TRIBUNHEALTH.COM - Tidak hanya pola makan saja yang dapat memengaruhi kesehatan jantung, namun waktu makan juga dapat berpengaruh terhadap kesehatan jantung.
Makan di waktu yang tidak tepat dapat menganggu metabolisme tubuh dan menimbun kalori yang sebenarnya tidak diperlukan oleh tubuh.
Pasalnya, tubuh merespons energi yang dibutuhkan secara berbeda, tergantung dari jam makan.
Dilansir dari Health, sebuah studi baru menemukan, jam berapa Anda makan malam mungkin berdampak pada riskio penyakit kardiovaskular.
Baca juga: Makan Lebih Banyak Tomat Dapat Membantu Mengelola Tekanan Darah, Bagus untuk Penderita Hipertensi
Baca juga: 7 Cara Sehat Menekan Nafsu Makan, Bantu Menurunkan Berat Badan Secara Alami
Sebuah penelitian baru yang diterbitkan di bulan lalu di Nature Communications menemukan bahwa sarapan setelah jam 9 pagi dan makan malam setelah jam 9 malam dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi, terutama di kalangan wanita.
"Penelitian ini adalah yang pertama untuk membangun hubungan potensial antara kesehatan jantung dan waktu makan," jelas Bernard Srour, PharmD, PhD, MPH, salah satu penulis studi tersebut yang dilansir dari Health.
"Penelitian sebelumnya telah menemukan kemungkinan hubungan antara melewatkan sarapan dan kesehatan metabolisme yang kurang baik," katanya kepada Health.
"Tetapi tidak banyak yang diketahui mengenai hubungan antara waktu makan dan penyakit kardiovaskular."
Baca juga: Hati-hati! Minum Vitamin C Berlebihan Bisa Sebabkan Batu Ginjal, Berikut Batas Aman Minum Vitamin C
Waktu Makan Memengaruhi Kesehatan Jantung
Menurut Srour, hubungan antara waktu makan dan kesehatan jantung kemungkinan besar ada hubungannya dengan interaksi antara makan dan ritme sirkadian.
"Waktu makan mengatur jam biologis yang terlibat dalam beberapa fungsi sirkadian seperti mengatur tekanan darah, metabolisme, dan sekresi hormonal," ujarnya.
Masing-masing faktor ini berperan besar dalam kesehatan jantung.
Ritme sirkadian bawaan kita memiliki pengaruh yang kuat, misalnya terhadap sensitivitas insulin, sejauh mana tubuh dapat menggunakan gula dari makanan.
Penelitian sebelumnya menemukan bahwa tubuh lebih sensitif terhadap insulin di pagi hari dibandingkan di malam hari.
Baca juga: 5 Teh yang Dapat Membantu Mencegah Pilek, Bisa Dikonsumsi Saat Gejala Pilek Muncul
Ketika sensitivitas ini menurun, menyebabkan resistensi insulin yang dapat menyebabkan gangguan kardiometabolik seperti peradangan, disfungsi endotel, dan hipertensi.
Masing-masing ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
"Dengan menunda makan pagi, orang dapat mempersiapkan diri untuk penyerapan insulin yang buruk, dan meningkatkan risiko penyakit jntung," kata Bhupendar Tayal, MD , ahli jantung dan asisten profesor kedokteran di Case Western Reserve University, kepada Health.
Sebuah studi pada tahun 2020 menemukan bahwa, dibandingkan makan lebih awal di malam hari, makan lebih larut malam lebih cenderung menyebabkan penambahan berat badan dan mengganggu metabolisme lemak.
Karena obesitas sangat berkorelasi dengan penyakit jantung, tidak mengherankan jika faktor ini dapat meningkatkan risiko gangguan jantung.
Baca juga: 6 Manfaat Tauge yang Jarang Disadari, Kaya Antioksidan dan Memiliki Indeks Glikemik Rendah
Baca juga: Daftar Lauk yang Boleh Dimakan dan Lauk yang Tidak Boleh Dimakan oleh Penderita Asam Urat
Mengatur Waktu Makan untuk Kesehatan Jantung yang Optimal
Srour mengatakan penelitiannya menunjukkan pola makan tertentu mungkin lebih menyehatkan jantung dibandingkan pola lainnya.
"Studi kami menunjukkan bahwa makan di pagi hari dan berhenti di malam hari bisa bermanfaat untuk memastikan durasi puasa malam hari yang cukup lama," katanya.
Dia menjelaskan bahwa meskipun hal ini mungkin optimal untuk kesehatan jantung, diperlukan lebih banyak penelitian untuk memastikan hasil kardiovaskular.
Menurut Tayal, penting juga untuk makan secara konsisten.
"Melewatkan waktu makan, khususnya sarapan, tidak disarankan karena dapat meningkatkan obesitas," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa makan larut malam juga berkorelasi dengan peningkatan angka obesitas, yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena penyakit jantung.
"Waktu makan yang ideal menurut saya adalah sarapan pagi (tergantung kapan bangun tidur) dan makan malam biasanya minimal tiga jam sebelum tidur."
Baca juga: 5 Rekomendasi Ikan Lokal dengan Harga Terjangkau, Tinggi Kandungan Omega-3
Makanan yang Tepat untuk Kesehatan Jantung
Selain mengatur waktu makan, demi kesehatan jantung, ada baiknya Anda fokus pada isi piring Anda.
Tayal merekomendasikan pola makan kaya buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan ikan (seperti diet Mediterania atau DASH ) adalah yang terbaik untuk mendukung kesehatan jantung.
"Menghindari makanan yang mengandung tinggi natrium dan mengurangi asupan alkohol juga sangat penting," tambahnya.
Rekomendasi American Heart Association untuk pola makan yang menyehatkan jantung sejalan dengan hal yang sama, menekankan pada makanan olahan minimal, gula terbatas, produk susu rendah lemak, biji-bijian, protein sehat, dan banyak buah dan sayuran.
Baca juga: 8 Buah Terbaik untuk Kurangi Peradangan, Turunkan Risiko Penyakit Kronis: Diabetes hingga Jantung
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)