lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Siapa sih sobat sehat yang tidak pernah cegukan?
Pasti sobat sehat pernah mengalami cegukan meskipun sekali dalam hidup.
Cegukan adalah refleks spasmodik dan tak terkendali dari otot-otot diafragma, yang memisahkan rongga dada dan perut.
Diafragma adalah otot utama yang digunakan dalam proses pernapasan.
Cegukan biasanya terjadi ketika diafragma tiba-tiba berkontraksi, diikuti oleh penutupan tiba-tiba pada pita suara, yang menghasilkan suara "hic" khas.
Cegukan umumnya bersifat sementara dan tidak berbahaya, meskipun dapat menjadi tidak nyaman.
Beberapa faktor dapat memicu cegukan, termasuk makan atau minum terlalu cepat, konsumsi makanan atau minuman yang panas atau dingin secara tiba-tiba, konsumsi minuman berkarbonasi, atau bahkan stres.
Baca juga: Berapa Kadar Gula Darah Normal dan Bagaimana Cara Turunkan Kadar Gula Darah Tinggi? Ini Ulasannya
Dikutip dari laman Healthline, cegukan terjadi saat diafragma mengejang sehingga mengakibatkan diafragma dan otot diantara tulang rusuk berkontraksi secara tiba-tiba.
Kemudian, udara dengan cepat masuk ke paru-paru dan mengakibatkan epiglotis menutup sehingga menimbulkan bunyi cegukan.
Sebenarnya, kondisi ini bisa terjadi pasa siapa saja sehingga bisa menyebabkan cegukan pada bayi ataupun orang dewasa.
Terdapat berbagai kondisi yang dapat mengakibatkan seseorang mengalami cegukan, baik dalam jangka pendek ataupun jangka panjang.
Dilansir dari laman Medical News Today, inilah sejumlah penyebab cegukan pada orang dewasa yang bisa terjadi:
1. Faktor gaya hidup
Penyebab cegukan pada orang dewasa yang pertama dipicu oleh faktor gaya hidup, seperti makan makanan panas, makan terlalu banyak, minum soda, cairan panas, atau minuman beralkohol, dan mengalami stres atau emosi yang kuat.
Baca juga: 3 Cara Cek BSU BPJS Ketenagakerjaan 2023, Kapan Cair? Begini Kata Kemnaker
2. Obat-obatan
Cegukan juga bisa menjadi efek samping dari konsumsi obat-obatan seperti opiat, benzodiazepine, anestesi, kortikosteroid, barbiturat, dan metildopa.
3. Kondisi medis
Cegukan kronis kerap dikaitkan dengan beberapa kondisi medis,seperti pneumonia, tumor otak, stroke, faringitis, hiperglikemia, dan hepatitis.
Meskipun terdapat beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko cegukan, kondisi ini juga dapat terjadi secara tak terduga sehingga sulit untuk mengidentifikasi kemungkinan penyebab pastinya.
Baca juga: Cara Cek Penerima BLT El Nino, Rp 400 Ribu Cair Sekaligus Melalui Bank Himbara atau Kantor Pos
Lalu, bagaimana cara mengatasi cegukan?
Cegukan pada orang dewasa sebenarnya dapat hilang dengan sendirinya dalam beberapa menit tanpa perlu perawatan atau pengobatan khusus.
Namun, beberapa kasus yang jarang terjadi menunjukan adanya cegukan jangka panjang yang berlangsung sekitar lebih dari 2 hari.
Cegukan yang berkepanjangan tersebut dapat menganggu aktivitas sehari-hari sehingga memerlukan bantuan dokter untuk mengatasinya.
Baca juga: Jangan Anggap Sepele Penyebab Kebutaan Pada Penderita Diabetes, Sangat Penting Memahami Gejalanya
Disebutkan dalam laman WebMD, inilah beberapa cara mengatasi cegukan pada orang dewasa:
1. Tahan napas
Cara yang pertama adalah dengan teknik menahan nafas.
Selain itu, sobat sehat dapat menahan napas atau bernapas ke dalam kantong kertas hingga cegukannya berhenti.
Kedua teknik ini akan membuat karbon dioksida menumpuk di paru-paru yang mungkin mengendurkan diafragma dan membuat cegukan hilang.
2. Perawatan rumahan
Terdapat beberapa perawatan yang bisa sobat sehat coba:
- Makan satu sendok teh gula pasir
- Minum segelas air dingin
- Menarik lidah
- Terkesiap atau bersendawa dengan sengaja
- Memosisikan lutut ke dada selama beberapa saat ketika berbaring
- Menerapkan gerakan manuver Valsalva dengan menutup mulut dan hidung lalu menghembuskan napas secara paksa
- Bersantai dan bernapas dengan lambat dan terkendali
Beberapa perawatan rumahan tersebut dapat dicoba untuk menghentikan cegukan, namun tidak semua cara di atas selalu berhasil.
Baca juga: Selain Obati Jerawat, Tawas Bisa untuk Mencerahkan Ketiak hingga Atasi Keriput
3. Konsumsi obat
Apabila perawatan sebelumnya tidak berhasil, seseorang yang sering cegukan dapat mengonsumsi obat-obatan untuk membantu menghentikan cegukan yang berlanjut selama beberapa hari atau lebih.
Sebelumnya, pasien harus melakukan konsultasi dengan dokter untuk menentukan pemberian resep obat yang tepat.
Beberapa jenis obat yang akan diberikan, seperti obat antipsikotik chlorpromazine dan haloperidol, benzodiazepine, obat kejang seperti gabapentin, dan antihistamin berupa diphenhydramine.
4. Terapi pijat
Cara menghilangkan cegukan selanjutnya adalah dengan terapi pijat.
Seorang dokter dapat melakukan pijat sinus karotis untuk membantu menghentikan cegukan yang tahan lama.
Pijat ini dilakukan dengan cara menggosok arteri karotis utama di leher.
5. Melakukan prosedur invasif
Terdapat juga pilihan perawatan lainnya yang lebih invasif untuk mengakhiri kasus cegukan yang ekstrem, yaitu:
- Intubasi nasogastrik yaitu penyisipan tabung melalui hidung ke dalam perut
- Bilas lambung atau pemompaan perut
- Suntikan anestesi untuk memblokir saraf frenik yang terletak di diafragma
- Implantasi bedah alat pacu jantung diafragma yaitu perangkat bertenaga baterai yang merangsang diafragma dan mengatur pernapasan
Baca juga: Ramai di Media Sosial, Rendaman Bawang Putih dan Madu Diyakini Bisa Sembuhkan Flu, Ini Resepnya
Meskipun begitu, prosedur yang diberikan akan tergantung dari kondisi cegukan yang dialami oleh pasien.
Klik di sini untuk dapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/Kompas TV)
Baca berita lainnya di sini.
