Breaking News:

5 Penyebab Kanker yang Paling Sering Diremehkan, Termasuk Obesitas dan Makanan Ultraproses

Sering dianggap biasa saja, obesitas sebenarnya termasuk kondisi berbahaya bagi kesehatan

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Melia Istighfaroh
Pixabay
ILUSTRASI - Obesitas hingga makanan ultraproses sebabkan kanker 

TRIBUNHEALTH.COM - Obesitas hingga banyak mengonsusmi makanan ultraproses termasuk dua dari sekian penyebab kanker yang paling diremehkan.

Padahal kanker merupakan penyakit serius yang mengancam nyawa.

Sesuai data yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kanker merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia.

Pada tahun 2018, kanker telah merenggut hampir 10 juta jiwa, dilansir Tribunhealth.com dari Times of India.

Dari berbagai jenis kanker, yang paling umum di kalangan pria adalah kanker yang terjadi di paru-paru, prostat, kolorektal, lambung, dan hati.

Sementara pada wanita, jenis kanker yang paling umum adalah kanker yang dimulai dari payudara, kolorektal, paru-paru, serviks, dan tiroid.

Dari beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terkena kanker, berikut ini akan dibahas faktor umum dan faktor risiko yang dianggap remeh oleh masyarakat umum.

Baca juga: Studi Ilmiah Kaitkan Makanan Ultraproses dengan Meningkatnya Risiko Kanker

Tingginya konsumsi makanan olahan (processed foods​ dan ultraproses)

Ilustrasi produk makanan ultraproses
Ilustrasi produk makanan ultraproses (Pixabay)

Sesuai studi Lancet, mengonsumsi makanan olahan dalam jumlah banyak mengurangi kebutuhan nutrisi tubuh.

Itu juga membuat tubuh terkena beberapa aditif berbahaya yang sarat bahan kimia.

2 dari 3 halaman

Asupan makanan olahan meningkatkan risiko kanker payudara, kanker kolorektal, dan leukemia limfositik kronis.

"Mengganti 10 persen makanan olahan (dan untuk beberapa makanan olahan ultraproses) dengan jumlah yang sama dari makanan olahan minimal, dikaitkan dengan penurunan risiko kanker secara keseluruhan, kanker kepala dan leher, karsinoma sel skuamosa esofagus, kanker usus besar, kanker dubur, karsinoma hepatoseluler, dan kanker payudara pascamenopause," tulis sebuah studi Lancet.

Obesitas

ilustrasi seseorang yang mengalami obesitas
ilustrasi seseorang yang mengalami obesitas (health.kompas.com)

Obesitas terkait dengan setidaknya 13 jenis kanker.

Ini juga meningkatkan risiko kematian akibat kanker dan segala jenis penyakit.

Obesitas paling diabaikan dan orang tidak menganggapnya serius ketika mereka kelebihan berat badan beberapa kilogram.

Baca juga: Diabetes hingga Obesitas Menjadi Pemicu Terjadinya PCOS pada Wanita, Begini Penjelasan Dokter

Seks yang tidak aman

Tidak banyak yang berbicara tentang praktik seksual yang aman dan risiko kanker.

Sebuah laporan kesehatan yang diterbitkan beberapa minggu sebelumnya, telah berbicara tentang risiko terkena kanker tenggorokan akibat seks oral.

"HPV ditularkan secara seksual. Untuk kanker orofaring, faktor risiko utama adalah jumlah pasangan seksual seumur hidup, terutama seks oral. Mereka yang memiliki enam atau lebih pasangan seks oral seumur hidup 8,5 kali lebih mungkin mengembangkan kanker orofaring daripada mereka yang tidak berlatih seks oral," kata laporan The Conversation.

3 dari 3 halaman

Virus hepatitis B

ilustrasi seseorang yang mengalami hepatitis B
ilustrasi seseorang yang mengalami hepatitis B (kompas.com)

Virus hepatitis B bertanggung jawab atas sekitar 13 persen kanker yang didiagnosis pada tahun 2018 yang dikaitkan dengan infeksi karsinogenik.

Patogen lainnya adalah Helicobacter pylori, human papillomavirus (HPV), virus hepatitis C, dan virus Epstein-Barr.

"Vaksin Hepatitis B harus diberikan kepada semua orang untuk mengurangi kemungkinan kanker hati," kata Dr Akash Shah, Konsultan Onkologi Medis, Apollo CBCC Cancer Care, Ahmedabad.

Baca juga: dr. Caturya Windy Paparkan Mengenai Penyembuhan Hepatitis A, Tergantung dari Imun Masing-masing

HPV

Virus penting lainnya yang menyebabkan risiko kanker serviks pada wanita adalah human papillomavirus.

Bertentangan dengan sifat agresif HPV, sedikit yang dibicarakan dan diketahui tentang vaksin HPV.

"Vaksin HPV untuk wanita muda dapat membantu mencegah 70 persen kemungkinan berkembangnya kanker serviks," kata Dr Shah.

Dapatkan produk kesehatan di sini

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comkankerobesitasmakanan ultraprosesWHO Virus Nipah Ryuichi Sakamoto
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved