TRIBUNHEALTH.COM - Mangga termasuk buah popuper di Indonesia.
Selain mudah dijumpai dan harganya yang relatif terjangkau, mangga juga kaya akan nutrisi.
Namun, beberapa orang mungkin berisiko alergi saat mengonsumsi mangga.
"Orang dengan alergi terhadap lateks mungkin memiliki reaksi silang terhadap mangga," tulis situs medis Medical News Today, dikutip TribunHealth.com.
"Ini hasil dari sindrom alergi oral, yaitu ketika seseorang memiliki reaksi serupa terhadap alergen potensial yang berbeda - termasuk serbuk sari, buah-buahan, dan bahan-bahan seperti lateks - karena tubuh mengenalinya sebagai hal yang sama."
Gejala alergi ini dapat berupa sensasi kesemutan, terbakar, atau keduanya di bibir, lidah, atau tenggorokan, serta bengkak, dalam beberapa menit setelah makan mangga.
"Orang dengan alergi terhadap poison ivy atau poison oak mungkin juga memiliki reaksi terhadap mangga," tambah MNT.
Baca juga: Buah Mangga Kaya Vitamin A, Baik untuk Menunjang Kesehatan Rambut

Hal itu bisa disebabkan zat urushiol yang ditemukan dalam pohon mangga.
Urushiol adalah zat yang sama yang menyebabkan ruam gatal setelah kulit terpapar poison ivy dan poison oak.
Dalam kasus yang sangat jarang, mangga dapat menyebabkan reaksi yang mirip dengan ruam poison ivy di wajah seseorang dalam beberapa jam.
Medical News Today menyebut hal ini dapat berlangsung selama beberapa hari.
"Reaksi ringan tidak berbahaya, tetapi bisa membuat tidak nyaman."
Baca juga: Mangga Mengandung Berbagai Nutrisi, Baik untuk Cegah Kanker hingga Penyakit Jantung
Namun ada pentingnya untuk mewaspadai gejala reaksi alergi parah.
Pakar kesehatan menyebut reaksi alergi parah sebagai anafilaksis.
Gejala dapat dimulai dalam beberapa menit setelah makan buah dan termasuk:
- ruam
- pembengkakan
- sulit bernafas
- sesak dada

Baca juga: Konsumsi Mangga Baik untuk Pencernaan, Kaya Amilase yang Pecah Karbohidrat jadi Gula Kompleks
Anafilaksis adalah reaksi alergi parah yang dapat mengancam jiwa.
Gejalanya berkembang tiba-tiba dan meliputi:
- gatal-gatal
- pembengkakan pada wajah atau mulut
- mengi
- pernapasan cepat dan dangkal
- detak jantung yang cepat
- kulit lembab
- kecemasan atau kebingungan
- pusing
- muntah
- bibir biru atau putih
- pingsan atau kehilangan kesadaran

Baca juga: 3 Kelebihan Mangga untuk Kesehatan, Punya Nutrisi dan Senyawa yang Baik untuk Tubuh
Jika seseorang memiliki gejala ini:
- Periksa apakah mereka membawa pena epinefrin. Jika ya, ikuti petunjuk di sisi pena untuk menggunakannya.
- Hubungi ambulan atau fasilitas kesehatan terdekat
- Baringkan orang tersebut dari posisi berdiri. Jika mereka muntah, putar ke samping.
- Tetap bersama mereka sampai layanan darurat tiba.
- Beberapa orang mungkin membutuhkan lebih dari satu suntikan epinefrin. Jika gejalanya tidak membaik dalam 5-15 menit, atau kembali lagi, gunakan pena kedua jika orang tersebut memilikinya.
- Untuk menguji alergi, seseorang harus bertanya kepada dokter tentang tes kulit atau tes alergi lainnya. Ini dapat membantu orang tersebut memahami reaksi mereka.
- Jika tes menunjukkan adanya alergi, ini dapat membantu orang tersebut menghindari kontak atau konsumsi makanan dan produk yang memicu gejala.
Baca berita tentang kesehatan umum lainnya di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)