TRIBUNHEALTH.COM - Menurunkan berat badan tak hanya soal menghilangkan atau mengurangi porsi makan.
Sebaliknya, orang yang ingin menurunkan berat badan harus menerapkan diet seimbang, misalnya dengan tetap mengonsumsi cukup protein.
Pasalnya protein memainkan peran penting dalam penurunan berat badan.
Penjelasan itu disampaikan oleh Keith T. Ayoob, ahli diet terdaftar dan profesor klinis emeritus di Albert Einstein College of Medicine di New York.
Kepada Forbes, Ayoob menjelaskan bahwa protein dapat membantu mengelola berat badan.
Pasalnya mengonsumsi makanan yang tinggi protein akan meningkatkan rasa kenyang.
Baca juga: 6 Makanan Ini Punya Protein yang Tak Kalah dari Telur, Termasuk Tahu

Sam Schleiger, ahli gizi diet terdaftar di Simply Nourished Functional Medicine di Elkhorn, Wisconsin, memberikan penjelasan lebih lanjut.
Dia menambahkan bahwa protein memiliki efek termal yang lebih tinggi dibandingkan karbohidrat dan lemak.
Karenanya, diperlukan lebih banyak energi untuk mencerna dan melakukan metabolisme.
Pada akhirnya hal ini dapat berkontribusi pada peningkatan pengeluaran kalori dan berpotensi membantu upaya penurunan berat badan, katanya.
Asupan protein harian yang dibutuhkan adalah 0,8 gram per kilogram berat badan per hari.
“Namun, untuk hasil kesehatan yang lebih optimal, penelitian menunjukkan bahwa asupan yang lebih tinggi tidak hanya mendukung kinerja atletik dan kemajuan menuju tujuan kebugaran, tetapi juga pengaturan nafsu makan dan proses penuaan yang sehat,” kata Kelly Jones, ahli diet olahraga bersertifikat di Kelly Jones Nutrition di in Filadelfia, Pennsylvania.
Baca juga: Tak Perlu Menghindari Karbohidrat untuk Menurunkan Berat Badan, Cukup Pilih Sumber Karbo yang Sehat
Makanan berprotein tinggi

Protein berasal dari berbagai sumber makanan, termasuk daging tanpa lemak, makanan laut, produk susu, kacang-kacangan, dan banyak lagi. Beberapa makanan kaya protein yang paling umum meliputi:
- Daging tanpa lemak: Daging sapi, domba dan babi
- Unggas: Ayam, kalkun dan bebek
- Makanan Laut: Ikan, tiram, kerang, udang, remis, kerang, dan lobster
- Telur
- Produk susu: Susu, yogurt, dan keju
- Kacang-kacangan: Almond, kacang mete, kenari, hazelnut, kacang pinus, dan makadamia
- Biji: Biji labu, biji wijen dan biji bunga matahari
- Kacang-kacangan dan polong-polongan: Kacang merah, kacang pinto, kacang putih, kacang hitam, kacang lima, kacang fava, kacang kedelai, kacang polong, lentil, buncis dan tahu.
Baca juga: 5 Kesalahan Umum yang Bikin Gagal Menurunkan Berat Badan, Termasuk Rebahan setelah Makan
Sederet Hal yang Menyebabkan Perut Buncit dan Berat Badan Berlebih

Perut buncit kerap kali ditimbulkan oleh lemak perut atau lemak visceral.
Lemak ini terletak pada bagian dalam dan berfungsi untuk melindungi organ.
Namun lemak perut yang terlalu banyak justru bisa berdampak buruk bagi kesehatan karena bekrontribusi terhadap pertambahan berat badan.
Ini yang menyebabkan perut tampak buncit.
Melansir US News, berikut ini sederet penyebab munculnya lemak perut yang menyebabkan buncit.
Baca juga: Dokter Bagikan Pola Makan yang Ampuh Turunkan Berat Badan, Tiap Kali Makan Harus Banyakin Protein
Kebiasaan makan
Pola makan sudah pasti turut berkontribusi.
Makanan tinggi gula dan lemak jenuh dapat menyebabkan lebih banyak lemak perut.
Konsumsi alkhohol
Selain pola makan, alkohol juga bisa menyebabkan perut buncit.
Terlebih lagi jika alkohol dikonsumsi dalam jumlah berlebih.
Kortisol
Jika Anda sedang stres atau kurang tidur, tubuh akan terus melepaskan hormon stres kortisol.
Beberapa kadar hormon, termasuk kortisol, berkontribusi terhadap bertambahnya lemak di bagian tengah tubuh.
Baca juga: 7 Manfaat Rutin Naik Tangga, Mulai dari Turunkan Berat Badan hingga Meningkatkan Penguatan Otot
Faktor usia
Pada pria, testosteron membantu berkontribusi pada massa otot.
Namun seiring bertambahnya usia seorang pria kehilangan testosteron, tubuhnya cenderung kehilangan massa otot dan menambah berat badan.
Penurunan estrogen pada wanita
Hilangnya estrogen selama perimenopause dan menopause dapat mengubah distribusi lemak di tubuh wanita, meskipun tidak terjadi penambahan berat badan yang besar.
Lemak yang tadinya terkumpul di payudara, pinggul, dan paha malah terkonsentrasi di area perut.
Wanita juga cenderung secara alami menyimpan lebih banyak lemak di bagian tengah tubuh saat melahirkan dan menyusui.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)