TRIBUNHEALTH.COM - Ibu menyusui sering mengalami stres, karena mereka mengemban tanggung jawab yang besar.
Apabila stres ini terjadi dalam jangka waktu yang lama, ini bisa berdampak buruk pada kesehatan mental ibu tersebut.
Perubahan-perubahan setelah melahirkan, seperti ketidakpastian situasi, perubahan waktu, tidur, hingga beban fisik serta emosional, bisa memengaruhi kesehatan mental ibu menyusui.
Baca juga: Mengenal Hormon Menyusui yang Berpengaruh pada Produksi ASI, Yuk Moms Kenali Hal Ini

Karena itu, pentingnya menjaga kesehatan mental saat seorang ibu mulai memasuki masa kehamilan hingga memasuki masa menyusui.
Lantas, bagaimana cara menjaga kesehatan mental pada ibu yang menyusui?
Dilansir dari YouTube Tribun Health, Konselor Laktasi, dr. Pritta Diyanti, CIMI, CBD memberikan penjelasan tentang cara menjaga kesehatan mental ibu menyusui.
Berikut ini cara menjaga kesehatan mental untuk ibu menyusui yang disampaikan oleh dr. Pritta.
Baca juga: Manfaat Psikologis Menyusui untuk Ibu dan Sang Buah Hati, Salah Satunya Hilangkan Stres
1. Persiapkan diri sedini mungkin
Menurut penjelasan dr. Pritta, untuk menjaga kesehatan mental, tidak hanya dilakukan pada saat sudah memasuki masa menyusui saja.
Namun, memang sebaiknya ini dipersiapkan sebelum masa menyusui, yaitu disiapkan dari saat masa kehamilan.
"Dari masa kehamilan, ibu sebetulnya sudah bisa menyiapkan diri dengan mencari ilmu tentang menyusui atau bertemu dengan konselor laktasi."
"Jika ibu banyak kekhawatiran tentang menyusui, seperti kekhawatiran tentang ASI, kekhawatiran tentang menyusui, bisa dikonsultasikan dengan konselor laktasi untuk memperoleh jalan keluar dari kekhawatiran tersebut," jelas dr. Pritta.
Baca juga: 5 Cara Atasi Stres pada Orang Tua yang Memiliki Toddler, Quality Time Bisa jadi Pilihan
"Ketika ekspektasi melahirkan sesuai dengan realita, biasanya seorang ibu akan lebih tentang.
"Tapi ketika ekspektasi tidak sesuai dengan realita, ibu bisa menilai apakah keadannya ini masih aman atau sudah membutuhkan pertolongan."
"Dengan memahaminya hal ini, mental ibu akan lebih siap, istilahnya panik tapi tidak sepanik saat kita tidak tahu apa-apa," lanjut dr. Pritta.

2. Mempersiapkan dukungan dari orang sekitar
Selain menyiapkan ilmu tentang menyusui, ibu juga harus mempersiapkan support system atau dukungan dari lingkungan sekitar.
Misalnya dukungan dari suami, orang tua kandung, bapak ibu mertua, atau keluarga lainnya.
Terkadang seorang ibu sudah banyak keinginan, tapi support system tidak mendukung.
Jadi sebelum memasuki masa menyusui, bisa ngobrol dengan suami tentang keinginan-keinganan ibu setelah melahirkan nanti.
Baca juga: 7 Manfaat Berenang untuk Tumbuh Kembang Anak, Salah Satunya Melatih Kepercayaan Diri Anak
"Jadi memang support systemnya ini harus disiapkan sebelum masa kelahiran."
"Selain orang tua, suami, bisa juga ngobrol dengan adik atau kakak, atau bahkan sama teman."
"Jadi kalau misalnya ada masalah menyusui tahu akan curhat ke siapa."
"Nantinya setelah masa kelahiran jika butuh bantuan tahu mau minta bantuan ke siapa," terang dr. Pritta.

3. Mencari support grup
Selain support system dari keluarga, bisa juga ibu mencari support dari grup.
Bergabunglah dengan grup yang isinya ibu-ibu, sehingga bisa ngobrol dengan nyaman.
Baca juga: Standar Tinggi Badan Ideal untuk Anak-anak Usia 1-5 Tahun, Mom Wajib Tahu!
4. Konsultasi dengan psikolog
Jika seorang ibu ini dari sebelum hamil pernah memiliki riwayat kesehatan mental, tentunya akan lebih baik jika selama kehamilan berkonsultasi dengan psikolog.
Hal ini disarankan agar ibu bisa menyiapkankelahiran dengan baik dan mentalnya tenang dalam menghadapi perubahan yang terjadi setelah persalinan nanti.
Penjelasan ini disampaikan oleh Konselor Laktasi, dr. Pritta Diyanti, CIMI, CBD dalam tayangan YouTube Tribun Health.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(Tribunhealth.com)
Baca juga: 7 Cara Membuat Anak Mau Makan Sayur, Bantu Dukung Tumbuh Kembang Sang Buah Hati