalan Tubuh

Penjelasan ahli

Ilustrasi mangga segar
Ilustrasi mangga segar (Pexels)

Pakar dari Diabetes Specialities Centre India, Dr. V. Mohan memberi penjelasan kepada India Times terkait hal ini.

“Mangga mentah tentu saja tidak meningkatkan kadar gula. Mangga matang memang meningkatkan kadar gula, terutama pada penderita diabetes yang tidak terkontrol. Namun, ada cara untuk memakan mangga,” kata Dr. V. Mohan.

Terpisah, Dr Rahul Baxi, seorang Konsultan Ahli Diabetes di Rumah Sakit Bombay mengenang salah satu pasiennya yang memiliki pertanyaan yang sama, "haruskah kita makan mangga atau tidak?"

"Saya bertemu dengannya selama 6 bulan terakhir dan dengan perubahan gaya hidup yang sesuai, saran diet dan jalan kaki yang teratur, dia telah meningkatkan HbA1C-nya dari 10,4 persen menjadi 6,8 persen," kata Dr Baxi tentang pasien tersebut.

"Mangga dianggap sebagai raja buah di bagian dunia ini, dan banyak dari kita berharap untuk menikmati varietasnya yang berbeda selama musim panas."

"Jika Anda mencari di internet, Anda akan menemukan jawaban di kedua ujung spektrum, dengan beberapa merekomendasikan agar Anda dapat makan mangga sebanyak yang Anda inginkan dan beberapa mengatakan bahwa mangga dilarang untuk pasien diabetes," katanya, menyoroti banyaknya informasi berlebihan yang tersedia di internet.

Baca juga: Orang dengan Kondisi Tertentu Bisa Alergi saat Konsumsi Mangga, Berisiko Anafilaksis

Tak boleh berlebihan

Ilustrasi pengidap kencing manis atau diabetes
Ilustrasi pengidap kencing manis atau diabetes (pixabay.com)

"Nah, jika kadar glukosa Anda saat ini terkendali, Anda harus bisa menikmati buah ini. Dalam jumlah yang tepat, di waktu yang tepat, dan dengan cara yang benar," ujar Dr Baxi.

“Satu porsi buah mengandung 15 g karbohidrat dan idealnya seseorang bisa mengonsumsi total 30 gram karbohidrat melalui buah per hari,” jelasnya.

“Ada mangga yang tidak terlalu manis, ada juga yang sangat manis. Namun, orang hanya akan makan apa yang tersedia di tempat mereka. Oleh karena itu, lebih baik makan dalam jumlah sedang dalam varietas mangga apa pun,” kata Dr. Mohan dan mendesak untuk tidak memakannya secara berlebihan.

Baca juga: Mangga Termasuk Buah yang Kaya Antioksidan, Bantu Lawan Radikal Bebas dan Jaga Kesehatan Jantung

Mangga padat karbohidrat kompleks dan sederhana

Ahli diet terdaftar, Ujjwala Baxi menekankan mengapa mangga harus dikonsumsi, bahkan oleh mereka yang menderita diabetes.

“Pasien diabetes dapat memperoleh manfaat dari profil nutrisi mangga jika dikonsumsi dengan hati-hati."

"Seorang pasien diabetes yang gula darahnya dan parameter darah lainnya seperti potasium berada dalam kisaran yang disarankan pasti harus menikmati buah yang berair dalam jumlah sedang."

"Namun, konsultasikan dengan ahli diet terdaftar Anda untuk mendapatkan panduan tentang hal yang sama,” katanya.

Mangga dikemas dengan 67 persen AKG Vitamin C yang membantu meningkatkan kekebalan.

Mangga memiliki indeks glikemik sedang, yakni 55 dan beban glikemik sekitar 5, yang menjadikannya buah yang aman untuk pasien diabetes.

Berapa banyak mangga yang boleh dikonsumsi penderita diabetes dalam sehari

Kapan seseorang harus benar-benar menghindari mangga?​

Ilustrasi suntik insulin pada pengidap diabetes atau kencing manis
Ilustrasi suntik insulin pada pengidap diabetes atau kencing manis (pixabay.com)

"Gula darah yang tidak menentu, kadar potasium yang tinggi harus menjadi indikator yang baik untuk mengkonsumsinya dengan hati-hati dan hanya di bawah bimbingan profesional kesehatan," saran Ujjwala Baxi.

Dr Mohan mengatakan, jika gula benar-benar tidak terkontrol dan kadar gulanya sudah tinggi, seseorang harus menurunkan kadar gulanya sebelum makan mangga.

Dapatkan produk kesehatan di sini

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdiabetespola makangula darah
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved