Breaking News:

3 Faktor yang Membuat Penyakit Jantung Makin Banyak Terjadi pada Anak Muda

Merokok, obesitas, dan kebanyakan duduk membuat anak muda menjadi lebih rentan terkena penyakit jantung

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
pixabay.com
Ilustrasi penyakit jantung 

TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit jantung dulu identik dengan penyakit orang yang sudah berusia lanjut.

Kendati demikian, kondisi ini makin banyak terjadi pada anak muda.

Penyakit jantung mulai ditemukan pada anak muda berusia 20 atau 30-an tahun.

Ada 3 hal yang turut mendorong terjadinya penyakit jantung pada anak muda, yakni merokok, obesitas, dan kebanyakan duduk.

Melansir kanal kesehatan Times of India, berikut ini penjelasan lengkapnya.

1. Efek rokok

Ilustrasi himbauan kepada perokok untuk berhenti merokok
Ilustrasi himbauan kepada perokok untuk berhenti merokok (regional.kompas.com)

Nikotin dan karbon monoksida dari rokok menyerang pembuluh darah.

Zat tersebut meningkatkan detak jantung, dan tekanan darah.

Seiring waktu, terjadi penebalan dan pengerasan arteri akibat penumpukan kolesterol, yang disebut aterosklerosis.

Ketika arteri menyempit dan kaku, gumpalan darah lebih mudah terbentuk.

Inilah kemudian yang menjadi faktor risiko stroke dan serangan jantung.

2 dari 4 halaman

Ya, kebiasaan merokok juga dapat menyebabkan stroke, gangren pada anggota tubuh, dan tentu saja, kanker.

Baca juga: 6 Kebiasaan Kecil Bisa Berdampak Baik pada Gula Darah, Bagus Bagi Penderita Diabetes

Mungkin ada yang mengira bahwa dampak buruk rokok hanya terjadi pada perokok berat.

Padahal, faktanya orang yang merokok ringan, hanya satu atau dua batang rokok, juga memiliki risiko tinggi.

Perokok pasif juga sama berbahayanya. 

Berhenti merokok memang membuat perbedaan besar dalam kesehatan, namun tidak membuahkan hasil instan.

Dibutuhkan sekitar 10 hingga 15 tahun setelah berhenti merokok agar risiko penyakit jantung turun ke tingkat yang sama dengan seseorang yang tidak pernah merokok.

Itulah mengapa lebih baik berhenti sekarang daripada menunggu.

2. Obesitas

ilustrasi seseorang yang mengalami obesitas atau berat badan berlebih
ilustrasi seseorang yang mengalami obesitas atau berat badan berlebih (freepik/wayhomestudio)

Obesitas adalah faktor risiko penyakit jantung yang mudah terabaikan, padahal efeknya fatal.

Berat badan berlebih membuat jantung harus memompa lebih keras.

Seiring waktu, otot jantung menebal.

3 dari 4 halaman

Kondisi yang disebut hipertrofi ini pada akhirnya membuat jantung lebih rentan.

Obesitas juga meningkatkan gula darah, tekanan darah, dan kolesterol.

Masing-masing juga merupakan faktor risiko terjadinya penyakit jantung.

Jika ketiganya terjadi berbarengan dengan obesitas, risiko penyakit jantung tentu saja semakin meningkat.

Baca juga: 5 Cara Turunkan Berat Badan Anak yang Obesitas, Sehat Tanpa Menyiksa

Orang yang kelebihan berat badan juga lebih mungkin mengalami sleep apnea.

Kondisi ini juga membebani jantung.

Jeda napas yang berulang menyebabkan stres pada tubuh, seperti lonjakan tekanan darah dan detak jantung, serta penurunan kadar oksigen secara terus-menerus.

Tidak berhenti di situ.

Obesitas meningkatkan risiko detak jantung tidak teratur, seperti fibrilasi atrium, yang dapat menyebabkan stroke dan gagal jantung.

3. Kebanyakan duduk

ilustrasi duduk terlalu lama
ilustrasi duduk terlalu lama (health.kompas.com)

Orang yang duduk lebih dari delapan jam sehari memiliki risiko lebih tinggi terkena masalah jantung.

4 dari 4 halaman

Kurang gerak melemahkan tubuh, memperlambat sirkulasi, dan meningkatkan kemungkinan serangan jantung.

Itulah sebabnya muncul ungkapan "duduk adalah kebiasaan merokok yang baru."

Keduanya sama-sama bisa menimbulkan dampak fatal bagi kesehatan.

Komplikasi

Masing-masing hal yang diuraikan dalam artikel ini dapat menyebabkan masalah jantung.

Namun bagaimana jika hal ini terjadi bersamaan?

Misalnya, ketika perokok memiliki diabetes atau tekanan darah tinggi.

Risikonya tidak hanya bertambah, tetapi berlipat ganda.

Alih-alih dua kali lipat, risikonya menjadi empat kali lipat

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
Penyakit Jantungrokokanak muda
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved