TRIBUNHEALTH.COM - Penggunaan earphone dan headset tidak bisa dipisahkan lagi dari kehidupan yang serba digital.
Sayangnya, penggunaan headset maupun earphone dalam jangka panjang dapat merusak kesehatan pendengaran, terutama jika dilakukan tidak dengan bijak.
Lantas, apa saja gejala awal gangguan pendengaran akibat penggunaan headset?
TribunHealth.com pernah menanyakan hal ini kepada dr. Netty Widiandari, Sp.THT-K.
Pertanyaan ini disampaikan ketika dr. Netty menjadi narasumber Healthy Talk berjudul “Bahaya Headset untuk Telinga: Edukasi Pendengaran di Era Digital” yang tayang di YouTube Tribunnews dan Tribun Health pada Sabtu, 2 Agustus 2025.

Berikut ini jawaban dr. Netty Widiandari, Sp.THT-K dalam kutipan langsung:
“Oke. Yang pertama itu biasanya adalah berdenging.
Nah, pasien itu merasa ada suara berdenging dan itu mengganggu.
Dia kok pada saat ramai, ada suara, (baik iyu) pagi (atau) siang.
Aktivitas sekolah, kemudian ada yang bekerja, kan banyak orang ngomong apa itu tidak terasa (suara berdengingnya).
Begitu malam tiba, semua orang sudah tertidur, sepi, kok ada suara di telinga saya ya.
Padahal saya tidak mendengarkan suara apa-apa.
Itu mulai gitu, mulai berdenging.
Baca juga: 10 Fakta Cara Menurunkan Gula Darah bagi Penderita Diabetes Selain Lewat Pola Makan
Terus kemudian ada orang ngomong tuh dia sudah mulai “apa ya?” (tidak mendengar).
Nah, itu kan berarti kok aku enggak jelas harus mengulang orang yang si lawan kita itu untuk bicara.
Berarti kan orang yang diajak ngomong, "Ih, opo toh? Bolak-balik ngomong gitu lah."
Itu itu sudah tanda-tanda sudah kurang dengar tuh di saraf telinganya.
Terus kemudian mendengarkan suara TV lebih keras daripada sebelumnya…
Terus kemudian tadi dipanggil pun nggak respon.
Baca juga: 5 Khasiat Tersembunyi Mengonsumsi Rebusan Brotowali, Bisa Turunkan Gula Darah hingga Atasi Rematik
Terus misalnya anak sekolah nih dia di belakang Bu guru ngomong apa enggak dengar gitu.
Ya, itu jadi awal-awalnya dia berdenging dulu tapi kemudian terus dia perhatikan kok aku sekarang kalau diajak ngomong kok lola ya istilahnya ya.
Lambat sekali, enggak ngerti gitu.
Ternyata dia sudah gangguan pendengaran.
Gitu sih yang terjadi di lapangan.
Setelah itu sadar dia “kok aku teman-teman sekitar bilangnya aku tuli ya?” terus akhirnya ke dokter THT kita tes pendengaran, gitu biasanya.”
Saksikan penjelasan lengkap dr. Netty Widiandari, Sp.THT-K dalam Healthy Talk “Bahaya Headset untuk Telinga: Edukasi Pendengaran di Era Digital” lewat tayangan YouTube berikut:
(TribunHealth.com)