TRIBUNHEALTH.COM - Polusi udara merupakan suatu ancaman kesehatan, terutama kesehatan paru-pari yang sulit untuk dihindari.
Udara yang tercemar asap kendaraan, dan asap pembakaran sampah dapat masuk ke saluran pernapasan sehingga dapat menimbulkan dampak serius bagi kesehatan paru-paru.
Dalam jangka panjang, paparan polusi udara bisa menyebabkan peradangan kronis pada jaringan paru.
Kondisi ini yang akhirnya menimbulkan gejala yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Masih banyak orang yang menganggap bahwa batuk muncul akibat polusi itu sebagai hal biasa, padahal bisa jadi itu merupakan tanda awal atau gejala ari gangguan pada paru-paru.
Untuk memahami lebih lanjut mengenai gejala awal yang perlu diwaspadai, berikut adalah penjelasan dari dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp. P(K), yang merupakan Dokter Spesialis Paru Konsultan dari RS UNS.
Baca juga: 6 Cara Alami Atasi Sakit Perut pada Anak, Mudah Dilakukan di Rumah

Pertanyaan:
Dokter, Bagaimana tanda-tanda awal kerusakan paru-paru Akibat Polusi Udara?
Ana, di Subang.
Jawaban Dokter:
Secara awam, tanda awal ketika terjadi kerusakan paru-paru biasanya muncul dari gejala batuk.
Umumnya, orang yang batuk akan mencoba mengobati sendiri, misalnya membeli obat di warung atau melalui aplikasi.
Kalau batuknya disebabkan oleh virus atau bakteri, biasanya akan sembuh dalam waktu satu minggu atau dua minggu, kecuali kalau TBC yang memang butuh waktu yang agak lama.
Tapi kalau batuknya karena polusi udara, gejalanya menetap.
Meskipun sempat membaik setelah minum obat, batuk bisa muncul lagi saat terpapar asap polusi.
Biasanya, kondisi ini terus berulang sampai tahunan.
Kalau sudah berlangsung lama, tubuh jadi mulai jenuh karena terpapar terus-menerus.
Kalau polusinya tetap tinggi dan terjadi dalam jangka waktu lama, gejala yang muncul juga bisa bertambah.
Baca juga: 10 Fakta Nyeri Punggung yang Sering Dikeluhkan Ibu Hamil, Penyebab hingga Tips Cara Mengatasi

Awalnya cuma batuk kering, lalu berubah jadi batuk berdahak yang berwarna dan semakin banyak.
Selain itu, bisa juga muncul sesak napas yang tadinya muncul pada saat setelah beraktivitas saja, tapi lama-lama bisa muncul setelah bangun tidur.
Selain itu, bisa juga muncul nyeri dada, bahkan batuk berdarah kalau peradangannya sudah parah.
Nah itu merupakan tanda dan gejala yang harus diwaspadai kalau misalnya batuknya tidak sembuh-sembuh.
Mungkin bisa memeriksakan diri ke faskes terdekat dulu untuk diberikan obat, tetapi kalau tidak sembuh juga, sangat perlu untuk dilakukan foto/rontgen untuk tahu kondisi paru-parunya.
Profil dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp. P(K)

dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp. P(K) merupakan dokter spesialis paru dan pernapasan yang juga menjadi konsultan di RS Univeritas Sebelas Maret (UNS).
Ia tidak hanya berpraktik di satu rumah sakit, tetapi juga melayani pasien di RS UNS, RS Triharsi, dan RS Slamet RIyadi yang berlokasi di Surakarta.
Selain aktif sebagai dokter, dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp. P(K) juga mengajar di Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Pulmonolohi dan Kedokteran
Respirasi Univeristas Sebelas Maret (UNS).
dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp. P(K) dikenal aktif juga mengikuti berbagai organisasi dan pelatihan di bidang kesehatan, serta sering menjadi narasumber di Tribun Health untuk berbagi pengetahuan tentang kesehatan paru-paru dan pernapasan.
(Tribunhealth.com)