TRIBUNHEALTH.COM - Kebiasaan sehari-hari yang dilakukan bisa memberikan dampak jangka panjang terhadap kesehatan, termasuk daya ingat.
Daya ingat adalah salah satu kemampuan otak yang paling penting untuk kehidupan kita sehari-hari, mulai mengingat, menyelesaikan pekerjaan, hingga berinteraksi sosial.
Namun, tanpa kita sadari, beberapa kebiasaan kecil yang sering kita lakukan justru bisa merusak fungsi memori dan mempercepat penurunan daya ingat.
Baca juga: 6 Kebiasaan yang Harus Dilakukan Wanita di Usia 20-an untuk Penuaan yang Sehat
"Setiap orang mulai kehilangan jaringan otak sejak usia 40-an. Namun, beberapa orang dapat mengompensasi perubahan ini karena cadangan kognitif mereka," jelas Jon Artz, MD, seorang ahli saraf.
"Cadangan kognitif adalah cara beradaptasi atau mengatasi penurunan kemampuan kognitif seiring bertambahnya usia," lanjutnya.
Kebiasaan Sehari-hari yang Dapat Menurunkan Daya Ingat
Berikut ini ada beberapa kebiasaan sehari-hari yang harus diperbaiki karena bisa menurunkan daya ingat seseorang.
1. Tidak cukup tidur
Salah satu kebiasaan paling merugikan yang bisa menurunkan kemampuan daya ingat adalah tidak memprioritaskan tidur.
Menurut Artz, kurang tidur dan tidak mengobati sleep apnea dapat menyebabkan kurangnya konsentrasi, kelelahan, dan mudah tersinggung.
"Jika Anda tidak bisa fokus atau berkonsentrasi, akan sulit untuk mengingat informasi," jelasnya.
Efek negatif ini dapat terbawa ke dalam perubahan yang terjadi di otak dalam semalam.
"Tidur nyenyak penting untuk konsolidasi memori," kata Artz.
Tanpa tidur nyenyak, memori Anda akan terganggu, baik dalam kemampuan mengingat informasi di siang hari atau di malam hari.
Berikut ini terdapat suplemen kesehatan, Imboost yang dapat meningkatkan daya tubuh Anda, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca juga: 8 Kebiasaan Sehari-hari yang Dapat Merusak Kesehatan Mata
2. Minum alkohol secara teratur
"Alkohol harus dihindari untuk meningkatkan daya ingat," tegas Artz.
"Alkohol tidak bermanfaat bagi tubuh atau otak manusia," lanjutnya.
Jika Anda terbiasa minum alkohol, sebaiknya mulai mengurasi asupan tersebut.
Terlalu banyak alkohol tidak hanya buruk untuk daya ingat tapi juga untuk kesehatan tubuh.
3. Mengonsumsi terlalu banyak gula tambahan dan lemak jenuh
Mengonsumsi makanan yang mengandung gula tambahan dan lemak jenuh berlebih dapat berdampak negatif pada otak.
"Saya akan membatasi jumlah makanan yang digoreng dan manisan tidak lebih dari beberapa kali sebulan, karena makanan tersebut merupakan sumber umum lemak jenuh, natrium, dan gula tambahan yang dapat mengurangi kemampuan sel-sel otak untuk berkomunikasi dan berfungsi," kata Maggie Moon, MS, RD.
Penelitian juga menunjukkan bahwa orang dengan resistensi insulin dan diabetes tipe 2 memiliki risiko lebih besar terkena demensia.
"Nutrisi yang baik menyediakan nutrisi penting untuk mendukung proses memori otak yang kompleks, termasuk pembentukan, penyimpanan, dan pengambilan memori," kata Moon.
Moon menyarankan untuk memprioritaskan makanan laut, sumber omega-3 berbasis tumbuhan, makanan berprotein rendah lemak, sayuran berdaun hijau tua, dan berbagai makanan nabati berwarna-warni, termasuk yang difermentasi untuk kesehatan otak yang optimal.
Baca juga: 8 Kebiasaan di Malam Hari yang Dapat Melancarkan Pencernaan di Pagi Hari
4. Terlalu banyak duduk
Kehidupan modern ini memudahkan kita untuk tidak banyak bergerak.
Ketidakaktifan fisik tidak bermanfaat bagi otak atau aspek kesehatan lainnya.
"Gaya hidup yang tidak banyak bergerak sama sekali tidak bermanfaat bagi kesehatan," kata Artz.
Artz merekomendasikan untuk latihan aerobik, terutama untuk otak karena terbukti memberikan manfaat paling besar.
"Latihan hingga 300 menit per minggu bermanfaat untuk kesehatan," ungkapnya.
5. Tidak mengelola stres
Tidak ada orang yang hidup sepenuhnya bebas dari stres, beberapa orang lebih mampu mengelola stres mereka dibandingkan orang lainnya.
Respons stres disertai dengan pelepasan hormon stres bernama kortisol.
Kortisol ini dapat memengaruhi fungsi otak, terutama area otak yang terlibat dalam memori.
"Stres mencuri ingatan kita, jadi penting untuk menemukan cara mengelola stres dan membangun ketahanan terhadapnya di masa mendatang," ungkap Moon.
"Lakukan latihan relaksasi, berjalan-jalan di alam, atau menulis jurnal, ini adalah strategi manajemen stres," Sarannya.
Baca juga: 8 Kebiasaan Sehari-hari yang Diam-diam Meningkatkan Gula Darah
6. Tidak memantau tekanan darah
"Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah kecil di dalam otak yang seiring waktu dapat menutup dan meninggalkan titik-titik kecil yang terlihat pada MRI," ungkap Artz.
Kerusakan pada pembuluh darah ini menyebabkan kerusakan pada akson otak, bagian neuron yang berperan penting dalam fungsi sistem saraf.
Proses ini dapat berdampak negatif pada fungsi otak, sehingga penting untuk memantau dan mengobati tekanan darah tinggi segera setelah muncul.
"Saya sarankan untuk memantau tekanan darah di rumah meskipun Anda sedang mengonsumsi obat-obatan," ujar Artz.
"Periksa tekanan darah Anda di rumah minimal tiga kali seminggu," lanjutnya.
Mendukung otak dengan kebiasaan sehat sehari-hari dapat sangat bermanfaat bagi fungsi kognitif dan daya ingat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(Tribunhealth.com)
Baca juga: 6 Cara Mengatasi Efek Samping Kafein, Selain Melakukan Hidrasi Lakukan Hal Ini
Berikut ini IPI vitamin D yang dapat membantu menjaga kesehatan tubuh Anda, klik di sini untuk mendapatkannya.
Vitamin IPI D3 1000 IU isi 75 Tablet (Isi 6 Botol)
Kegunaan :
Memenuhi kebutuhan vitamin D dengan cepat pada kondisi tertentu seperti lanjut usia, ibu hamil dan menyusui, risiko tinggi/penderita penyakit infeksi atau penderita penyakit autoimun.
IPI Vitamin C
Kegunaan:
Vitamin C yang berfungsi untuk membantu menjaga daya tahan tubuh, membantu memperkuat tulang gigi dan memperlancar peredaran darah.
Vitamin C berfungsi untuk membantu menjaga daya tahan tubuh.
Membantu memperkuat tulang gigi dan memperlancar peredaran darah.
Berikut ini IPI vitamin C yang berfungsi menjaga kekebalan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.