TRIBUNHEALTH.COM - Cokelat adalah camilan manis yang banyak digemari, tidak hanya orang dewasa tapi juga anak-anak.
Rasanya yang lezat dan bentuknya yang menarik membuat cokelat sering dijadikan hadiah atau makanan ringan untuk si kecil.
Namun, dibalik rasanya yang nikmat, konsumsi cokelat berlebihan dapat menimbulkan berbagai dampak buruk, terutama bagi anak-anak yang sedang berada dalam fase tumbuh kembang.
Baca juga: 7 Makanan Super yang Bantu Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh Anak
Cokelat boleh diberikan pada anak setelah memasuki usia 2 tahun, dengan cacatan anak tidak sedang mengalami gangguan pencernaan.
Takaran kadar gula tambahan yang diperbolehkan untuk anak usia 2 tahun ke atas adalah kurang dari 25 gram atau sekitar 6 sendok teh, dan tidak boleh lebih dari itu.
Efek Buruk yang Bisa Terjadi Jika Anak Suka Makan Cokelat Berlebihan
Memberikan cokelat pada si kecil secara berlebihan dapat menimbulkan beberapa efek buruk seperti berikut.
1. Mengalami malnutrisi
Cokelat adalah makanan tinggi gula, yang jika dikonsumsi berlebihan dapat menimbulkan masalah pada kesehatan anak.
Anak-anak yang memiliki kebiasaan konsumsi makanan manis seperti cokelat, cenderung tidak mau makan makanan jenis lainnya.
Inilah yang akhirnya dapat menyebabkan si kecil mengalami malnutrisi.
Malnutrisi tidak selalu berarti anak kekurangan makan, tapi kondisi ini juga bisa mengambarkan si kecil kelebihan satu nutrisi tertentu.
Si kecil yang memiliki kebiasaan makan cokelat setiap hari dan tidak mau makan makanan yang lain, bisa menyebabkan dirinya kekurangan nutrisi penting makronutrien dan mikronutrien, yang dibutuhkan utnuk mendukung tumbuh kembangnya.
Vitamin untuk mendukung tumbuh kembang anak agar lebih optimal, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca juga: 7 Makanan yang Mendukung Kesehatan Tulang Anak di Usia Tumbuh Kembang
2. Peningkatkan berat badan
Cokelat, terutama cokelat susu, mengandung banyak gula dan lemak di dalamnya.
Gula menambah kalori dengan cepat, sedangkan lemak dapat menyebabkan peningkatkan berat badan jika dikonsumsi berlebihan.
Kandungan lemak yang ditemukan di dalam cokelat, cenderung sulit dibakar oleh tubuh, sehingga lebih mudah disimpan sebagai lemak tubuh.
Penting untuk diingat, satu potong cokelat bisa mengandung ratusan kalori.
Jika si kecil mengonsumsi cokelat secara teratur dalam jumlah banyak, kalori yang masuk ke dalam tubuh melebihi kalori yang dibakar.
Kondisi inilah yang akhirnya menyababkan tubuh kelebihan kalori yang disimpan sebagai lemak.
Selain itu, kandungan gula dalam cokelat juga dapat merangsang keinginan si kecil untuk makan lebih banyak makanan manis atau makanan tinggi kalori lainnya.
Inilah yang akhirnya dapat berkontribusi pada penambahan berat badan si kecil.
3. Gigi berlubang
Efek buruk berikutnya dari terlalu banyak konsumsi cokelat adalah terjadinya gigi berlubang dan penyakit gusi pada anak-anak.
Anak-anak yang suka makan cokelat tapi tidak rajin sikat gigi, akan berisiko lebih tinggi mengalami gigi berlubang.
Karena itu, berikan penjelasan pada si kecil mengenai pentingnya sikat gigi, terlebih lagi setelah mereka konsumsi cokelat.
Orang tua sebaiknya mengajari si kecil cara menyikat gigi dengan baik dan benar, untuk mencegah masalah ini terjadi.
Pastikan juga untuk membatasi konsumsi cokelat pada si kecil guna mencegah gigi berlubang.
Baca juga: 5 Hal Ini Tidak Boleh Dilakukan Saat Anak Sedang Demam
4. Anak sudah tidur
Cokelat mengandung kafein seperti halnya kopi dan juga teh.
Kafein dalam cokelat bersifat stimulan, yang membuat seseorang lebih semangat setelah mengonsumsinya.
Jika asupan cokelat pada si kecil tidak dibatasi, mereka akan terus semangat, tidak merasa ngantuk, yang akhirnya sulit untuk tidur.
Karena itu, pentingnya orang tua untuk membatasi asupan cokelat untuk si kecil agar jam tidurnya tidak terganggu.
Baca juga: 6 Bahan Herbal untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Anak, Bikin Si Kecil Tidak Mudah Sakit
5. Sembelit
Konsumsi cokelat terlalu banyak juga bisa menyebabkan si kecil mengalami sembelit.
Efek ini diduga berasal dari kandungan bahan cokelat, yang memicu terjadinya gangguan pencernaan.
Cokelat mengandung gula, kafein, susu, dan cenderung rendah serat.
Berbagai bahan tersebut bisa menjadi pemicu sembelit, terlebih lagi jika dikonsumsi terlalu banyak.
Orang tua perlu memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsi si kecil, termasuk juga camilan yang mereka konsumsi.
Pastikan si kecil tidak mengonsumsi cokelat berlebihan dan gantilah cokelat dengan buah-buahan yang lebih sehat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Tribunhealth.com)
Baca juga: 6 Manfaat Unsalted Butter untuk MPASI, Sumber Lemak dan Bagus untuk Menambah Berat Badan Bayi
Vitamin untuk mendukung tumbuh kembang anak agar lebih optimal, klik di sini untuk mendapatkannya.
Vitamin Curcuma Plus Emulsion adalah Vitamin Anak No. 1 pilihan Ibu (Top Brand for Kids) untuk menjaga daya tahan tubuh dan mendukung tumbuh kembang anak.
Formula yang lengkap dengan Temulawak Organik untuk daya tahan tubuh, Minyak Ikan Kod untuk Perkembangan Otak dan Kemampuan Belajar, Kalsium dan Vitamin D untuk pertumbuhan tulang optimal dan kesehatan gigi.
Berikan Sejak usia Si kecil 1 tahun setiap pagi.
Vitamin untuk mendukung tumbuh kembang anak agar lebih optimal, klik di sini untuk mendapatkannya.