TRIBUNHEALTH.COM - Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah (glukosa) dalam darah.
Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, dan komplikasi lainnya.
Untuk penderita diabetes, puasa memiliki manfaat dalam menurunkan kadar gula darah, tetapi juga berpotensi menaikkan kadar gula darah dalam tubuh.
Dokter spesialis penyakit dalam dari Junior Doctors Network (JDN) Indonesia, Andi Khomeini Takdir Haruni menekankan pentingnya konsultasi dengan dokter atau ahli gizi bagi penderita diabetes yang ingin berpuasa.
Setiap penderita diabetes memiliki kondisi yang berbeda-beda, sehingga konsultasi tersebut penting untuk memastikan keamanan dan kelayakan berpuasa.
"Penderita diabetes tidak memiliki kontrol yang baik dalam mengatur gula darah, untuk itu mereka perlu berkonsultasi dengan ahli jika ingin berpuasa," ujarnya kepada Kompas.com.
Lebih lanjut, Andi menyatakan bahwa bagi penderita diabetes dengan risiko tinggi, disarankan untuk tidak berpuasa.
Namun, bagi yang memiliki risiko rendah, berpuasa tetap diperbolehkan.
Baca juga: dr. Zaidul Akbar Anjurkan untuk Kurangi Konsumsi Makanan demi Hidup Sehat
Hal ini menunjukkan bahwa keputusan untuk berpuasa harus didasarkan pada evaluasi medis yang cermat dan individu.
Pentingnya berkonsultasi sebelum berpuasa adalah untuk memastikan bahwa kegiatan berpuasa tidak membahayakan kesehatan penderita diabetes, melainkan memberikan manfaat yang diharapkan.
Dengan demikian, setiap langkah yang diambil dapat dipertimbangkan dengan baik untuk menjaga kondisi kesehatan penderita diabetes secara optimal.
Mengadopsi laman Kompas.com dengan judul "6 Cara Mengontrol Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Saat Berpuasa", inilah cara mengontrol gula darah selama puasa:
1. Cek kadar gula darah secara berkala

Andi menegaskan bahwa bagi penderita diabetes yang berniat untuk berpuasa, mereka perlu secara teratur memeriksa kadar gula darah mereka.
Hal ini sangat penting untuk mencegah terjadinya kondisi gula darah yang terlalu tinggi (hiperglikemia) maupun terlalu rendah (hipoglikemia), yang merupakan komplikasi umum yang dapat terjadi pada penderita diabetes.
Hiperglikemia adalah kondisi di mana kadar gula darah seseorang menjadi terlalu tinggi.
Ini dapat terjadi karena konsumsi makanan yang berlebihan atau tidak seimbang, kurangnya aktivitas fisik, atau kurangnya pengaturan obat diabetes yang tepat.
Hiperglikemia yang tidak diobati dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan, haus yang berlebihan, sering buang air kecil, dan bahkan dapat menyebabkan kondisi yang lebih serius jika tidak ditangani.
Baca juga: Registrasi Ulang SNBP, Begini Tata Cara dan Aturannya, Peserta Harus Segera Daftar Ulang
Di sisi lain, hipoglikemia adalah kondisi di mana kadar gula darah seseorang turun di bawah ambang normal.
Hal ini biasanya terjadi jika seseorang dengan diabetes menggunakan terlalu banyak insulin atau obat-obatan diabetes lainnya, atau jika mereka tidak makan cukup.
Gejala hipoglikemia dapat bervariasi, mulai dari gemetar, keringat dingin, kebingungan, hingga kehilangan kesadaran jika tidak segera diatasi.
Dengan memeriksa kadar gula darah secara teratur, penderita diabetes dapat mengenali perubahan dalam kadar gula darah mereka dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasinya.
Hal ini meliputi mengonsumsi makanan dengan bijak, mengatur dosis obat dengan benar, dan melakukan tindakan darurat jika diperlukan.
Dengan demikian, pemantauan kadar gula darah secara teratur adalah langkah penting dalam manajemen diabetes, terutama bagi mereka yang berencana untuk berpuasa, untuk memastikan bahwa mereka dapat menjalani puasa dengan aman dan tanpa risiko komplikasi yang tidak diinginkan.
2. Konsumsi makanan dalam porsi kecil

Andi menjelaskan bahwa ketika seseorang merasa lapar karena berpuasa, naluri alaminya mungkin ingin mengonsumsi banyak makanan untuk mengembalikan energi yang hilang.
Namun, bagi penderita diabetes, keinginan ini harus dikendalikan dengan bijaksana.
Andi menyarankan untuk menghindari makan dengan porsi besar, terutama makanan yang mengandung karbohidrat tinggi, baik saat berbuka maupun sahur.
Ini karena karbohidrat memiliki potensi besar untuk meningkatkan kadar gula darah, yang tentunya dapat berbahaya bagi penderita diabetes.
Karbohidrat adalah salah satu sumber utama energi bagi tubuh.
Namun, saat dicerna, karbohidrat akan diubah menjadi glukosa, yang kemudian akan meningkatkan kadar gula darah.
Bagi penderita diabetes, kenaikan kadar gula darah yang tiba-tiba dan signifikan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Oleh karena itu, dalam mengatur pola makan selama berpuasa, penting bagi penderita diabetes untuk memilih makanan dengan karbohidrat kompleks yang lebih lambat dicerna dan tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang drastis.
Baca juga: Terjawab Kapan Cuti Bersama Lebaran 2024, Totalnya 4 Hari, Ini Jadwal Lengkapnya
Hal ini meliputi makanan seperti roti gandum, nasi merah, oatmeal, dan sayuran berdaun hijau.
Dengan demikian, mengendalikan asupan makanan, terutama karbohidrat, adalah langkah penting dalam menjaga kadar gula darah yang stabil selama berpuasa bagi penderita diabetes.
Dengan memperhatikan hal ini, mereka dapat menjalani puasa dengan aman dan menjaga kesehatan mereka dengan baik.
3. Hindari makanan dan minuman manis

Andi menekankan bahwa penderita diabetes harus tetap berhati-hati dengan asupan makanan dan minuman, terutama saat sahur dan berbuka puasa.
Dia menyarankan agar mereka menghindari makanan dan minuman manis karena hal ini dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah.
Makanan atau minuman yang mengandung tinggi gula dapat dengan cepat meningkatkan kadar gula darah, yang bisa menjadi masalah serius bagi penderita diabetes.
Oleh karena itu, Andi menyarankan agar saat berbuka puasa, tidak langsung mengonsumsi makanan manis, tetapi lebih baik memulainya dengan minum air putih dan mengonsumsi kurma.
Kurma adalah pilihan yang baik karena memiliki indeks glikemik yang rendah, yang berarti mereka tidak akan menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang drastis.
Selain itu, kurma juga mengandung serat dan nutrisi penting lainnya yang dapat memberikan energi dan menjaga kesehatan selama berpuasa.
Dengan memulai berbuka puasa dengan minum air putih dan mengonsumsi kurma, penderita diabetes dapat mengontrol kadar gula darah mereka secara lebih efektif dan menghindari komplikasi yang mungkin timbul akibat lonjakan gula darah yang tidak terkendali.
Baca juga: 7 Cara Efektif Menurunkan Kolesterol Tinggi pada Pasien Diabetes
Dalam konteks ini, pengaturan pola makan dengan bijaksana menjadi kunci bagi penderita diabetes untuk menjalani puasa dengan aman dan menjaga kesehatan mereka selama bulan Ramadan atau dalam situasi berpuasa lainnya.
Dengan mematuhi saran dari ahli seperti Andi, diharapkan penderita diabetes dapat menjalani puasa dengan nyaman dan tanpa risiko kesehatan yang berlebihan.
4. Konsumsi makanan sehat saat sahur dan buka puasa

Andi menyarankan agar penderita diabetes mengonsumsi banyak sayuran dan makanan yang mengandung gizi seimbang selama menjalani puasa.
Ini bertujuan untuk memberikan nutrisi yang cukup dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Sayuran merupakan sumber nutrisi yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral yang penting bagi kesehatan.
Mengonsumsi berbagai jenis sayuran seperti bayam, brokoli, wortel, dan kacang-kacangan dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh, serta membantu dalam mengontrol kadar gula darah.
Selain itu, Andi menyarankan penderita diabetes untuk memperhatikan asupan protein dan karbohidrat yang seimbang.
Protein diperlukan untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, sementara karbohidrat adalah sumber energi utama.
Namun, penting untuk memilih sumber protein dan karbohidrat yang sehat.
Contohnya, telur dan ikan merupakan sumber protein yang baik dan rendah lemak, sedangkan biji-bijian seperti quinoa, beras merah, dan oatmeal dapat menjadi pilihan karbohidrat yang baik karena mengandung serat dan memiliki indeks glikemik yang lebih rendah.
Baca juga: Kalender Mei 2024, Dilengkapi Penanggalan Hijriah, Weton Jawa, Libur Nasional dan Tanggal Merah
Andi juga menyarankan untuk mengonsumsi makanan rendah karbohidrat yang membantu dalam menjaga kadar gula darah stabil.
Ini termasuk makanan seperti sayuran berdaun hijau, tomat, mentimun, dan juga makanan berprotein tinggi seperti daging tanpa lemak dan kacang-kacangan.
Dengan memperhatikan pola makan yang seimbang dan memilih makanan dengan bijaksana, penderita diabetes dapat menjaga kadar gula darah mereka tetap stabil selama berpuasa.
Hal ini juga akan membantu mereka untuk tetap sehat dan bertenaga selama bulan puasa atau dalam situasi berpuasa lainnya.
5. Hindari makanan gorengan

Andi menegaskan pentingnya bagi penderita diabetes untuk mengurangi atau bahkan menghindari makanan yang berminyak seperti gorengan.
Dia menjelaskan bahwa penderita diabetes memiliki pembuluh darah yang rentan dan tidak sehat, sehingga mengonsumsi gorengan dapat meningkatkan beban pada pembuluh darah tersebut.
Gorengan sering kali mengandung lemak trans, yang merupakan jenis lemak yang kurang baik bagi kesehatan, terutama bagi penderita diabetes.
Meskipun tidak memiliki dampak langsung yang terlihat, lemak trans dapat menyebabkan resistensi insulin dan sindrom metabolik, yang merupakan faktor risiko utama dalam perkembangan diabetes.
Resistensi insulin adalah kondisi di mana tubuh tidak merespons insulin dengan baik, sehingga kadar gula darah dalam darah tetap tinggi.
Sementara sindrom metabolik merupakan kombinasi dari faktor risiko seperti obesitas, tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi, dan kadar kolesterol yang tidak seimbang, yang semuanya berkontribusi terhadap risiko diabetes dan masalah kesehatan lainnya.
Oleh karena itu, Andi menyarankan agar penderita diabetes memilih makanan dengan metode pengolahan yang lebih sehat, seperti memanggang, merebus, atau mengukus daripada menggoreng.
Ini akan membantu mengurangi asupan lemak trans dan meminimalkan risiko komplikasi kesehatan yang berkaitan dengan diabetes.
Baca juga: 6 Vitamin dan Suplemen yang Efektif Turunkan Kadar Gula Darah
Dengan memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi dan cara pengolahannya, penderita diabetes dapat mengontrol kadar gula darah mereka dengan lebih baik dan menjaga kesehatan pembuluh darah mereka.
Langkah ini merupakan bagian penting dari manajemen diabetes yang komprehensif dan dapat membantu mencegah komplikasi yang tidak diinginkan dalam jangka panjang.
6. Cukupi asupan air

Selain penderita diabetes, semua orang yang berpuasa berisiko mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh karena tidak mengonsumsi makanan dan minuman selama berjam-jam.
Kondisi ini bisa berpotensi merugikan kesehatan, terutama bagi mereka yang menjalani puasa dalam waktu yang lama atau di daerah dengan suhu yang tinggi.
Pentingnya mencukupi asupan air saat berbuka puasa tidak dapat dipungkiri.
Saat tubuh kehilangan cairan akibat tidak adanya asupan selama puasa, risiko dehidrasi meningkat.
Dehidrasi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk penurunan fungsi organ tubuh, gangguan pada sistem pencernaan, kelelahan, dan bahkan masalah pada sistem kardiovaskular.
Selain itu, kondisi dehidrasi juga dapat memengaruhi kadar gula darah dalam tubuh.
Ketika tubuh mengalami dehidrasi, proses pengaturan kadar gula darah menjadi lebih sulit.
Hal ini dapat menyebabkan fluktuasi yang signifikan dalam kadar gula darah, yang dapat menjadi masalah serius terutama bagi penderita diabetes.
Oleh karena itu, sangat penting bagi semua orang yang berpuasa untuk segera mengonsumsi cairan saat berbuka, untuk menghindari terjadinya dehidrasi.
Air adalah pilihan terbaik untuk mengganti cairan yang hilang selama puasa, tetapi juga bisa ditambah dengan minuman elektrolit atau jus buah untuk mengembalikan elektrolit dan nutrisi penting lainnya.
Baca juga: KJP Bulan April 2024 Kapan Cair? Ini Tata Cara Penerima Bantuan dan Besaran yang Diterima
Dengan menjaga asupan cairan yang cukup saat berbuka puasa, tubuh dapat tetap terhidrasi dengan baik dan proses pengaturan kadar gula darah dapat berjalan dengan lebih lancar.
Ini akan membantu menjaga kesehatan secara keseluruhan selama bulan puasa atau dalam situasi berpuasa lainnya.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/Kompas.com)
Baca berita lainnya di sini.