Breaking News:

Tips dan Trik

4 Tips Cara Mengatasi Kecemasan: Berhenti Merokok dan Hindari Kopi Sementara Waktu

Selain membatasi asupan kafein, rokok dan sejumlah hal berikut perlu dihindari untuk mengatasi kecemasan

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
Pixabay.com
Ilustrasi seseorang yang sedang mengalami kecemasan 

TRIBUNHEALTH.COM - Ada sejumlah tips yang bisa dilakukan untuk mengatasi kecemasan, termasuk mengurangi asupan kafein dan sejumlah hal berikut.

Kecemasan memang merupakan hal yang wajar dirasakan.

Namun apabila kecemasan sering terjadi, hal ini bisa mempengaruhi kualitas kehidupan sehari-hari.

Karenanya, penting untuk mengetahui beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindari dan mengatasi kecemasan.

Dilansir TribunHealth.com dari Healthline, berikut ini uraiannya.

Baca juga: Masalah Tidur hingga Kecemasan Bisa Jadi Penyebab Berat Badan Tak Kunjung Turun

Batasi asupan kafein

ilustrasi seseorang yang mengonsumsi kopi
ilustrasi seseorang yang mengonsumsi kopi (kompas.com)

Jika tengah mengalami kecemasan kronis, kafein bukanlah pilihan yang baik.

Kafein dapat menyebabkan kegugupan dan kegelisahan, keduanya tidak baik ketika tengah cemas.

Penelitian telah menunjukkan kafein dapat menyebabkan atau memperburuk gangguan kecemasan.

Kafein juga dapat menyebabkan serangan panik pada orang dengan gangguan panik.

2 dari 4 halaman

Pada beberapa orang, menghilangkan kafein dapat secara signifikan memperbaiki gejala kecemasan.

Mirip dengan alkohol, kafein dan kecemasan sering dikaitkan, karena kemampuan kafein untuk mengubah kimia otak.

Misalnya, sebuah studi tahun 2008 menunjukkan bahwa kafein meningkatkan kewaspadaan dengan memblokir adenosin kimia otak, yang membuat seseorang merasa lelah, sementara pada saat yang sama memicu pelepasan adrenalin.

Baca juga: Olahraga Teratur Dapat Berkontribusi Positif untuk 6 Kondisi Kronis Berikut Ini, Termasuk Kecemasan

Aktif dan rutin olahraga

Ilustrasi orang yang rutin berolahraga. Olahraga dapat berkontribusi positif terhadap berbagai kondisi kronis berikut
Ilustrasi orang yang rutin berolahraga. Olahraga dapat berkontribusi positif terhadap berbagai kondisi kronis berikut (Pexels)

Olahraga teratur bukan hanya tentang kesehatan fisik, tapi juga bisa sangat membantu kesehatan mental.

Sebuah studi 2013 menemukan bahwa orang dengan gangguan kecemasan yang melaporkan aktivitas fisik tingkat tinggi, lebih terlindungi dari gejala kecemasan yang berkembang.

Ini bisa karena berbagai alasan.

Olahraga dapat mengalihkan perhatian dari sesuatu yang membuat cemas.

Meningkatnya detak jantung juga mengubah kimia otak untuk menciptakan lebih banyak ruang bagi zat kimia saraf anti-kecemasan, seperti:

  • serotonin
  • asam gamma-aminobutirat (GABA)
  • faktor neurotropik yang diturunkan dari otak (BDNF)
  • endocannabinoids

Menurut American Psychological Association (APA), olahraga teratur mengarah pada peningkatan konsentrasi dan kemauan, yang dapat membantu gejala kecemasan tertentu.

3 dari 4 halaman

Pertimbangkan untuk berhenti merokok

Seperti minum alkohol, mengisap rokok saat stres adalah solusi cepat yang dapat memperburuk kecemasan dari waktu ke waktu.

Penelitian telah menunjukkan bahwa semakin dini seseorang mulai merokok dalam hidup, semakin tinggi risiko terkena gangguan kecemasan di kemudian hari.

Penelitian juga menunjukkan nikotin dan bahan kimia lain dalam asap rokok mengubah jalur di otak yang terkait dengan kecemasan.

Baca juga: 11 Persen Calon Ayah Mengalami Kecemasan pada Masa Perinatal, Dukungan Psikologis Sangat Dibutuhkan

Hindari alkohol

Ilustrasi minum alkohol
Ilustrasi minum alkohol (Pixabay)

Minum alkohol mungkin akan mengurangi efek kecemasan pada awalnya, karena ini adalah obat penenang alami.

Namun, penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kecemasan dan konsumsi alkohol, dengan gangguan kecemasan dan gangguan penggunaan alkohol (AUD) yang terjadi bersamaan.

Sebuah tinjauan 2017 yang melihat 63 penelitian berbeda menunjukkan bahwa mengurangi asupan alkohol dapat memperbaiki kecemasan dan depresi.

Minum berlebihan dapat mengganggu keseimbangan neurotransmiter, yang bertanggung jawab untuk kesehatan mental yang positif.

Gangguan ini menciptakan ketidakseimbangan yang dapat menyebabkan gejala kecemasan tertentu.

4 dari 4 halaman

Kecemasan sementara dapat meningkat pada tahap awal mengurangi alkohol tetapi dapat membaik dalam jangka panjang.

Alkohol juga telah terbukti mengganggu kemampuan alami tubuh untuk tidur dengan mengganggu homeostasis tidur.

Dapatkan produk kesehatan di sini

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)

Selanjutnya
Tags:
kecemasanKopirokokkafeinTipscara mengatasi Mochaccino Baby Blues Kolak Pisang
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved