TRIBUNHEALTH.COM - Kesejahteraan mental menjadi isu yang banyak dibicarakan dalam beberapa waktu terakhir.
Mulai dari anak, remaja, hingga dewasa topik ini kerap menjadi sorotan.
Namun sayangnya, kesejahteraan mental pada kelompok lansia masih jarang mendapatkan perhatian.
Padahal, pada tahap ini lansia sedang berada pada fase kehidupan yang rawan akan kehilangan peran, kesepian, hingga penyesalan.
Khususnya bagi lansia yang kurang mendapatkan dukungan sosial dari lingkungan sekitarnya.
Menyikapi hal tersebut, Tim Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) UNNES menghadirkan program Wening Ati.
Ini merupakan sebuah upaya penguatan welas asih diri guna meningkatkan kualitas hidup lansia di RPSLU Wening Wardoyo melalui pendekatan mindfulness.

Kegiatan program pengabdian masyarakat tersebut dilaksanakan oleh lima mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi Universitas Negeri Semarang yang terdiri dari Pradana Satriya Utomo, Disrun Aji Prabowo, Walda Mu’tia Sari, Sandya Sarira Ayu, Muhammad Wafi Bahaudin Aiz, dan Yogi Swaraswati, S.Psi., M.Si sebagai dosen pendamping.
Dalam mencapai tujuan program, tersusun tiga rangkaian sesi yang saling berkesinambungan.
Salah satu sesi yang dilaksanakan adalah sesi Lila Legawa dengan permainan papan dan game interaktif tebak gaya.
Pada kegiatan permainan papan, setiap lansia diajak untuk memainkan bidak kemudian berbagi cerita dengan sesamanya.
Kesan yang awalnya canggung perlahan berubah menjadi tawa.
Selanjutnya, kegiatan tebak gaya dilaksanakan secara berkelompok dengan satu perwakilan sebagai peraga.
Melalui kegiatan ini, interaksi dan kerjasama lansia tercipta untuk memecahkan teka-teki bersama.
Sesi Lila Legawa berjalan dengan lancar dan mendapatkan antusiasme dari seluruh lansia.
Salah satu sasaran program, Mbah Eka, mengungkapkan bahwa kegiatan pada sesi Lila Legawa berdampak pada interaksi dan kedekatan lansia di RPSLU Wening Wardoyo.
“Saya itu senang, Mas, Mba. Dengan adanya kegiatan dari Wening Ati, kebekuan yang sebelumnya ada pada lansia kini semakin mencair. Semoga kegiatannya tidak hanya dilakukan di sini, tapi juga dilaksanakan di panti lainnya”, ungkapnya.
Dengan demikian, program yang dilaksanakan tidak hanya menjadi kegiatan rekreatif semata, tetapi juga berdampak nyata terhadap peningkatan interaksi dan kepedulian lansia dengan sesamanya.
*Rilis Tim PKM-PM FIPP UNNES