TRIBUNHEALTH.COM - Suplemen multivitamin menjadi salah satu produk kesehatan yang banyak dipasarkan bebas.
Namun sayangnya masih ada beberapa kesalahpahaman terkait penggunaan multivitamin.
Misalnya, beberapa orang beranggapan bahwa multivitamin bisa menggantikan nutrisi dari makanan harian.
Bahkan, ada pula anggapan bahwa multivitamin harus dikonsumsi setiap hari.
Dilansir TribunHealth.com dari Times of India berikut ini sederet kesalahpahaman seputar multivitamin.
Multivitamin bisa digunakan sebagai pengganti diet seimbang

Multivitamin bukanlah pengganti pola makan yang lengkap.
Mereka dirancang untuk melengkapi pola makan sehat dengan menyediakan vitamin dan mineral penting yang mungkin kurang.
Nutrisi dari sumber makanan menawarkan manfaat kesehatan yang lebih luas melebihi apa yang bisa diberikan oleh pil.
Baca juga: dr. Binsar Martin Jelaskan Perbedaan dari Suplemen dan Vitamin, Begini Perbedaannya
Makin banyak mengonsumsi pil multivitamin, makin baik
Beberapa orang secara keliru percaya bahwa mengonsumsi multivitamin dengan dosis lebih tinggi dari yang direkomendasikan akan memberikan manfaat kesehatan yang lebih besar.
Faktanya, kelebihan vitamin dan mineral tertentu bisa berbahaya.
Penting untuk tetap berpegang pada dosis harian yang direkomendasikan, sebagaimana ditetapkan oleh profesional kesehatan.

Multivitamin meningkatkan energi
Banyak orang beranggapan bahwa mengonsumsi multivitamin akan meningkatkan tingkat energinya.
Meskipun kekurangan vitamin tertentu dapat menyebabkan kelelahan, mengonsumsi multivitamin saja tidak akan memberikan tambahan energi jika tingkat nutrisi Anda sudah mencukupi.
Energi yang baik harus diperoleh dari pola makan seimbang dan gaya hidup secara keseluruhan.
Baca juga: 4 Mitos Seputar Vitamin dan Suplemen, Belum Tentu Aman meski Berlabel Alami
Multivitamin membantu mencegah penyakit kronis
Meskipun beberapa vitamin dan mineral dalam multivitamin dapat berperan dalam pencegahan penyakit, seperti vitamin D dan kesehatan tulang, namun tidak menjamin kekebalan dari penyakit kronis seperti kanker atau penyakit jantung.
Pencegahan paling baik dilakukan melalui pendekatan holistik, termasuk pola makan bergizi, olahraga teratur, dan pilihan gaya hidup lainnya.
Hati-hati, Dua Suplemen Ini Berisiko Sebabkan Stroke jika Diminum Bersamaan

Mengonsumsi suplemen dapat bermanfaat bagi orang yang tidak dapat memenuhi kebutuhan vitamin harian mereka melalui makanan karena kondisi kesehatan yang mendasarinya.
Namun mengonsumsi suplemen tak bisa sembarangan, apa lagi jika tanpa resep atau rekomendasi dokter.
Pasalnya ada suplemen yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan, karena justru memiliki risiko, dilansir TribunHealth.com dari India Times pada Rabu (24/8/2022)
Suplemen yang menggabungkan kalsium dengan vitamin D biasanya diambil untuk membantu kesehatan tulang oleh orang tua.
Namun, penelitian menunjukkan ini bisa membahayakan kesehatan.
Para peneliti telah menemukan bahwa kombinasi dalam suplemen ini dapat menyebabkan aterosklerosis, penyakit yang terjadi ketika zat lemak menumpuk di arteri.
Jika tidak diobati, ini dapat menghalangi aliran darah ke jantung atau otak, yang dapat menyebabkan stroke atau serangan jantung.
Studi ini dilakukan oleh para ilmuwan AS, yang diterbitkan dalam jurnal Annals of Internal Medicine pada 2019.
Baca juga: Rupanya Kebutuhan Gizi Lansia Meningkat pada Asupan Vitamin dan Mineral, Begini Alasannya

Mereka berhasil menemukan hubungan antara stroke dan jenis pil tertentu yang menggabungkan vitamin D dan kalsium.
Tim meninjau 277 uji coba terkontrol secara acak yang melibatkan hampir satu juta orang.
Mereka menganalisis efek dari 16 suplemen berbeda dan delapan diet berbeda terhadap kematian dan jantung.
Temuan mengejutkan menunjukkan bahwa suplemen yang terdiri dari vitamin D dan kalsium meningkatkan risiko stroke sebesar 17 persen.

Baca juga: 6 Hal yang Perlu Dilakukan saat Kerabat Alami Stroke, Jangan Ragu Berikan CPR jika Diperlukan
Dokter Safi Khan, yang memimpin penelitian di West Virginia University ini memberi menjelaskan.
“Kombinasi kalsium dan vitamin D dikaitkan dengan risiko stroke yang lebih tinggi. Suplemen lain tampaknya tidak memiliki efek signifikan pada kematian atau hasil kardiovaskular,” paparnya.
“Kalsium plus vitamin D meningkatkan risiko stroke. Suplemen nutrisi lainnya, seperti vitamin B6, vitamin A, multivitamin, antioksidan, dan zat besi dan intervensi diet, seperti pengurangan asupan lemak, tidak memiliki efek signifikan pada kematian atau hasil penyakit kardiovaskular," papar studi tersembut.
Tingkatkan asupan kalsium melalui makanan

Baca juga: Daftar Makanan yang Perlu Dihindari saat Sembelit, Termasuk Produk Olahan Susu hingga Gorengan
Orang dewasa membutuhkan sekitar 700mg kalsium sehari, dan Anda harus bisa mendapatkan cukup dari diet harian Anda.
Berikut beberapa makanan yang kaya akan kalsium:
- Susu, keju, dan produk susu lainnya
- Sayuran berdaun hijau seperti kangkung dan okra
- Minuman kedelai dengan tambahan kalsium
- Roti dan apa pun yang dibuat dengan tepung yang diperkaya
- Ikan yang Anda makan tulangnya, seperti sarden dan pilchards
Meningkatkan kadar vitamin D

Baca juga: Seseorang dengan Gangguan Jantung, Perlukah Konsumsi Vitamin D? Begini Ulasan dr. Nadya Noviani
Vitamin D terutama diserap melalui sinar matahari.
Anda juga dapat meningkatkan asupan vitamin D melalui makanan ini:
- Ikan berminyak seperti salmon, sarden, herring, dan mackerel
- daging merah
- Hati
- Kuning telur
- Makanan yang diperkaya seperti beberapa sereal sarapan
Apa yang menyebabkan kekurangan vitamin?

Seringkali, kekurangan vitamin adalah karena mengonsumsi makanan yang tidak sehat, serta kurang makanan kaya vitamin seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, daging, unggas, dan makanan laut.
Kondisi medis dapat memengaruhi penyerapan vitamin Anda. Ini termasuk penyakit hati alkoholik, gagal hati, penyakit ginjal, diare kronis, sindrom malabsorpsi, bypass lambung, penyakit radang usus, penyakit Crohn, sindrom iritasi usus dan anemia pernisiosa.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)