TRIBUNHEALTH.COM - Protein dan serat merupakan kombo yang cocok untuk orang yang sedang diet penurunan berat badan.
Keduanya merupakan nutrisi menyehatkan yang dapat mendukung upaya penurunan berat badan.
Protein meningkatkan rasa kenyang dan mempertahankan massa otot selama penurunan berat badan.
Asupan serat yang lebih tinggi juga dikaitkan dengan penurunan berat badan.
Ini sebabnya orang yang sedang diet disarankan menambah porsi protein dan serat.
Melansir kanal kesehatan NDTV, berikut ini uraian lengkapnya.
1. Mengenyangkan
Makan serat membuat pencernaan berjalan lebih lambat.
Serat yang ditemukan dalam makanan dapat menyerap air dan mengembang.
Ia membentuk semacam gel di dalam lambung dan menghasilkan rasa kenyang lebih lama.
Demikian pula dengan protein.
Protein menstimulasi hormon usus anoreksigenik dan menyebabkan rasa kenyang subjektif lebih lama daripada karbohidrat atau lemak.
Dampaknya, makan menu tinggi protein seringkali mengurangi asupan kalori secara keseluruhan.
Baca juga: 10 Fakta Teh Kembang Sepatu Bagus Dikonsumsi, Turunkan Gula Darah hingga Kolesterol
2. Mengurangi kepadatan energi
Makanan kaya serat lebih mengenyangkan dan padat nutrisi, tetapi lebih rendah kalori per piring.
Artinya, serat dalam porsi yang sama bisa memberikan rasa kenyang lebih lama dibanding makanan lain.
3. Menjaga massa otot
Ada risiko penurunan massa otot selama diet penurunan berat badan.
Kabar baiknya, menambah asupan protein dapat membantu mempertahankan massa otot.
Hal ini dapat dicapai terutama bila dikombinasikan dengan latihan ketahanan.
Baca juga: 6 Tips Pola Makan untuk Membentuk Massa Otot, Tak Sekadar Nambah Protein
4. Stabilkan gula darah
Protein memperlambat kenaikan glukosa pasca makan dan mencegah fluktuasi gula darah besar yang dapat memicu rasa lapar dan keinginan ngemil.
Hal ini tentu saja dapat mencegah berat badan bertambah.
Seperti yang sudah disinggung, makan serat juga membuat pencernaan berjalan lebih lambat.
Dampaknya, pelepasan gula darah terjadi secara bertahap, mencegah terjadinya lonjakan kadar gula darah secara tiba-tiba.
5. Peningkatan termogenesis
Protein membutuhkan lebih banyak energi untuk dicerna dan dimetabolisme.
Dampaknya, makan protein menyebabkan efek termal lebih tinggi daripada karbohidrat atau lemak.
Dengan kata lain, porsi protein yang lebih besar meningkatkan pengeluaran energi jangka pendek.
(TribunHealth.com)