Breaking News:

Tips dan Trik

Efektif Menekan Risiko Penyakit Diabetes dengan Menerapkan Kebiasaan Ini

Meskipun tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, risiko diabetes dan dampaknya dapat dikelola dengan baik melalui gaya hidup yang sehat.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Melia Istighfaroh
Pexels
Ilustrasi konsumsi kayu manis 

TRIBUNHEALTH.COM - Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang ditandai oleh kadar gula darah tinggi dalam tubuh.

Ada dua jenis utama diabetes, yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.

Meskipun tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, risiko diabetes dan dampaknya dapat dikelola dengan baik melalui gaya hidup yang sehat.

Terdapat sejumlah kebiasaan yang bisa mengurangi risiko diabetes loh, sobat sehat.

Sobat sehat bisa menerapkan kebiasaan-kebiasaan sederhana ini:

1. Mengangkat beban

Mengangkat beban atau melakukan latihan kekuatan (resistance training) memiliki beberapa manfaat yang dapat membantu mengurangi risiko penyakit diabetes, terutama diabetes tipe 2.

Baca juga: Tips Jitu Menurunkan Kadar Gula Darah dengan Cepat, Penderita Diabetes Coba Cara Ini

Hal ini senada dengan yang disampaikan di laman The Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism, menambah massa otot bisa mengurangi resistensi insulin dan mengurangi risiko mengembangkan prediabetes.

Latihan kekuatan dapat meningkatkan sensitivitas insulin.

ilustrasi olahraga angkat beban
ilustrasi olahraga angkat beban (health.kompas.com)

Sensitivitas insulin yang baik memungkinkan tubuh untuk lebih efisien menggunakan insulin, yang membantu mengontrol kadar gula darah.

2 dari 4 halaman

Latihan kekuatan dapat meningkatkan kemampuan otot untuk mengambil dan menggunakan glukosa dari darah.

Hal ini dapat membantu mengurangi beban pada pankreas untuk menghasilkan insulin yang lebih banyak.

Latihan kekuatan secara teratur dapat membantu mengontrol kadar gula darah.

Otot yang bekerja selama latihan memerlukan energi, dan ini membantu dalam mengurangi kadar glukosa dalam darah.

2. Makan serat

Makan serat memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk kemampuannya untuk membantu mengurangi risiko penyakit diabetes, khususnya diabetes tipe 2.

Serat membantu mengontrol kadar gula darah dengan memperlambat penyerapan glukosa dari makanan ke dalam aliran darah.

Ini membantu mencegah lonjakan gula darah setelah makan.

Konsumsi serat tinggi telah dikaitkan dengan peningkatan sensitivitas insulin.

Baca juga: Daun Pandan Efektif Kontrol Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Tetap Stabil, Benarkah?

Sensitivitas insulin yang baik memungkinkan tubuh lebih efisien menggunakan insulin untuk mengatur kadar gula darah.

3 dari 4 halaman

Beberapa jenis serat, terutama serat larut dalam air, dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah, yang juga dapat berkontribusi pada kesehatan jantung dan mengurangi risiko komplikasi diabetes.

Sebuah studi dalam Archives of Internal Medicine menyebutkan jika konsumsi serat dua atau lebih sajian nasi merah per minggu bisa mengurangi risiko diabetes sebanyak 11 persen.

3. Menghindari stres

Ilustrasi berusaha manajemen stres
Ilustrasi berusaha manajemen stres (Pixabay)

Menghindari stres dapat membantu mengurangi risiko penyakit diabetes, terutama diabetes tipe 2, melalui berbagai mekanisme yang memengaruhi kesehatan secara keseluruhan.

Stres dapat memicu pelepasan hormon stres, seperti kortisol dan epinefrin, yang dapat meningkatkan kadar gula darah.

Kadar gula darah yang tinggi dan berkepanjangan dapat meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes tipe 2.

Stres kronis dapat mengurangi sensitivitas insulin, yang berkontribusi pada ketidakseimbangan kadar gula darah.

Mengelola stres dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi risiko resistensi insulin.

Orang cenderung merespon stres dengan perubahan pola makan yang tidak sehat atau konsumsi makanan tinggi lemak dan gula.

Selain itu, stres juga dapat memengaruhi keputusan makan yang kurang sehat.

4 dari 4 halaman

Pola makan yang tidak seimbang dan peningkatan berat badan dapat meningkatkan risiko diabetes.

Baca juga: Pasien Diabetes Tak Boleh Makan Sayuran Ini, Batasi Sayuran Berpati yang Memicu Lonjakan Gula Darah

Stres dapat memicu peningkatan nafsu makan, terutama untuk makanan yang tinggi lemak dan gula.

Pola makan yang tidak seimbang dan konsumsi makanan berkalori tinggi dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan risiko obesitas, yang merupakan faktor risiko utama untuk diabetes tipe 2.

4. Tidur yang cukup

Tidur yang cukup memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan secara umum, termasuk mengurangi risiko penyakit diabetes.

Studi dari University of Chicago menemukan bahwa orang yang tidur kurang dari enam jam per hari mempunyai risiko menderita diabetes yang tertinggi.

Tidur yang cukup membantu menjaga regulasi kadar gula darah.

Kurang tidur atau tidur yang tidak berkualitas dapat memengaruhi metabolisme glukosa dan insulin, menyebabkan resistensi insulin dan peningkatan risiko diabetes.

Tidur yang cukup memengaruhi pelepasan hormon tertentu, termasuk hormon ghrelin dan leptin yang mengatur nafsu makan.

Kurang tidur dapat meningkatkan ghrelin (hormon lapar) dan menurunkan leptin (hormon kenyang), yang dapat meningkatkan nafsu makan, khususnya untuk makanan tinggi lemak dan karbohidrat.

Tidur yang cukup dapat membantu mengurangi tingkat stres dan peradangan dalam tubuh.

Stres kronis dan peradangan dapat berkontribusi pada resistensi insulin dan risiko diabetes.

5. Konsumsi kayu manis

Konsumsi kayu manis telah dikaitkan dengan beberapa manfaat kesehatan, termasuk potensi dalam membantu mengurangi risiko penyakit diabetes.

Beberapa cara di mana konsumsi kayu manis mungkin memberikan kontribusi terhadap pengelolaan risiko diabetes melibatkan efeknya pada kadar gula darah, sensitivitas insulin, dan metabolisme glukosa.

Dalam Journal of the American Board of Family Medicine disebutkan bahwa kayu manis bisa mengurangi kadar gula darah.

Beberapa penelitian pada hewan dan manusia menunjukkan bahwa senyawa yang terdapat dalam kayu manis dapat meningkatkan sensitivitas insulin.

Baca juga: Pedoman Sarapan Ini Bantu Penderita Diabetes Menjaga Kadar Gula Darah Tetap Stabil

Sensitivitas insulin yang baik membantu tubuh menggunakan insulin dengan lebih efisien, membantu mengelola kadar gula darah.

Senyawa dalam kayu manis diketahui dapat mempengaruhi metabolisme glukosa dan membantu mengatur kadar gula darah.

Ini dapat membantu menghindari lonjakan gula darah yang cepat setelah mengonsumsi makanan.

6. Konsumsi vitamin D

ilustrasi makanan yang kaya akan vitamin D
ilustrasi makanan yang kaya akan vitamin D (freepik.com)

Konsumsi vitamin D telah dikaitkan dengan beberapa manfaat kesehatan, termasuk potensi untuk membantu mengurangi risiko penyakit diabetes.

Vitamin D diyakini memainkan peran dalam meningkatkan sensitivitas insulin.

Sensitivitas insulin yang baik memungkinkan tubuh lebih efisien menggunakan insulin untuk mengatur kadar gula darah.

Vitamin D diyakini dapat memengaruhi produksi insulin oleh sel beta di pankreas.

Insulin diperlukan untuk membantu sel-sel tubuh menggunakan glukosa.

Jika tubuh tidak memproduksi cukup insulin atau jika sel-sel tidak merespons dengan baik terhadap insulin, ini dapat meningkatkan risiko diabetes.

Vitamin D memiliki efek antiinflamasi dan berperan dalam mengatur sistem kekebalan tubuh.

Peradangan kronis dapat berkontribusi pada resistensi insulin dan risiko diabetes. Vitamin D dapat membantu mengurangi peradangan dan mendukung fungsi sistem kekebalan yang sehat.

Vitamin D dapat memainkan peran dalam regulasi kadar gula darah.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kekurangan vitamin D dapat terkait dengan ketidakseimbangan kadar gula darah.

7. Konsumsi omega-3

Konsumsi asam lemak omega-3, terutama EPA (asam eikosapentaenoat) dan DHA (asam dokosaheksaenoat), telah dikaitkan dengan beberapa manfaat kesehatan, termasuk potensi untuk mengurangi risiko penyakit diabetes.

Beberapa mekanisme yang dihubungkan dengan hubungan antara konsumsi omega-3 dan risiko diabetes melibatkan pengaruhnya pada resistensi insulin, peradangan, dan komponen kardiovaskular.

Baca juga: Daftar Bansos Cair Februari 2024, Ada Beras 10 Kg, PKH, BLT Rp 600 Ribu hingga BPNT

Omega-3 dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga sel-sel tubuh dapat merespons insulin dengan lebih efisien.

Sensitivitas insulin yang baik dapat membantu mengatur kadar gula darah dan mengurangi risiko resistensi insulin.

Omega-3 dapat membantu mengurangi resistensi insulin, yaitu kondisi di mana sel-sel tubuh kurang responsif terhadap insulin. Resistensi insulin adalah faktor risiko utama untuk diabetes tipe 2.

Omega-3 dapat membantu menurunkan kadar trigliserida dalam darah.

Tingginya kadar trigliserida dapat terkait dengan resistensi insulin dan peningkatan risiko diabetes.

Klik di sini untuk dapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdiabeteskadar gula darahgaya hidupseratStres Dhawank Delvi
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved