TRIBUNHEALTH.COM - Diabetes mellitus atau lebih dikenal sebagai diabetes adalah kelompok penyakit yang memengaruhi cara tubuh menggunakan glukosa (gula darah).
Glukosa adalah sumber energi utama untuk tubuh, dan insulin adalah hormon yang membantu sel-sel tubuh menggunakan glukosa.
Ada beberapa jenis diabetes, yang paling umum adalah:
1. Diabetes Tipe 1
Pada diabetes tipe 1, sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel yang memproduksi insulin di pankreas.
Hal ini menyebabkan produksi insulin menurun atau bahkan berhenti sama sekali.
Baca juga: Selain Obati Jerawat, Tawas Bisa untuk Mencerahkan Ketiak hingga Atasi Keriput
Orang dengan diabetes tipe 1 memerlukan suntikan insulin atau menggunakan pompa insulin untuk mempertahankan gula darah'>kadar gula darah normal.
2. Diabetes Tipe 2

Diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak memproduksi atau tidak menggunakan insulin secara efektif.
Ini adalah bentuk diabetes yang paling umum dan sering terkait dengan faktor gaya hidup, seperti diet yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik.
Penderita diabetes tipe 2 mungkin memerlukan obat-obatan, suntikan insulin, atau perubahan gaya hidup untuk mengontrol gula darah.
3. Diabetes Gestasional
Diabetes gestasional terjadi selama kehamilan dan biasanya membaik setelah melahirkan.
Namun, perempuan yang mengalami diabetes gestasional memiliki risiko lebih tinggi mengembangkan diabetes tipe 2 di kemudian hari.
Menurut WHO, diabetes merupakan penyakit kronis yang terjadi saat pankreas tidak memproduksi cukup insulin, hormon yang mengatur glukosa darah atau tidak dapat menggunakannya secara efektif.
Kadar glukosa darah yang tinggi secara konsisten dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, kerusakan saraf, dan masalah mata.
Diketahui pada 2019, diabetes menjadi penyebab langsung dari 1,5 juta kematian.
Sekitar 48 persen dari seluruh kematian akibat diabetes terjadi sebelum usia 70 tahun.
Baca juga: Manfaat Buah Kiwi Bagi Penderita Diabetes, Lengkap dengan Indeks Glikemiknya
Diabetes melitus dapat menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk masalah pada mata yang dapat mengakibatkan kebutaan.
Kondisi ini dikenal sebagai retinopati diabetik.
Retinopati diabetik adalah kerusakan pada pembuluh darah kecil di retina, lapisan di dalam mata yang peka terhadap cahaya.
Komplikasi ini biasanya berkembang secara perlahan dan dapat mempengaruhi kedua mata.
Penyebab kebutaan pada penderita diabetes
Diabetes dapat merusak kesehatan mata dari waktu ke waktu hingga berisiko mengakibatkan kurangnya penglihatan, bahkan kebutaan.
Gangguan kesehatan mata pada penderita diabetes dapat disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti retinopati diabetik, edema makula, katarak, dan glaukoma.
Semua gangguan kesehatan tersebut, jika tidak ditangani sejak dini, dapat menyebabkan kehilangan penglihatan.
Salah satu yang perlu Anda waspadai adalah retinopati diabetik.
Mengutip laman Kementerian Kesehatan RI, Retinopati diabetik adalah salah satu bentuk komplikasi diabetes melitus.
Di mana kadar gula yang sangat tinggi mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah retina mata.
Seiring waktu, terlalu banyak gula dalam darah dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah kecil yang memberi makan retina, sehingga memotong suplai darahnya.
Baca juga: Ramai di Media Sosial, Rendaman Bawang Putih dan Madu Diyakini Bisa Sembuhkan Flu, Ini Resepnya
Akibatnya, mata berusaha menumbuhkan pembuluh darah baru. Tapi pembuluh darah baru ini tidak berkembang dengan baik dan mudah bocor.
Kondisi tersebut dapat dialami oleh siapa pun yang menderita penyakit diabetes, baik diabetes tipe 1 maupun tipe 2.
Terutama jika sobat sehat telah lama menderita diabetes dan memiliki gula darah'>kadar gula darah sangat tinggi dan tidak terkontrol.
Mulanya, retinopati diabetik hanya menunjukkan gejala ringan, atau tidak memperlihatkan gejala sama sekali.
Namun apabila tidak ditangani segera, retinopati diabetik dapat menyebabkan kebutaan.
Gejala retinopati diabetik
Retinopati diabetik adalah komplikasi mata yang dapat terjadi pada penderita diabetes.
Retina adalah lapisan di dalam mata yang peka terhadap cahaya dan berperan penting dalam penglihatan.
Retinopati diabetik terjadi ketika gula darah tinggi merusak pembuluh darah kecil di retina.
Tahap awal retinopati diabetik mungkin tidak menimbulkan gejala, tetapi seiring berjalannya waktu, gejala-gejala berikut dapat muncul:
1. Perubahan Penglihatan
Penglihatan kabur atau berkabut adalah gejala umum retinopati diabetik. Penderita mungkin mengalami kesulitan melihat dengan jelas atau melihat detail halus.
2. Floaters
Floaters adalah bayangan kecil atau titik-titik gelap yang melayang di bidang pandang. Mereka dapat disebabkan oleh perdarahan di dalam mata akibat kerusakan pembuluh darah.
3. Hilangnya Penglihatan Tengah
Pada tahap lanjut retinopati diabetik, penderita dapat mengalami hilangnya penglihatan tengah. Ini dapat terjadi karena pembengkakan pada pusat retina, yang disebut makula.
Baca juga: Daun Kumis Kucing Efektif Mengendalikan Kadar Gula Darah dan Turunkan Tekanan Darah Tinggi
4. Perubahan Warna Penglihatan
Penderita retinopati diabetik mungkin melihat perubahan warna penglihatan atau mengalami kesulitan membedakan warna.
5. Penurunan Kemampuan Melihat di Kondisi Rendah Cahaya
Penderita retinopati diabetik juga dapat mengalami penurunan kemampuan melihat di kondisi rendah cahaya atau kegelapan.
6. Munculnya Garis atau Bintik-bintik Hitam
Pada beberapa kasus, garis atau bintik-bintik hitam dapat muncul di bidang pandang, yang dapat mengganggu penglihatan.
Penting untuk diingat bahwa retinopati diabetik dapat berkembang tanpa gejala pada tahap awal.
Oleh karena itu, pemeriksaan mata rutin oleh dokter mata atau profesional kesehatan mata sangat penting bagi penderita diabetes, bahkan jika mereka tidak mengalami gejala.
Deteksi dini dan manajemen yang tepat dapat membantu mencegah kerusakan mata yang lebih parah dan menjaga kesehatan mata.
Baca juga: Risiko Diabetes dan Serangan Jantung Meningkat Akibat Sering Makan Gorengan
Klik di sini untuk dapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lainnya di sini.