Breaking News:

Tips dan Trik

9 Cara Mencegah Komplikasi Diabetes yang Berbahaya, Penderita Diabetes Wajib Tahu!

Dengan mengontrol gula darah, penderita diabetes dapat mengelola dan mencegah komplikasi umum yang terkait dengan penyakit ini.

Penulis: Irmarahmasari | Editor: Irmarahmasari
Pexels.com
Ilustrasi seseorang yang mengalami diabetes, berikut ini cara untuk mencegah terjadinya komplikasi pada diabetes 

TRIBUNHEALTH.COM - Penderita diabetes wajib tahu cara mencegah terjadinya komplikasi diabetes yang berbahaya agar terhindar dari perburukan kondisi.

Diabetes merupakan penyakit di mana tubuh tidak memetabolisme glukosa atau gula darah dengan baik.

Penyakit diabetes sendiri terdapat beberapa jenis. Kendati demikian, terdapat kesamaan di antara jenis-jenis diabetes ini, yaitu kontrol gula darah yang memadai dapat mencegah atau menunda komplikasi diabetes.

Kontrol gula darah mungkin membutuhkan ketekunan dengan manajemen diri dan bisa menjadi sulit atau melelahkan.

Tetapi, kabar baiknya adalah seseorang sangat mungkin masih bisa menjalani hidup sehat dengan diabetes apabila mampu mengontrol kadar gula darah.

Dengan mengontrol gula darah, penderita diabetes dapat mengelola dan mencegah komplikasi umum yang terkait dengan penyakit ini.

Baca juga: 6 Manfaat Intermittent Fasting, Termasuk Turunkan Berat Badan hingga Risiko Diabetes Tipe 2

Ilustrasi seseorang yang mengalami diabetes, berikut ini cara untuk mencegah terjadinya komplikasi pada diabetes
Ilustrasi seseorang yang mengalami diabetes, berikut ini cara untuk mencegah terjadinya komplikasi pada diabetes (pixabay.com)

Komplikasi Diabetes

Melansir Kompas.com, berikut ini komplikasi dari diabetes yang berbahaya jika diabetes tidak dikontrol dengan baik.

1. Penyakit jantung dan stroke

Diabetes meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung koroner, yaitu penyumbatan pembuluh darah yang mengalirkan darah ke jantung.

2 dari 4 halaman

Hal ini dapat menyebabkan serangan jantung, gagal jantung, atau kematian mendadak.

Selain itu, diabetes juga meningkatkan risiko terjadinya stroke, yaitu gangguan aliran darah ke otak yang dapat menyebabkan kelumpuhan, gangguan bicara, atau kematian.

Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), diabetes bertanggung jawab sekitar 20 persen pada kematian akibat penyakit kardiovaskular.

2. Gangguan ginjal

Diabetes dapat merusak pembuluh darah halus di ginjal yang berfungsi menyaring limbah dan cairan dari darah.

Kerusakan ini menyebabkan ginjal tidak dapat bekerja secara baik sehingga terjadi penumpukan limbah dan cairan di dalam tubuh.

Jika tidak ditangani, kondisi tersebut bisa berkembang menjadi gagal ginjal kronis yang membutuhkan cuci darah (dialisis) atau transplantasi ginjal.

Baca juga: Minum Teh Tiap Hari Dapat Mengurangi Risiko Diabetes Tipe 2, Ini Jenis Teh yang Aman Dikonsumsi

3. Gangguan saraf

Diabetes juga dapat merusak saraf di seluruh tubuh, terutama di kaki dan tangan.

Kerusakan ini menyebabkan gejala seperti, kesemutan, mati rasa, nyeri, atau kelemahan otot.

3 dari 4 halaman

Gangguan tersebut akan memengaruhi fungsi organ-organ lain, seperti pencernaan, kemih, seksual, dan jantung.

Menurut data dari American Diabetes Association (ADA), sekitar 60–70 persen diabetesi menderita gangguan saraf perifer atau otonom. Adapun gangguan saraf perifer ditandai dengan perlukaan atau ulkus pada kaki.

Sementara, gangguan saraf otonom ditandai dengan disfungsi ereksi, gastroparesis (lambatnya pengosongan lambung), inkontinensia urin, atau neuropati kardiovaskular (gangguan denyut jantung).

4. Gangguan penglihatan

Tingginya kadar gula dalam darah bisa merusak pembuluh darah di retina.

Selaput tipis di bagian belakang mata ini berfungsi untuk mengubah cahaya menjadi sinyal saraf.

Ketika retina rusak, gangguan penglihatan akan muncul yang menyebabkan pandangan kabur, silau, atau buta warna.

Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat berkembang menjadi retinopati diabetik, yaitu pendarahan atau robekan pada retina yang dapat menyebabkan kebutaan permanen.

Baca juga: Berapa Normalnya Kadar Gula Darah Setelah Makan? Simak Penjelasan Berikut

Ilustrasi seseorang yang mengalami diabetes, berikut ini cara untuk mencegah terjadinya komplikasi pada diabetes
Ilustrasi seseorang yang mengalami diabetes, berikut ini cara untuk mencegah terjadinya komplikasi pada diabetes (kompas.com)

Cara Mencegah Komplikasi Diabetes

Dilansir dari Medical News Today, berikut ini beberapa cara mencegah komplikasi diabetes yang sebaiknya diperhatikan.

4 dari 4 halaman

1. Jaga gula darah dalam kontrol yang baik

Mengontrol gula darah adalah tujuan nomor satu dari manajemen diabetes.

Target gula darah Anda akan tergantung pada usia Anda, tingkat aktivitas, risiko hipoglikemia, dan kondisi medis lainnya.

Jika Anda tidak yakin tentang target angka gula darah Anda, penting untuk berdiskusi dengan dokter.

Bagi kebanyakan penderita diabetes, gula darah puasa harus sekitar 80-130 mg/dL, dan dua jam setelah makan harus kurang dari 180 mg/dL.

Angka-angka ini akan berbeda jika Anda sedang hamil.

Selain itu, anak-anak dengan diabetes tipe 1 dan lansia sering memiliki target gula darah yang berbeda.

Banyak faktor yang berkontribusi terhadap kontrol gula darah, seperti diet, olahraga, stres, tidur, dan manajemen obat.

Baca juga: Jenis Olahraga yang Bagus untuk Mengatasi Gula Darah Tinggi, Mudah untuk Dilakukan Setiap Hari

2. Makan sehat

Ketika Anda menderita diabetes, makan sehat adalah bagian penting dari pengobatan.

Orang dengan diabetes harus memahami bagaimana karbohidrat dapat memengaruhi gula darah.

Penting bagi penderita diabetes untuk mempelajari bagaimana mengintegrasikan pola makan yang sehat dan aman.

Academy of Nutrition and Dietetics (AND) dan American Diabetes Association mendukung pendekatan berbasis bukti untuk perencanaan makan individual.

Ahli gizi dapat membantu penderita diabetes fokus pada kualitas makronutrien sambil mempertimbangkan aspek budaya, preferensi makanan, tujuan metabolisme, dan pola makan.

Beberapa orang dengan diabetes mungkin mendapatkan manfaat dari menghitung karbohidrat, sementara yang lain akan tertarik pada diet rendah karbohidrat atau ketogenik.

Dalam beberapa kasus, penerapan diet gaya Mediterania dapat membantu manajemen gula darah.

Memahami dari mana karbohidrat berasal, membaca label makanan, mengukur porsi, dan menghitung karbohidrat yang akurat akan menjadi alat yang berharga untuk mencapai tujuan diet.

Baca juga: 6 Pedoman Makan untuk Mengatasi Gula Darah Tinggi, Dapat Diterapkan oleh Penderita Diabetes

3. Olahraga

Aktivitas fisik dapat membantu menurunkan gula darah dengan membuat sel lebih sensitif terhadap insulin dan mengurangi resistensi insulin.

Olahraga juga dikaitkan dengan kesehatan kardiometabolik, peningkatan energi, kualitas tidur yang lebih baik, dan pengurangan peradangan.

Jika Anda menderita diabetes dan khawatir tentang olahraga yang akan dilakukan, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

Temukan olahraga yang Anda sukai dan tetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang untuk membuat Anda tetap termotivasi dan fokus.

Jalan kaki di luar rumah bisa menjadi pilihan olahraga Anda.

Cukup melakukan beberapa menit setiap hari bisa membuat dampak besar pada kesehatan Anda.

Baca juga: 4 Jenis Buah Ini Wajib Dihindari Saat Gula Darah Tinggi, Penderita Diabetes Harus Waspada

4. Mengurangi berat badan

Para peneliti telah menemukan bahwa pengurangan berat badan sebesar 5 persen dapat meningkatkan sekresi insulin dan sensitivitas insulin.

