Breaking News:

Tips dan Trik

7 Kebiasaan Sehari-hari di Dapur yang Memicu Kolesterol Naik

Tanpa disadari, beberapa kebiasaan kita di dapur bisa jadi pemicu naiknya kadar kolesterol yang membahayakan kesehatan.

Penulis: Putri Pramestia | Editor: Putri Pramestia
tribunnews.com
ilustrasi kadar kolesterol tinggi 

TRIBUNHEALTH.COM - Kolesterol sebenarnya memiliki peran penting bagi tubuh, mulai dari membentuk sel hingga memproduksi hormon.

Namun, kadar LDL atau kolesterol “jahat” yang terlalu tinggi dapat memicu penumpukan plak di dinding arteri dan meningkatkan risiko penyakit jantung. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa kolesterol tinggi berkontribusi terhadap jutaan kematian setiap tahun di berbagai negara. 

Selain faktor genetika dan gaya hidup, pola memasak sehari-hari ternyata memiliki pengaruh besar terhadap kondisi ini. 

Melansir Health Shots, beberapa kebiasaan di dapur yang tampak sederhana justru dapat meningkatkan kadar kolesterol tanpa disadari, yakni: 

1. Menggunakan Minyak atau Mentega Secara Berlebihan

Ilustrasi bahaya minyak goreng berlebihan untuk kesehatan
Ilustrasi bahaya minyak goreng berlebihan untuk kesehatan (Pixabay)

Baca juga: 7 Rekomendasi Minuman Segar Rendah Kalori yang Cocok untuk Menurunkan Berat Badan

Minyak tetap dibutuhkan untuk memasak, tetapi pemakaiannya sering kali tidak terkontrol. 

Bahkan minyak yang dianggap sehat, seperti minyak zaitun, dapat meningkatkan asupan kalori jika digunakan terlalu banyak. 

Mentega serta ghee yang tinggi lemak jenuh juga perlu dibatasi. 

Menakar minyak dengan sendok atau menggunakan alat semprot dapat membantu menjaga jumlahnya tetap sesuai kebutuhan.

2 dari 4 halaman

2. Terlalu Sering Menggoreng

Makanan yang digoreng memiliki kandungan lemak yang jauh lebih tinggi. 

Proses menggoreng juga dapat menghasilkan lemak trans, yaitu jenis lemak yang berkaitan erat dengan peningkatan risiko penyakit jantung. 

Mengganti metode memasak menjadi memanggang, menumis dengan sedikit minyak, atau menggunakan air fryer bisa menjadi pilihan yang lebih sehat.

Baca juga: Daftar Makanan Sehat untuk Menjaga Fungsi Ginjal Tetap Optimal

3. Kurang Mengonsumsi Bahan Pangan Tinggi Serat

ilustrasi makanan tinggi serat
ilustrasi makanan tinggi serat (kids.grid.id)

Serat larut berperan membantu menurunkan penyerapan LDL ke dalam aliran darah. 

Bahan pangan seperti oatmeal, kacang-kacangan, apel, pir, dan berbagai jenis sayur perlu hadir secara rutin dalam menu harian. 

Asupan serat yang cukup juga mendukung kesehatan pencernaan dan membantu menjaga berat badan.

4. Penggunaan Garam dan Gula yang Berlebihan

Kelebihan garam dapat memicu tekanan darah tinggi, sedangkan gula tambahan dapat meningkatkan kadar trigliserida. Keduanya merupakan faktor risiko yang terkait dengan gangguan kolesterol. 

3 dari 4 halaman

Banyak produk makanan kemasan mengandung garam atau gula tersembunyi, sehingga membaca label nutrisi menjadi langkah penting dalam pengaturan pola makan.

Baca juga: 7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Penderita Kolesterol Tinggi

5. Menyimpan Sisa Makanan Bersama Lemak Tidak Sehat

menyimpan makanan
Ilustrasi menyimpan makanan di kotak kaca

Makanan yang disimpan bersama minyak atau lemak dapat menyerap lemak teroksidasi, terutama jika minyak digunakan berulang kali. 

Penyimpanan yang lebih aman sebaiknya menggunakan wadah kaca atau baja tahan karat, dan minyak yang sudah dipakai sebaiknya tidak digunakan kembali untuk menggoreng.

6. Mengabaikan Ukuran Porsi

Porsi makan yang berlebih dapat meningkatkan asupan kalori dan memengaruhi kadar lipid.

Menggunakan piring yang lebih kecil atau menyajikan makanan dalam jumlah sedikit terlebih dahulu dapat membantu mengontrol konsumsi.

Baca juga: 5 Fakta Menarik Belimbing Wuluh untuk Kesehatan, Kendalikan Gula Darah hingga Jaga Jantung

7. Terlalu Sering Menggunakan Saus dan Dressing Olahan

ilustrasi aneka saus
ilustrasi aneka saus (freepik/upklyak)

Banyak saus siap pakai mengandung lemak tidak sehat, gula tambahan, dan natrium tinggi. 

Membuat saus sendiri menggunakan yoghurt, minyak zaitun, lemon, dan herba dapat menjadi alternatif yang lebih aman bagi kesehatan jantung.

4 dari 4 halaman

Cek artikel dan berita kesehatan lain di

Google News

(TribunHealth.com)

Dapatkan bunga rosela merah tea di sini 

Bunga Rosella kaya Vitamin C & Beta-caroten. Tiap 100 gram Rosella mengandung 260-280 mg Vitamin C, Vitamin D, B1, dan B2. Kandungan Vitamin C-nya 3 kali lipat dari anggur hitam, 9 kali lipat dari jeruk sitrus, 10 kali lipat dari buah belimbing, dan 2.5 kali lipat dari buah biji.

Selain itu Rosella mengandung Kalsium tinggi (486 mg/100 gr) dan Omega 3. Rosella juga diperkaya Vitamin A, Iron, Potasium, Beta Caroteen, dan Asam Esensial.

Selain vitamin, bunga rosella juga banyak mengandung beberapa jenis mineral seperti zat besi, kalsium, seng, natrium, fosfor, magnesium, dan kalium. Rosella juga kaya akan kandungan antosianin yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.

Manfaat Bunga Rosella bagi kesehatan :
----------------------------------------------------------------
- Mencegah Tumor & Kanker
- Menghambat Sel Kanker
- Mengatasi Infeksi
- Mengatasi Peradangan
- Sumber Antioksidan Alami
- Antibiotik
- Menurunkan Asam Urat
- Menjaga Saluran Pencernaan
- Mencegah Gangguan Hati
- Menurunkan Tekanan Darah
- Mengatasi Kolesterol Tinggi
- Mencegah Risiko Obesitas
- Mencegah Penyakit Jantung
- Menurunkan Berat Badan
- Memperbaiki Metabolisme
- Menurunkan Kadar Lipid Darah
- Menurunkan Tekanan Darah
- Menambah Vitalitas
- Meredakan Batuk
- Mencegah Panas Dalam

Dapatkan bunga rosela merah tea di sini 

 

Selanjutnya
Tags:
kebiasaandapurKolesterolkadar kolesterolkolesterol naikkolesterol tinggiTribunhealth.comKolesterol LDLLDLkolesterol jahat
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved