TRIBUNHEALTH.COM - Pandemi menyebabkan banyak orang menghabiskan waktu di rumah saja, mulai dari bekerja dari rumah, sekolah dari rumah, hingga kegiatan lainnya.
Gugus tugas percepatan Covid-19 memberikan informasi bahwa saluran penyebaran covid-19 ada tiga bagian :
- mulut
- hidung
- mata
Bagaimana cara menjaga kesehatan mata?
"Pada masa pandemi ini, virus covid-19 menular melalui droplet, terang Dokter Spesialis Mata, Dr dr Nina Handayani SpM.
Droplet adalah partikel kecil yang keluar dari dari saluran pernapasan.
Baca juga: Waspada Gejala-gejala Hepatitis B, Penyakit yang Menyerang Organ Hati
Baca juga: Berbagai Macam Pasta Gigi untuk Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut
Penularannya bisa terjadi melalui mulut, hidung, dan sebagian kecil juga bisa ditularkan melalui mata.
Banyak orang yang masih sering lupa untuk mencuci tangan kemudian memegang muka dan memegang mata.
"Tidak hanya covid saja, tetapi juga semua bakteri yang bisa menyebabkan penyakit mata bisa menular dari tangan yang kotor," ungkap dr Nina Handayani.

"Sebenarnya jika langkah-langkah kita lakukan dengan benar seperti mencuci tangan 20 detik dengan cara yang benar atau menggunakan handsainitizer, hal ini sudah cukup bagus untuk mencegah penularan," lanjut dr Nina Handayani.
"Sedangkan untuk tenaga medis yang akan melakukan pemeriksaan, akan dilengkapi dengan faceshield yang menutup seluruh wajah atau memakai kaca mata pelindung."
Pada masa pandemi ini, mengharuskan untuk banyak orang untuk sekolah dari rumah dan bekerja dari rumah.
Hal ini yang menyebabkan penggunaan gadget secara umum bertambah dari pada biasanya.
Terlebih untuk anak kecil yang selalu dikontrol setiap hari dalam pemakaian gedgetnya.
Baca juga: Kenali Penyakit Epilepsi dan Berbagai Macam Gejalanya
Baca juga: Mengenal Berbagai Macam Penyakit Kulit dan Cara Mengatasinya
Pada masa pandemi ini, harus ditambah karena harus sekolah dari rumah dan mengharuskan menggunakan gadget untuk hal tersebut.
"Ketika seseorang harus menggunakan gadget untuk kegiatannya sehari-hari diharapkan untuk beristirahat sekitar 2 jam sekali," terang dr Nina Handayani.
Untuk waktu kurang lebih 2 jam usahakan untuk menghindari gadget terlebih dahulu.
Setelah istirahat 2 jam, kegiatan boleh dilanjutkan kembali.
Tetapi jika sudah selesai pekerjaan atau sekolah yang mengharuskan menggunakan gadget, maka sebisa mungkin untuk bisa membatasi penggunaan gadget sedikit mungkin.
"Kebanyakan menggunakan gadget menyebabkan terjadinya mata kering atau dry eye," ungkap dr Nina Handayani.
Baca juga: Asupan Sahur dan Berbuka yang Tepat Untuk Penderita Diabetes
Baca juga: Tips Hindari Tubuh Lemas Selama Berpuasa di Bulan Ramadhan
"Apabila mata mengalami mata kering atau dry eye dapat ditanggulangi dengan menggunakan tetes mata."
Tetes mata bisa digunakan sebagai penyegar untuk mata kering.
Salah satu aktivitas yang bisa dilakukan adalah dengan senam mata.
Senam mata bisa dilakukan dengan cara melihat pemandangan dan bisa melakukan aktivitas tanpa menggunakan gadget.

Selain itu, perlunya dilakukan pemijatan di area sekitar mata untuk relaksasi otot di sekitar mata.
Melakukan pemijatan di sekitar leher atau belakang kepala untuk dapat merelaksasikan otot yang tegang karena kebanyakan di depan laptop atau gadget.
Penggunaan laptop disarankan sejajar dengan pandangan mata sehingga posisi badan bisa tegak lurus dan mata bisa melihat tegak lurus dengan nyaman.
Baca juga: Mengenal Pubertas pada Anak Perempuan dan Laki-laki, Simak Ulasan Dokter Berikut Ini
Baca juga: Mengenal Makanan Ultra Proses atau Makanan Kemasan yang Nikmat Tapi Berbahaya Untuk Tubuh
Ciri-ciri mata lelah menurut dr Nina Handayani:
- Penglihatan agak kabur
- Mata terasa pedas atau pedih
- Mata berair
- Pusing
- Mata merah
- Mata terasa seperti berpasir
Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan Gigi Anak Sejak Dini Menurut drg Nodika Herda
Baca juga: Berikut Adalah Tips Kulit Tetap Sehat dan Besinar Saat Cuaca Panas
"Keluhan ini akan hilang jika seseorang sudah beristirahat," terang dr Nina Handayani.
"Makanan yang perlu dikonsumsi untuk menjaga kesehatan mata yaitu dengan mengkonsumsi makanan seperti sayur dan buah yang berwarna terang," lanjut dr Nina Handayani.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/Irma Rahmasari)
Baca juga: Jangan Asal Pasang Kawat Gigi, Simak Penjelasan Dokter Berikut Ini
Baca juga: Apakah Pengobatan Pasien Thalasemia Harus Selalu Melakukan Transfusi Darah?
Baca juga: Mengenal Penyakit Sindrom Karpal Tunnel atau Carpal Tunnel Syndrom (CTS) dan Gejala-gejalanya