TRIBUNHEALTH.COM - Tekanan darah dapat berubah-ubah sepanjang waktu, hal ini tergantung dari kondisi dan aktivitas yang dilakukan setiap orang.
Tekanan darah rendah atau hipotensi merupakan tekanan darah yang berada di bawah 90/60 mmHg.
Kondisi ini biasanya ditandai dengan beberapa gejala seperti, kekelahan, pusing atau sakit kepala, mual, penurunan kesadaran, pandangan kabur, kurang kosentrasi, hingga pingsan.
Hipotensi umumnya tidak berbahaya dan dapat dialami oleh siapa saja dan kapan saja tergantung aktivitasnya.
Pada orang sehat, tekanan darah rendah tanpa gejala yang mengganggu biasanya tidak menjadi masalah dan tidak perlu diobati.
Namun, pada beberapa kasus, tekanan darah rendah yang terjadi tiba-tiba bisa menjadi suatu masalah yang serius.
Baca juga: 6 Jenis Buah yang Cocok Dikonsumsi Saat Perut Kosong, Ada Pepaya hingga Jambu Biji
Cara Mengatasi Tekanan Darah Rendah
Mengatasi tekanan darah rendah tidak selalu harus menggunakan obat.
Dilansir dari Healthline dan Medical News Today, berikut ini beberapa cara mudah untuk mengatasi tekanan darah rendah.
1. Minum air putih

Kurang asupan air putih dapat membuat seseorang mengalami dehidrasi, dan kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya tekanan darah rendah.
Beberapa orang dapat mengalami tekanan darah rendah atau hipotensi meskipun ia hanya mengalami dehidrasi ringan.
Dehidrasi tidak hanya terjadi karena kurang minum air putih saja, namun juga dapat terjadi karena beberapa hal seperti muntah, diare parah, demam, olahraga berat, hingga keringat berlebihan.
Jika Anda mengalami tekanan darah rendah, hal pertama yang bisa Anda lakukan adalah dengan mengonsumsi air putih.
Perbanyak konsumsi air putih dapat mencegah dan mengatasi dehidrasi yang menjadi penyebab darah rendah.
2. Silangkan kaki saat duduk

Dilansir dari Medical News Today, tekanan darah rendah juga dapat diatasi dengan cara menyilangkan kaki ketika duduk.
Menyilangkan kaki saat duduk terbukti dapat meningkatkan tekanan darah pada penderita hipotensi.
Sementara itu, pada penderita hipertensi, menyilangkan kaki sebaiknya tidak dilakukan karena bisa menjadi suatu masalah.
Menyilangkan kaki dapat membantu penderita hipotensi untuk meningkatkan tekanan darah rendah dengan sedikit usaha.
Baca juga: Sering Pusing Saat Puasa? Waspada Gula Darah Rendah, Begini Cara Mengatasinya
3. Konsumsi makanan seimbang

Tekanan darah rendah dapat terjadi jika Anda tidak mendapatkan cukup nutrisi.
Kekurangan vitamin B12, asam folat, dan zat besi dapat menyebabkan seseorang mengalami anemia.
Kondisi ini dapat terjadi ketika tubuh Anda tidak dapat menghasilkan cukup darah.
Anemia dapat menurunkan tekanan darah, yang akhirnya dapat menyebabkan tekanan darah rendah.
Untuk mencegah terjadinya anemia dan tekanan darah rendah, Anda sebaiknya konsumsi makanan yang seimbang.
Konsumsi buah dan sayur yang manis dapat membantu Anda mengembalikan tekanan darah ke kadar yang normal.
4. Makan dalam porsi kecil

Tekanan darah rendah dapat terjadi usai mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak, namun hal ini sering terjadi pada lanjut usia atau lansia.
Kondisi ini terjadi karena darah mengalir ke saluran pencernaan Anda setelah Anda makan.
Biasanya, detak jantung Anda meningkat untuk membantu menyeimbangkan tekanan darah.
Anda bisa mencegah tekanan darah rendah dengan makan makanan dalam porsi yang kecil dan tidak berlebihan.
Batasi konsumsi karbohidrat dapat membantu menjaga tekanan darah lebih stabil setelah makan.
Baca juga: Makan Seledri Bantu Turunkan Berat Badan: Rendah Kalori, Tinggi Serat, dan Bikin Awet Kenyang
5. Makan lebih banyak garam

Konsumsi garam dapat membantu meningkatkan tekanan darah karena kandungan natrium atau sodium yang ada di dalamnya.
Penting untuk diingat, konsumsi garam bisa meningkatkan tekanan darah terlalu banyak, yang dapat memicu penyakit jantung.
Jika Anda memiliki tekanan darah rendah, tanyakan pada dokter seberapa banyak garam yang boleh Anda konsumsi untuk mengembalikan tekanan darah.
Pastikan Anda tidak mengonsumsi garam yang berlebihan, karena dapat memperburuk kondisi Anda.
6. Gunakan stoking kompresi

Stoking atau kaus kaki elastis dapat membantu mencegah darah menggenang di kaki Anda.
Ini dapat membantu meringankan hipotensi ortostatik atau postural yang merupakan tekanan darah rendah karena berdiri, berbaring, atau terlalu banyak duduk.
Hipotensi ortostatik lebih sering terjadi pada lansia. Kondisi ini dilaporkan terjadi pada 11 persen orang paruh baya dan 30 persen lansia.
Baca juga: dr. Zaidul Akbar Bagikan Tips Jaga Pencernaan dengan Konsumsi Jeruk Nipis Dicampur Bahan Ini
Berikut ini terdapat produk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)