Jika Anda menderita diabetes dan berjuang dengan berat badan Anda, menurunkan berat badan akan membantu menurunkan kadar gula darah.

Dalam beberapa kasus, penurunan berat badan yang signifikan dapat membantu mengurangi atau menghentikan pengobatan.

Jika Anda juga berjuang dengan peningkatan kolesterol, trigliserida, atau tekanan darah, menurunkan berat badan juga dapat membantu menurunkan angka tersebut.

Kunci untuk penurunan berat badan yang berkelanjutan adalah memiliki dukungan dan pendidikan yang berkelanjutan, dan mengubah perilaku secara perlahan dan pasti tanpa perasaan kekurangan dan kelaparan.

Strategi seperti penghitungan karbohidrat, perencanaan makan individual, metode piring, dan kontrol porsi semuanya bisa efektif dalam penurunan berat badan.

Baca juga: 6 Kebiasaan Baik di Malam Hari Dapat Menjaga Gula Darah Stabil, Penderita Diabetes Bisa Mencobanya

5. Minum obat sesuai resep

Manajemen obat dalam kombinasi dengan diet dan olahraga sering merupakan bagian penting untuk mencapai tujuan terapeutik.

Waktu, dosis, frekuensi, dan spesifikasi penggunaan merupakan faktor penting yang perlu dipertimbangkan saat minum obat.

Jika Anda melewatkan dosis obat karena ketidaknyamanan, rasa malu, atau masalah keuangan, penting untuk menyampaikan kekhawatiran Anda kepada dokter.

Saat ini, ada begitu banyak kelas obat diabetes yang berbeda sehingga dokter dapat mengambil pendekatan individual untuk perawatan diabetes.

6. Tes gula darah rutin

Pemantauan gula darah dapat membantu Anda untuk mengidentifikasi pemicu yang dapat menyebabkan gula darah berfluktuasi.

Misalnya, jika gula darah Anda meningkat dua jam setelah makan malam, Anda mungkin dapat mengurangi porsi karbohidrat saat makan malam untuk membantu mengurangi gula darah Anda di lain waktu.

Pengujian dan pencatatan glukosa darah, baik Anda menggunakan aplikasi atau monitor glukosa berkelanjutan, dapat membantu Anda memperketat kontrol diabetes Anda.

Baca juga: 5 Gaya Hidup yang Harus Diubah oleh Penderita Diabetes, Dapat Mengendalikan Gula Darah

7. Periksa juga tekanan darah dan kadar kolesterol

Mengetahui kadar glukosa darah, tekanan darah, dan kolesterol Anda dapat menjadi cara yang efektif untuk mencegah komplikasi diabetes yang berhubungan dengan jantung, mata, saraf, dan ginjal Anda.

Menjaga angka-angka ini dalam kisaran yang sehat dapat membantu melindungi Anda dari komplikasi diabetes.

8. Puasa intermiten

Puasa intermiten adalah cara makan yang melibatkan puasa jangka pendek secara reguler. Puasa yang dimodifikasi termasuk membatasi asupan kalori pada hari-hari puasa hingga sekitar 20 persen hingga 25 persen dari kebutuhan harian Anda.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa intermiten dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mungkin memiliki efek kesehatan yang bermanfaat lainnya. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan.

Di samping itu, penting untuk dicatat bahwa jika Anda menggunakan obat penurun glukosa seperti insulin atau obat glukosa oral, Anda harus menghubungi dokter sebelum memulai puasa apa pun karena dapat menyebabkan hipoglikemia.

9. Cukup tidur

Kualitas tidur yang buruk dan tidur yang tidak memadai telah diidentifikasi sebagai faktor risiko untuk kontrol glikemik yang buruk atau peningkatan gula darah.

Masalah terkait tidur juga dikaitkan dengan sindrom kaki gelisah dan sleep apnea.

Jika Anda atau seseorang yang Anda cintai mengalami masalah tidur, bicarakan dengan dokter Anda.

Baca juga: Daftar Produk Alternatif Pengganti Produk Pro Israel di Indonesia, Ada Wings hingga Lion

Berikut ini terdapat produk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com/IR)

Selanjutnya
Tags:
diabetesgula darahpra diabetesKomplikasikomplikasi diabetescara mencegah komplikasi diabetestips menjaga gula darah stabilTribunhealth.com
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved