Breaking News:

Tips dan Trik

Tak Perlu Menghindari Karbohidrat untuk Menurunkan Berat Badan, Cukup Pilih Sumber Karbo yang Sehat

Berikut ini tips memilih pola makan sehat untuk menurunkan berat badan, tak perlu sepenuhnya menghindari karbohidrat

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Melia Istighfaroh
Pexels
ILustrasi - Pengurangan porsi makanan untuk menurunkan berat badan 

TRIBUNHEALTH.COM - Ahli gizi menegaskan seseorang tak perlu meninggalkan karbohidrat untuk mencapai penurunan berat badan.

Karbohidrat biasanya kerap kali dianggap sebagai biang keladi naiknya berat badan.

Karenanya, ketika seseorang ingin diet, karbohidrat menjadi hal pertama yang akan dikurangi porsinya, atau malah dihilangkan sama sekali.

Padahal, saat diet seseorang tidak boleh menghilangkan kelompok nutrisi tertentu, termasuk karbohidrat.

Pasalnya karbohidrat tetap dibutuhkan untuk tubuh pada jumlah yang tepat.

Sebaliknya, sembarangan menghilangkan kelompok nutrisi justru bisa memicu kurang gizi.

Baca juga: 5 Makanan yang Perlu Dihindari saat Diet Beserta Alternatifnya, Pilih Beras Merah atau Nasi Putih?

Ilustrasi nasi putih
Ilustrasi nasi putih (pixabay.com)

“Untuk menurunkan berat badan secara efektif dan aman, Anda tidak perlu menghilangkan kelompok makanan utuh, misalnya karbohidrat atau produk susu, karena hal ini dapat menyebabkan kekurangan nutrisi," kata Ahli Gizi dari Holland & Barrett, Isabel Tarrant, kepada Express.co.uk.

"Sebaliknya, fokuslah pada mengonsumsi berbagai makanan berkualitas baik dari setiap kelompok makanan."

Alih-alih menghindari karbohidrat dan kelompok nutrisi tertentu lainnya, Isabel menyarankan untuk melakukan pertukaran yang sehat.

Misalnya, memilih nasi merah daripada nasi putih, juga memilih camilan yang lebih sehat dibandingkan camilan junk food.

Baca juga: dr. Zaidul Akbar Bagikan Tips Menambah Berat Badan Anak, Mulai Kenalkan Rimpang, Hentikan Junk Food

2 dari 4 halaman

Makanan Berkualitas

Ilustrasi protein hewani'
Ilustrasi protein hewani' (health.kompas.com)

Sebagai gambaran, pola makan yang sehat juga harus mencakup hal-hal berikut:

  • Protein berkualitas, seperti ikan, ayam, kacang-kacangan, polong-polongan, kacang-kacangan
  • Biji-bijian utuh, seperti quinoa, beras merah, ubi jalar, oat
  • Lemak sehat misalnya alpukat, kacang-kacangan dan minyak zaitun
    Berbagai buah dan sayuran
  • “Berfokus pada makanan utuh dari setiap kelompok makanan adalah cara yang bagus untuk mendorong penurunan berat badan yang aman,” katanya.

Mengganti minuman berkalori dengan air putih

Ilustrasi minuman manis
Ilustrasi minuman manis (Pexels)

Saat sedang menurunkan berat badan, orang kerap kali langsung memotong atau mengurangi asupan kalori harian.

Mengurangi porsi makan adalah salah satu langkah yang biasa diambil.

Namun, rupanya menurunkan berat badan tak bisa diselesaikan hanya dengan mengurangi porsi makan.

Salah satu hal yang kerap luput dari perhatian adalah minuman.

Pasalnya, minuman berkalori juga menjadi penyebab bertambahnya berat badan.

Baca juga: 9 Mitos Seputar Diabetes, Benarkah Tak Mungkin Terkena Kencing Manis jika Tak Ada Riwayat Keluarga?

Minuman berkalori termasuk soda, alkohol, atau jus dan teh yang ditambahkan gula.

Semua minuman tersebut dikenal sebagai kalori kosong, karena menambahkan energi namun tak memiliki manfaat nutrisi apa pun, sebagaimana dilansir Medical News Today.

3 dari 4 halaman

Sebaliknya, jika ingin menurunkan berat badan namun masih ingin minum teh dan kopi, sebaiknya minum tanpa tambahan gula saja.

Atau jika ingin mendapatkan rasa manis, gunakan bahan alami seperti lemon atau jeruk segar.

Selain itu, sederet tips berikut juga bisa membantu penurunan berat badan.

Seimbangkan kalori yang masuk dan keluar

ilustrasi seseorang yang menimbang berat badan
ilustrasi seseorang yang menimbang berat badan (parapuan.co)

Alih-alih fokus pada diet tertentu, sebaiknya fokus pada mengurangi asupan kalori harian.

Selain itu, pastikan energi yang dibakar lebih banyak dari jumlah kalori yang masuk ke tubuh.

Hal itu bisa dicapai lewat olahraga dan aktivitas fisik lainnya.

MNT menyebut penurunan berat badan terutama bergantung pada pengurangan total asupan kalori, bukan penyesuaian proporsi karbohidrat, lemak, dan protein dalam makanan.

Baca juga: 5 Kesalahan Umum yang Bikin Gagal Menurunkan Berat Badan, Termasuk Rebahan setelah Makan

Bertahap

Selain itu, penurunan berat badan juga dilakukan perlahan, tidak tiba-tiba.

4 dari 4 halaman

Target penurunan berat badan yang masuk akal adalah penurunan berat badan sebesar 5–10 persen dalam jangka waktu 6 bulan.

Orang yang mencapai target tersebut sudah bisa mulai merasakan manfaat kesehatan dari menurunkan berat badan.

Pengurangan kalori tidak boleh ekstrem

ilustrasi makanan berkalori
ilustrasi makanan berkalori (lifestyle.kompas.kom)

Kebanyakan orang dapat mencapai tujuan ini dengan mengurangi total asupan kalori mereka hingga berkisar antara 1.000–1.600 kalori per hari.

Sebaiknya, jangan mengurangi asupan kalori secara ekstrem.

Pola makan kurang dari 1.000 kalori per hari tidak akan memberikan nutrisi harian yang cukup.

Setelah 6 bulan menjalani diet, laju penurunan berat badan biasanya menurun, dan berat badan cenderung stagnan karena orang menggunakan lebih sedikit energi pada berat badan yang lebih rendah.

Dapatkan vitamin C dan produk kesehatan lain di link berikut.

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comKarbohidratBerat BadandietAhli Gizikurang gizi Sitoplasma
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved