TRIBUNHEALTH.COM - Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya mengatur gula darah tinggi, perhatian juga harus diberikan pada kondisi gula darah rendah.
Hipoglikemia atau kadar gula darah yang rendah adalah kondisi yang serius yang juga memerlukan perhatian khusus.
Hipoglikemia terjadi ketika kadar gula darah turun di bawah tingkat yang sehat.
Ini dapat terjadi pada siapa saja, terutama bagi mereka yang memiliki diabetes dan sedang menggunakan obat-obatan untuk mengatur gula darah.
Namun, hal ini juga dapat mempengaruhi orang yang sehat, terutama jika mereka menjalani puasa Ramadan.
Meskipun hipoglikemia pada tingkat ringan hingga sedang dapat diobati dengan cepat dengan mengonsumsi sumber glukosa atau karbohidrat lainnya, kondisi ini bisa menjadi serius jika tidak diatasi dengan cepat.
Kadar gula darah yang terlalu rendah dapat menyebabkan pusing, kebingungan, gemetar, atau bahkan pingsan.
Ini bisa menjadi sangat berbahaya terutama bagi mereka yang sedang menjalani puasa, di mana asupan makanan dan minuman terbatas selama periode tertentu.
Oleh karena itu, penting bagi individu yang memiliki risiko hipoglikemia untuk memilih makanan dengan bijaksana selama bulan Ramadan.
Mereka harus memilih makanan yang kaya akan karbohidrat kompleks, serat, dan protein, yang dapat memberikan energi secara bertahap dan menjaga kadar gula darah tetap stabil selama berpuasa.
Baca juga: dr. Zaidul Akbar Ingatkan Konsumsi Madu Berlebihan Bisa Sebabkan Lonjakan Gula Darah yang Berbahaya
Menghindari makanan yang mengandung gula sederhana atau karbohidrat cepat serap juga penting untuk mencegah lonjakan dan penurunan drastis dalam kadar gula darah.
Penting untuk diingat bahwa menjaga gula darah tetap stabil adalah kunci untuk menjalani puasa dengan aman dan nyaman, baik bagi mereka yang memiliki diabetes maupun yang tidak.
Konsultasi dengan profesional medis atau ahli gizi dapat membantu individu untuk merencanakan menu puasa yang sesuai dengan kebutuhan gizi dan kesehatan mereka, serta untuk menghindari risiko hipoglikemia selama bulan Ramadan.
Menu buka puasa untuk pengidap gula darah rendah
Inilah beberapa menu buka puasa yang direkomendasikan untuk pengidap gula darah rendah:
1. Buah segar
Konsumsi buah-buahan yang mengandung gula alami, seperti apel, pir, jeruk, anggur, atau semangka, telah diakui sebagai cara yang baik untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Meskipun buah-buahan mengandung gula alami, mereka juga mengandung serat, vitamin, dan mineral penting lainnya yang membantu tubuh dalam memproses gula dengan lebih efisien.
Gula alami dalam buah-buahan dipecah secara perlahan oleh tubuh, yang membantu mencegah lonjakan kadar gula darah yang berlebihan setelah mengonsumsinya.
Ini berbeda dengan gula tambahan dalam makanan olahan atau minuman bersoda, yang cenderung diserap dengan cepat oleh tubuh dan dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang tidak sehat.
Selain itu, buah-buahan segar juga merupakan sumber energi yang baik saat berbuka puasa.
Mereka menyediakan karbohidrat yang mudah dicerna dan nutrisi penting lainnya yang dibutuhkan tubuh setelah berpuasa sepanjang hari.
Karena kandungan airnya yang tinggi, buah-buahan juga membantu dalam menjaga tubuh terhidrasi setelah berpuasa.
Namun, penting untuk mengonsumsi buah-buahan dalam porsi yang seimbang dan tidak berlebihan.
Baca juga: 5 Tips Aman Berpuasa bagi Penderita Diabetes, Menjaga Gula Darah Selama Bulan Suci
Meskipun gula alami dalam buah-buahan dianggap lebih baik daripada gula tambahan, konsumsi berlebihan bisa menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang tidak diinginkan.
Sebagai panduan umum, mengonsumsi satu atau dua porsi buah-buahan segar saat berbuka puasa cukup untuk memberikan energi dan nutrisi tanpa menimbulkan masalah kesehatan.
Dengan memilih buah-buahan segar yang mengandung gula alami, seperti apel, pir, jeruk, anggur, atau semangka, serta mengonsumsinya dalam porsi yang seimbang, individu dapat memastikan bahwa mereka mendapatkan manfaat nutrisi yang maksimal tanpa menimbulkan risiko lonjakan gula darah yang berlebihan.
2. Protein
Makanlah sumber protein berkualitas tinggi seperti daging tanpa lemak, ikan, telur, dan kacang-kacangan dapat menjadi strategi yang efektif untuk mencegah lonjakan gula darah yang tidak diinginkan saat berbuka puasa.
Protein adalah nutrisi yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil setelah berpuasa sepanjang hari.
Daging tanpa lemak, seperti daging ayam tanpa kulit atau daging sapi tanpa lemak, adalah sumber protein hewani yang kaya akan zat besi dan vitamin B.
Ikan, terutama ikan berlemak seperti salmon, makarel, atau sarden, adalah sumber protein yang juga mengandung asam lemak omega-3 yang bermanfaat bagi kesehatan jantung dan otak.
Telur merupakan sumber protein yang lengkap, mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh.
Kacang-kacangan, seperti kacang almond, kacang kenari, atau kacang merah, adalah sumber protein nabati yang kaya akan serat, lemak sehat, dan nutrisi lainnya.
Baca juga: 4 Makanan yang Harus Dihindari oleh Pasien Asam Urat: Berpotensi Tingkatkan Risiko Kambuhnya Gejala
Dengan mengonsumsi satu sumber protein dalam setiap hidangan buka puasa, individu dapat membantu menjaga rasa kenyang lebih lama dan mencegah lonjakan kadar gula darah yang tidak diinginkan setelah mengonsumsi makanan berbuka puasa yang tinggi karbohidrat.
Protein juga membantu memperlambat penyerapan glukosa dalam darah, yang membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Namun, penting untuk memilih sumber protein yang sehat dan rendah lemak, serta menghindari metode memasak yang menggunakan banyak lemak tambahan atau gula.
Misalnya, memilih daging tanpa lemak yang dipanggang, direbus, atau dipanggang alih-alih digoreng dalam minyak berlebihan.
Dengan memperhatikan asupan protein berkualitas tinggi seperti daging tanpa lemak, ikan, telur, dan kacang-kacangan saat berbuka puasa, individu dapat menjaga kadar gula darah tetap stabil, memberikan nutrisi penting bagi tubuh, dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan selama bulan Ramadan.
3. Sayuran hijau
Selain buah, mengonsumsi sayuran hijau seperti brokoli, bayam, dan selada dapat menjadi alternatif yang sehat dan bergizi untuk menjaga keseimbangan gula darah selama bulan Ramadan.
Sayuran-sayuran ini kaya akan serat tinggi, vitamin, dan mineral yang penting untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Brokoli adalah salah satu sayuran yang kaya akan serat dan memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, termasuk vitamin C, vitamin K, dan folat.
Bayam juga merupakan sumber serat yang baik dan mengandung zat besi yang penting untuk menjaga kesehatan darah.
Selada mengandung banyak air dan serat yang membantu dalam menjaga hidrasi tubuh dan pencernaan yang sehat.
Mengonsumsi sayuran-sayuran segar ini dalam bentuk salad dapat menjadi pilihan menu yang ringan dan menyegarkan saat berbuka puasa.
Salad yang terbuat dari campuran brokoli, bayam, dan selada dengan tambahan bahan-bahan seperti tomat, mentimun, dan paprika, tidak hanya memberikan rasa yang lezat tetapi juga memberikan nutrisi yang dibutuhkan tubuh setelah seharian berpuasa.
Sayuran hijau juga memiliki indeks glikemik yang rendah, yang berarti mereka tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang tajam setelah dikonsumsi.
Ini membuat mereka menjadi pilihan yang baik untuk mencegah fluktuasi gula darah yang tidak diinginkan selama bulan Ramadan.
Namun, penting untuk memperhatikan cara penyajian dan pengolahan sayuran.
Baca juga: dr. Zaidul Akbar: Air Zamzam dan Ramuan Herbal, Solusi Kesehatan Mata
Hindari menggunakan saus salad atau dressing yang mengandung gula tambahan atau lemak jenuh yang berlebihan.
Sebagai gantinya, gunakan bahan-bahan sehat seperti minyak zaitun, cuka apel, atau lemon untuk memberikan rasa pada salad tanpa menambahkan kalori yang berlebihan.
Dengan mengonsumsi sayuran hijau seperti brokoli, bayam, dan selada dalam bentuk salad saat berbuka puasa, individu dapat menikmati makanan yang segar dan bergizi serta membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil selama bulan Ramadan.
4. Karbohidrat kompleks
Pilihan menu buka puasa yang sehat bagi pengidap gula darah rendah adalah dengan mengonsumsi karbohidrat kompleks.
Karbohidrat kompleks terdiri dari molekul yang lebih kompleks dan memerlukan waktu lebih lama bagi tubuh untuk mencernanya, sehingga energi yang dihasilkan dilepaskan secara perlahan.
Contoh makanan karbohidrat kompleks yang bisa dipilih untuk buka puasa antara lain nasi merah, roti gandum, atau kentang manis.
Makanan-makanan ini mengandung serat yang tinggi, serta vitamin dan mineral penting lainnya yang memberikan nutrisi tambahan bagi tubuh.
Keuntungan utama dari mengonsumsi karbohidrat kompleks adalah kemampuannya untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Ketika karbohidrat kompleks dicerna, glukosa dilepaskan secara bertahap ke dalam aliran darah, yang mencegah lonjakan kadar gula darah yang tajam.
Hal ini sangat penting bagi pengidap gula darah rendah, yang rentan mengalami penurunan kadar gula darah setelah puasa seharian.
Selain itu, karbohidrat kompleks juga memberikan energi yang tahan lama, sehingga dapat membantu menjaga kestabilan energi selama periode puasa.
Ini membuat mereka menjadi pilihan yang ideal untuk menu buka puasa bagi mereka yang ingin menjaga keseimbangan gula darah dan kesehatan secara keseluruhan.
Baca juga: 6 Tips Mengontrol Kadar Gula Darah saat Berpuasa bagi Pasien Diabetes
Namun, seperti halnya dengan makanan lainnya, penting untuk mengonsumsi karbohidrat kompleks dalam porsi yang seimbang dan tidak berlebihan.
Mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat kompleks dapat menyebabkan penumpukan kalori dan berpotensi meningkatkan risiko masalah kesehatan lainnya.
Dengan memilih makanan karbohidrat kompleks seperti nasi merah, roti gandum, atau kentang manis untuk menu buka puasa, individu pengidap gula darah rendah dapat memastikan bahwa mereka mendapatkan asupan energi yang stabil dan nutrisi yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tubuh selama bulan Ramadan.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lainnya di sini.