lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Vitamin dan suplemen telah menjadi pilihan banyak orang untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian dan menjaga kesehatan tubuh.
Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan suplemen harus bijaksana dan disesuaikan dengan kebutuhan individu.
Salah satu tujuan penggunaan suplemen yang semakin populer adalah untuk membantu menurunkan gula darah'>kadar gula darah, terutama bagi penderita pradiabetes dan diabetes.
Peningkatan kesadaran akan pentingnya menjaga gula darah'>kadar gula darah dalam batas normal telah mendorong banyak orang untuk mencari solusi tambahan, termasuk melalui penggunaan suplemen.
Beberapa suplemen yang diklaim dapat membantu menurunkan gula darah'>kadar gula darah antara lain adalah magnesium, asam alfa-lipoat, chromium, dan berbagai herbal seperti cinnamon dan berberine.
Meskipun demikian, para ahli kesehatan menekankan pentingnya berkonsultasi dengan dokter sebelum mulai mengonsumsi suplemen, terutama bagi mereka yang sedang dalam pengobatan atau memiliki kondisi kesehatan tertentu.
Hal ini disebabkan karena interaksi yang mungkin terjadi antara suplemen dengan obat-obatan lain yang sedang dikonsumsi.
Dokter dapat memberikan penilaian yang tepat mengenai kebutuhan nutrisi individu dan apakah suplemen tersebut benar-benar diperlukan.
Selain itu, dokter juga dapat memberikan informasi tentang dosis yang tepat dan potensi efek samping yang perlu diwaspadai.
Sebagai contoh, beberapa suplemen dapat memengaruhi efektivitas obat-obatan diabetes atau tekanan darah tinggi, yang dapat berpotensi membahayakan kesehatan jika dikonsumsi tanpa pengawasan medis yang tepat.
Baca juga: KJP Bulan April 2024 Kapan Cair? Ini Tata Cara Penerima Bantuan dan Besaran yang Diterima
Dengan demikian, penting bagi setiap individu yang berencana mengonsumsi suplemen untuk menurunkan gula darah'>kadar gula darah atau untuk tujuan kesehatan lainnya untuk selalu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Langkah ini akan membantu memastikan bahwa penggunaan suplemen dilakukan dengan aman dan efektif, serta mencegah terjadinya potensi interaksi obat yang merugikan.
6 vitamin dan suplemen yang efektif turunkan gula darah'>kadar gula darah
1. Asam alfa-lipoat
Menurut laporan dari VeryWellHealth, sebuah penelitian menunjukkan bahwa suplemen asam alfa-lipoat dapat membantu individu dalam menurunkan gula darah'>kadar gula darah mereka.
Asam alfa-lipoat merupakan senyawa yang hadir di setiap sel tubuh manusia, dan memiliki kemampuan untuk mengubah gula darah'>kadar gula darah menjadi energi.
Secara umum, konsumsi asam alfa-lipoat dianggap cukup aman, dengan efek samping yang jarang terjadi.
Namun, beberapa efek samping yang mungkin timbul termasuk kelelahan, diare, ruam kulit, dan insomnia.
Penemuan ini menunjukkan potensi dari suplemen asam alfa-lipoat sebagai tambahan dalam penanganan gula darah'>kadar gula darah yang tinggi.
Meskipun demikian, penting untuk konsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi suplemen ini, terutama bagi individu yang memiliki kondisi medis yang mendasari atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain.
Baca juga: Gagal SNBP 2024? Panduan Daftar UTBK-SNBT 2024 dan Aturan Pilih Prodi
2. Probiotik
Probiotik, yang merupakan jenis bakteri sehat atau "baik", dikenal dapat mendukung kesehatan sistem pencernaan, terutama di usus.
Sebuah laporan menyebutkan bahwa probiotik juga bisa berperan dalam menurunkan gula darah'>kadar gula darah, terutama pada individu yang menderita diabetes, dengan cara membantu mencerna karbohidrat yang dapat menyebabkan hiperglikemia.
Umumnya, probiotik dianggap aman untuk dikonsumsi. Namun, seperti halnya dengan banyak suplemen lainnya, beberapa orang mungkin mengalami efek samping.
Efek samping yang mungkin timbul termasuk sakit perut ringan, diare, dan kembung.
Namun, efek samping tersebut cenderung bersifat sementara dan dapat berkurang seiring dengan tubuh terbiasa dengan asupan probiotik.
Penemuan ini menyoroti potensi probiotik sebagai tambahan dalam manajemen diabetes dan kesehatan pencernaan secara umum.
Namun, seperti dengan penggunaan suplemen lainnya, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi probiotik, terutama bagi individu dengan kondisi medis yang mendasari atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.
3. Gingseng Amerika
Ginseng Amerika atau Panax quinquefolius adalah tanaman yang telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional.
Menurut sebuah laporan, ginseng ini tersedia dalam bentuk suplemen ekstrak atau kapsul.
Secara umum, suplemen ginseng dianggap aman untuk digunakan, tetapi seperti halnya dengan banyak obat-obatan herbal, beberapa orang melaporkan mengalami efek samping.
Beberapa efek samping yang mungkin timbul dari penggunaan ginseng Amerika meliputi insomnia, diare, sakit kepala, dan kecemasan.
Meskipun efek samping ini tidak umum, tetapi mereka harus diwaspadai oleh individu yang mengonsumsi ginseng, terutama jika ada kecenderungan untuk bereaksi terhadap bahan-bahan herbal.
Baca juga: Kaitan antara Puasa dan Sel Kanker: Perspektif dr. Zaidul Akbar
Meskipun ginseng Amerika telah digunakan secara luas dalam pengobatan tradisional dan diyakini memiliki berbagai manfaat, penting untuk berbicara dengan profesional kesehatan sebelum memulai penggunaan suplemen ini, terutama jika Anda memiliki kondisi medis yang mendasari atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain.
Ini untuk memastikan bahwa penggunaan ginseng Amerika tidak akan berinteraksi negatif dengan kondisi kesehatan atau obat-obatan yang sedang Anda konsumsi.
4. Vitamin D
Berdasarkan laporan dari HealthLine, vitamin D merupakan salah satu vitamin yang memiliki kemampuan untuk menurunkan gula darah'>kadar gula darah seseorang.
Penelitian menunjukkan bahwa kekurangan asupan vitamin D dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.
Vitamin D diketahui dapat meningkatkan fungsi sel pankreas yang bertanggung jawab dalam pembuatan insulin, hormon yang berperan penting dalam mengatur gula darah'>kadar gula darah dalam tubuh.
Selain itu, vitamin D juga dapat meningkatkan respons tubuh terhadap insulin, sehingga membantu dalam pengendalian gula darah.
Temuan ini menyoroti pentingnya asupan yang cukup dari vitamin D dalam menjaga kesehatan metabolik dan mencegah risiko diabetes tipe 2.
Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa diet sehari-hari Anda mencakup sumber-sumber yang kaya akan vitamin D, seperti ikan berlemak, kuning telur, dan produk-produk susu yang diperkaya vitamin D.
Baca juga: dr. Zaidul Akbar Ungkap Waktu Terbaik untuk Makan Sebagai Prinsip Dasar Kesehatan
Jika perlu, konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk memastikan bahwa asupan vitamin D Anda mencukupi.
5. Kayu manis
Menurut laporan terbaru, kayu manis telah tersedia dalam bentuk suplemen dan dipercaya dapat membantu seseorang dalam mengontrol gula darah'>kadar gula darahnya.
Beberapa jenis kayu manis diketahui mengandung senyawa kumarin yang memiliki potensi untuk meningkatkan aktivitas enzim hati.
Namun, perlu diingat bahwa konsumsi kayu manis dalam dosis tinggi dapat menyebabkan beberapa efek samping yang perlu diwaspadai.
Efek samping yang mungkin termasuk mulas, gangguan pencernaan, bersendawa, mual, dan diare.
Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi kayu manis dengan porsi yang tepat dan tidak melebihi dosis yang direkomendasikan.
Meskipun kayu manis telah dikaitkan dengan manfaat dalam mengontrol gula darah, konsultasikan dengan profesional kesehatan sebelum memulai penggunaan suplemen kayu manis, terutama jika Anda memiliki kondisi medis yang mendasari atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Baca juga: 4 Makanan yang Cepat dan Efektif Menurunkan Gula Darah
Ini akan membantu memastikan bahwa penggunaan kayu manis tidak akan menimbulkan risiko atau interaksi yang tidak diinginkan dengan kondisi kesehatan atau obat-obatan yang Anda gunakan.
6. Nigella
Nigella sativa atau jintan hitam telah dikenal sebagai tanaman yang memiliki potensi sebagai obat naturopati dengan kemampuan untuk menurunkan gula darah'>kadar gula darah.
Selain itu, suplementasi Nigella juga diklaim dapat membantu dalam pengobatan berbagai kondisi medis, termasuk tekanan darah tinggi, infeksi kulit, diare, penyakit hati, dan berbagai penyakit lainnya.
Secara umum, Nigella sativa dianggap aman ketika digunakan untuk keperluan kuliner atau dikonsumsi sebagai suplemen harian.
Namun, seperti halnya dengan banyak suplemen herbal lainnya, penggunaan berlebihan dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan.
Efek samping yang mungkin timbul dari konsumsi berlebihan Nigella sativa termasuk sakit perut, kembung, mual, muntah, atau sembelit.
Baca juga: Cara Cek Nomor Pendaftaran Pengumuman SNBP 2024, Jadi Salah Satu Dokumen untuk Daftar Ulang di PTN
Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi Nigella sativa sesuai dengan dosis yang direkomendasikan dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum memulai penggunaan suplemen ini, terutama jika Anda memiliki kondisi medis yang mendasari atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Ini akan membantu memastikan bahwa penggunaan Nigella sativa tidak akan menimbulkan risiko atau efek samping yang tidak diinginkan.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lainnya di sini.
